Fungsi Ekologi Terumbu Karang

Substrat yang keras sangat diperlukan untuk pelekatan larva karang planula. Substrat yang disukai larva karang planula untuk melakukan penempelan dalam membentuk koloni baru seperti batu keras, bangkai kapal yang tenggelam. Sedangkan substrat pasir tidak disukai oleh larva karang planula untuk melakukan penempelan.

2.3 Fungsi dan Manfaat Terumbu Karang

Menurut Bengen 2000, terumbu karang khususnya terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang berperan penting sebagai pelindung pantai dari hempasan ombak dan arus kuat yang berasal dari laut. Dan fungsi lain ekosistem terumbu karang mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan di laut. Menurut Supriharyono, 2000 manfaat terumbu karang bagi masyarakat adalah sebagai bahan baku pembuatan kapur, bahan konstruksi bangunan, sebagai sumber bahan makanan, sebagai hiasan, sebagai pembersih alat dapur, sebagai bahan dempul, sebagai bahan obat-obatan antibiotik, anti kanker, anti bakteri dan lain-lain, dan secara tidak langsung menyumbangkan peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Menyediakan lapangan kerja melalui perikanan dan pariwisata air yang jernih merupakan sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan untuk kegiatan pariwisata seperti snorkling, scuba diving serta kegiatan fotografi bawah air atau pengumpulan kerang-kerangan untuk cinderamata, juga dimanfaatkan untuk rumahpelindung ikan, Terangi The Indonesian Coral Reef Foundation , 2002.

2.3.1 Fungsi Ekologi Terumbu Karang

Keanekaragaman jenis terumbu karang, memiliki manfaat secara ekologi dalam mendukung kehidupan masyarakat. Manfaat yang dihasilkan harus dipertahankan agar ekosistem terumbu karang di berbagai wilayah di dunia dapat berkembang. Pengelolaan ekosistem terumbu karang bukan tugas yang sederhana, karena ekosistem terumbu karang salah satu sistem yang paling kompleks dari semua ekosistem lainnya Hughes et al., 1992; dalam Folke, 1999. Meskipun demikian, hampir sepertiga dari dunia laut dihuni spesies ikan yang ditemukan di terumbu karang McAllister, 1991 dan hasil tangkapan dari daerah terumbu karang diperkirakan 10 dari ikan yang dikonsumsi oleh manusia Smith, 1978. Lebih dari 100 negara berada di garis pantai dengan ekosistem terumbu karang. Negara-negara ini setidaknya puluhan juta orang bergantung pada terumbu karang untuk bagian dari kehidupan mereka dari asupan protein Salvat, 1992. Misalnya Jennings dan Polunin 1996 menghitung bahwa 1 km 2 karang yang tumbuh secara aktif dapat mendukung sumber protein untuk lebih dari 300 orang. Terkadang, manusia tidak selalu menyadari ketergantungan mereka terhadap sumberdaya ekosistem terumbu karang yang hampir kritis. Dan bahkan mereka memanfaatkan sumberdaya ekosistem ini dengan tidak memperhatikan keberlanjutan secara ekologis, manusia selalu terkait dengan kegiatan-kegiatan destruktif. Kami berpendapat di tempat lain bahwa ada banyak manfaat ekologi untuk memenuhi kriteria ekonomi yang memiliki nilai untuk berkontribusi demi kesejahteraan manusia Costanza and Folke, 1997. Tanpa adanya terumbu karang yang melindungi garis pantai dari arus, ombak, dan badai akan ada banyak daratan yang terkikis oleh erosi. Di Indonesia, Cesar, 1996 memperkirakan bahwa nilai garis pantai yang hilang akibat menurunnya perlindungan terumbu karang sebagai konsekuensi dari kerusakan terumbu karang adalah sebesar US 820-1.000.000 per km berdasarkan asumsi bahwa erosi pantai sebesar 0,2 m per tahun. Di Maldives, pemecah ombak buatan seharga US12.000.000 sepanjang 1 km dibangun untuk menggantikan fungsi terumbu karang sebagai pemecah ombak. Terumbu karang membentuk daratan, banyak negara di wilayah Samudera Hindia dan Pasifik dengan jumlah populasi manusia yang besar menempati pulau yang terbentuk dari terumbu karang. Kapasitas terumbu karang untuk meredam energi ombak membentuk laguna dan lingkungan bersedimen. Secara fisik, terumbu karang membentuk kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan ekosistem lamun dan mangrove Birkeland, 1985; Ogden, 1988. Di daerah tropis, terumbu karang menghasilkan karang pasir yang mensuplai pantai dengan karakteristik pasir putih yang merupakan daya tarik utama wisata pantai Richmond, 1993. Fungsi lain ekosistem terumbu karang adalah sebagai daerah pemijahan, daerah asuhan, dan daerah mencari makan bagi berbagai jenis organisme. Sebagai salah satu habitat dengan kekayaan spesies yang tinggi, terumbu karang penting dalam memelihara keanekaragaman hayati yang luas dan sebagai sumber genetik untuk generasi yang akan datang. Sampai saat ini, lebih dari 60.000 hewan dan tumbuhan karang telah dideskripsikan Reaka-Kudla, 1994. Terumbu karang tidak hanya menyediakan perlindungan fisik tetapi juga mendukung secara biologi kepada padang lamun, mangrove dan laut terbuka. Terumbu karang juga mendukung jejaring makanan pelagis melalui penyaluran sisa proses produksi organik seperti lendir, wax ester, dan bahan organik terlarut, juga bakteri plankton, fitoplankton dan zooplankton Hatcher, 1988; Sorokin, 1990.

2.3.2 Manfaat Ekonomi Terumbu Karang

Dokumen yang terkait