Efektivitas Pengelolaan Terumbu Karang di DPL Kelurahan Pasar

88 6 PEMBAHASAN

6.1 Efektivitas Pengelolaan Terumbu Karang di DPL Kelurahan Pasar

Lahewa Tutupan karang hidup berdasarkan hasil penelitian di DPL Kelurahan Pasar Lahewa secara umum meningkat. Peningkatan tutupan karang hidup di DPL Kelurahan Pasar Lahewa hanya pada genus Acropora saja, sedangkan tutupan karang hidup genus Non-Acropora tidak mengalami perubahan. Peningkatan tutupan karang hidup di atas menurut Wallace et al., 2001 menyatakan terumbu karang genus Acropora scleractinia adalah salah satu karang terpenting penyusun terumbu karena keberadaannya biasa digunakan sebagai indikator kesehatan terumbu karang. Pendapat lain Nybakken 1998 menyatakan biasanya karang bercabang dari genus Acropora dan genus Non Acropora tumbuh lebih cepat daripada karang yang membentuk hamparan atau Massive , dan mereka sering memperluas diri ke atas dan lebih tinggi daripada bentuk hamparan. Ditemukannya algae di hamparan karang mati menjadi penghambat bagi karang genus Non-Acropora untuk pertumbuhan, karena terjadi persaingan ruang antara algae dengan karang genus Non-Acropora. Meningkatnya tutupan substrat pasir adalah salah satu penghambat bagi planula karang untuk melakukan penempelan dalam membentuk koloni baru. Substrat pasir bukan target utama planula karang untuk melakukan penempelan. Sedangkan substrat yang baik untuk penempelan planula karang seperti batu keras, besi atau bangkai kapal tenggelam. Keanekaragaman jenis tutupan karang hidup yang ditemukan sebanyak 9 jenis. Ikan karang merupakan ikan yang hidupnya berasosiasi dengan terumbu karang. Kelimpahan ikan karang yang hidup kawasan terumbu karang sangat tergantung pada kondisi terumbu karang, kadar salinitas perairan, serta pola tingkah laku para pengguna dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan di kawasan tersebut. 89 Hasil sensus visual ikan karang yang dilakukan di DPL Kelurahan Pasar Lahewa Tabel 15, kelimpahan ikan karang yang ditemukan pada tahun 2009 lebih tinggi jumlahnya dibandingkan dengan jumlah kelimpahan ikan karang yang ditemukan pada penelitian CRITC-LIPI 2006. Kelimpahan ikan karang tersebut terlihat pada family, kelimpahan jenis dan kelimpahan individu ikan karang. Kelimpahan jumlah individu tertinggi kelompok ikan target yang ditemukan di DPL Kelurahan Pasar Lahewa adalah dari family Caesionidae ikan ekor kuning dengan jumlah individu 95 individu. Tingginya jumlah individu ikan Caesionidae di kawasan terumbu karang disebabkan karena ketersediaan makanan plankton yang banyak tersedia di sekitar kawasan terumbu karang. Ikan indikator yang ditemukan pada penelitian tahun 2009 dari family Chaetodontidae kepe-kepe sebanyak 6 spesies, 45 individu. Keberadaan ikan indikator di terumbu karang adalah sebagai standar penentuan kondisi kesehatan terumbu karang. Ikan-ikan jenis ini adalah ikan yang berasosiasi paling kuat dengan terumbu karang dan merupakan penghuni terumbu karang sejati. Jumlah ikan ini dapat dihitung dengan mudah atau satu persatu karena sifat hidupnya sendiri-sendiri soliter, berpasangan atau hanya dalam kelompok kecil. Sedangkan kelompok ikan major yang ditemukan di DPL Kelurahan Pasar Lahewa merupakan kelompok ikan terbanyak dan ditemukan 9 family, 432 individu. Jika dibandingkan hasil penelitian ikan karang yang dilakukan oleh CRITC-LIPI 2006 dengan hasil penelitian tahun 2009, maka kelimpahan ikan karang yang ditemukan lebih tinggi pada tahun 2009. Struktur keanekaragaman jenis ikan karang yang ditemukan pada tahun 2009 meningkat, pada tahun 2006 ditemukan 35 spesies ikan ikan karang sedangkan pada tahun 2009 ditemukan 41 spesies ikan karang. Struktur keseragaman jenis ikan masih dalam kondisi sedang, hampir sama jumlah antara jenis ikan karang yang ditemukan. Menurut Nybakken 1988 salah satu penyebab tingginya keragaman spesies ikan karang di terumbu karang adalah karena variasi habitat terdapat di terumbu. Terumbu karang tidak hanya terdiri dari karang hidup saja, tetapi juga daerah berpasir, berbagai teluk dan celah, daerah alga, dan juga perairan yang 90 dangkal dalam dalam zona-zona yang berbeda melintasi karang. Habitat yang beranekaragam ini sangat disukai oleh berbagai spesies ikan karang. Berdasarkan hasil pengamatan biota megabentos yang dilakukan di DPL Kelurahan Pasar Lahewa, ditemukan 9 jenis biota megabentos, lebih tinggi dari hasil penelitian tahun 2006 yang menemukan 4 jenis biota megabentos. Pengelolaan terumbu karang di DPL Kelurahan Pasar Lahewa mengalami perubahan pada tahun 2009 di bandingkan dengan kondisi tahun 2006. Perubahan tersebut terjadinya peningkatan tutupan karang hidup, jumlah jenis dan individu ikan karang dan biota megabentos meningkat. Faktor lingkungan yang bebas dari pencemaran yang masuk ke perairan merupakan penyebab utama peningkatan tutupan karang hidup, ikan karang dan biota megabentos ikut meningkat pula. Kondisi lingkungan berdasarkan hasil pengukuran kualitas perairan menunjukkan perairan tidak tercemar oleh sedimentasi, baik yang datang dari darat maupun yang datangnya dari laut itu sendiri. Perubahan sosial dan ekonomi masyarakat meningkat pada tahun 2009 dibandingkan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat tahun 2006. Tingkat pendapatan masyarakat meningkat pada tahun 2009 jika dibandingkan dengan tingkat pendapatan masyarakat pada tahun 2006. Tingkat kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan terumbu karang di DPL semakin meningkat. Tingkat persepsi masyarakat pada tahun 2009 lebih rendah dibandingkan dengan tingkat persepsi masyarakat pada tahun 2006.

6.2 Efektivitas Pengelolaan Terumbu Karang di DPL Desa Mo’awo

Dokumen yang terkait