12
3.6 Analisis Data 3.6.1 Analisis Tutupan Karang
Persentase penutupan karang berdasarkan pada kategori karang dan persentase tutupan karang hidup life form, semakin tinggi persentase penutupan
karang hidup maka kondisi ekosistem terumbu karang semakin baik, dan semakin penting pula untuk dilindungi. Persentase penutupan karang hidup yang diperoleh
dengan pengamatan metode Line Intersept Transect LIT dihitung berdasarkan persamaan English et al., 1997 sebagai berikut :
Ni = L
li x 100 ......................................................................... 2
Dimana : Ni = Persentase penutupan karang li = Panjang total life form jenis ke-i
L = Panjang garis transek 70 m Kondisi penilaian ekosistem terumbu karang berdasarkan persentase
penutupan karang Gomez dan Yap, 1988, sebagai berikut : a. 75 - 100 : Sangat baik
b. 50 - 74.9 : Baik c. 25 - 49.9 : Sedang
d. 0 - 24.9 : Rusak
Pengolahan data dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007
3.6.2 Analisis Struktur Komunitas Karang
a Indeks Keanekaragaman H’
Keanekaragaman jenis didasarkan pada kekayaan komunitas karang atau keragaman tutupan karang life form. Semakin tinggi keragaman suatu komunitas
karang maka semakin penting untuk dilindungi. Untuk mencari nilai indeks keanekaragaman berdasarkan penutupan karang, dapat merujuk kepada indeks
keanekaragaman Shannon-Wienner, 1948; Zar, 1996 dengan formula sebagai berikut:
H’ =
∑ −
= s
1 i
pi .
ln .
pi ................................................................................ 3
N ni
pi =
13
Dimana : H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner ni = Nilai penutupan jenis ke-i
N = Jumlah total penutupan seluruh jenis ke-i s
= Jumlah spesiesgenera i
= 1,2,3,...,n
pi = Proporsi jumlah penutupan jenis ke-i terhadap jumlah penutupan total ke-i
Klasifikasi Indeks Keanekaragaman H’ 1 = Keanekaragaman rendah, penyebaran tiap jenis rendah, kestabilan
komunitas rendah, tekanan ekologi besar 1-3 = Keanekaragaman sedang, penyebaran tiap jenis sedang, kestabilan
komunitas sedang, tekanan ekologi sedang 3 = Keanekaragaman tinggi, penyebaran tiap jenis tinggi, kestabilan komunitas
tinggi, tekanan ekologi rendah
b Indeks Keseragaman Jenis E
Indeks keseragaman jenis E bertujuan untuk mengetahui keseimbangan dalam keseluruhan komunitas karang. Semakin seragam penyebaran antara
komunitas maka keseimbangan ekosistem akan semakin meningkat. Indeks keseragaman ini dapat dihitung berdasarkan rumus Pielou, 1996 Zar, 1996
sebagai berikut :
maks
H H
E =
.................................................................................................4 H’
maks
= ln S Dimana :
E = Indeks keseragaman
H’ =
Indeks keanekaragaman
Shannon-Wienner H’
maks
= Indeks keanekaragaman maksimum ln S S
= Jumlah biotaspesies karang Klasifikasi Indeks Keseragaman Daget 1976:
0.00 – 0.50 = RendahTertekan 0.51 – 0.75 = SedangLabil
0.76 – 1.00 = TinggiStabil c
Indeks Dominansi D
Jika nilai H’ menurun, maka nilai E juga menurun, menandakan adanya dominansi suatu spesies terhadap spesies-spesies lainnya. Besarnya dominansi
akan mengarahkan kondisi komunitas menjadi labil atau tertekan. Rumus yang
14
dipergunakan untuk mengetahui indeks dominansi suatu spesies, mengacu pada Ludwig dan Reynold, 1988 sebagai berikut:
D =
2 s
1 i
N ni
∑ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛
=
…..........................................................……………….. 5 Dimana :
D = Indeks dominansi ni = Jumlah spesies jenis ke-i
N = Jumlah spesies seluruh jenis ke-i S = Jumlah
spesiesgenera i =
1,2,3...dst Indeks Dominansi Ludwig dan Reynold 1988 :
Jika, 0.00 D ≤ 0.50 : Dominansi Rendah
Jika, 0.51 D ≤ 0.75 : Dominansi Sedang
Jika, 0.75 D ≤ 1.0 : Dominansi Tinggi
3.6.3 Analisis Kelimpahan Ikan Karang