54
4.4.1 Kelembagaan Pengelola DPL
Walaupun setiap wargamasyarakat turut bertanggungjawab atas keberhasilan pengelolaan DPL, perlu adanya kelompok yang memiliki tugas dan
kewenangan khusus sehingga aturan pengelolaan DPL dapat diterapkan. Pengelola DPL Kelurahan Pasar Lahewa dan DPL Desa Mo’awo dilaksanakan
oleh Pokmas Konservasi Desa dan Pokmas Konservasi di tingkat Kecamatan. Struktur Pengelola DPL dapat dilihat pada Gambar 8 di bawah ini.
Gambar 8 Struktur organisasi pengelola DPL Kelurahan Pasar Lahewa dan DPL Desa Mo’awo Kecamatan Lahewa
Tugas dan kewenangan khusus Pokmas Konservasi KelurahanDesa meliputi:
1 Tanggungjawab dan Tugas
- Melakukan monitoring dan pengawasan secara berkala pada kawasan DPL di desa.
- Menerima, mendokumentasikan kejadian dan mencatat laporan-laporan masyarakat terhadap pelanggaran yang terjadi di wilayah DPL khususnya
dan kegiatan yang berpotensi merusak terumbu karang umumnya. - Melakukan perbaikan terhadap rambu-rambu DPL yang rusak.
- Melaporkan pelaku pengrusakan rambu-rambu DPL ke Pokmas Konservasi Kecamatan.
- Memberikan penjelasan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang kawasan DPL.
P E M B I N A CAMAT, KAPOLSEK
POKMAS KONSERVASI KECAMATAN
KA.LURAHKADES KETUA LPSTK
KELURAHANDESA POKMAS KONSERVASI
KELURAHANDESA
55
2 Hak dan Kewenangan
- Diutamakan untuk menggunakan perlengkapan pengawasan yang telah dan akan disediakan oleh Pemerintah dan atau melalui swadaya masyarakat.
- Diutamakan untuk mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan pelaksanaan pengawasan dan monitoring untuk wilayah perairan laut.
- Memanggil dan menetapkan denda bagi masyarakat yang berulangkali melakukan pelanggaran pada daerah perlindungan laut.
- Mengumpulkan denda dan memanfaatkannya untuk melakukan pengawasan DPL dan perbaikan rambu-rambu yang rusak ataupun
membangun bentuk-bentuk lain yang mendukung dalam pengawasan DPL.
3 Tata Kerja
- Keputusan merupakan keputusan kelompok yang disepakati secara bersama.
- Masing-masing personil memiliki tanggungjawab dan kewenangan yang sama.
- Masyarakat KelurahanDesa setempat yang melakukan pelanggaran untuk pertama kali di DPL dipanggil pada musyawarah Kelompok pengelola
untuk diberi peringatan dan penjelasan. - Masyarakat KelurahanDesa lainnya yang masuk ke wilayah DPL dan
melakukan pelanggaran di DPL disampaikan kepada Pokmas Konservasi Kecamatan
- Masyarakat desa setempat yang melakukan pelanggaran untuk kedua kali dan seterusnya di DPL di panggil pada musyawarah Kelompok Pengelola
untuk ditetapkan denda. Musyawarah penetapan denda dihadiri Pengurus LPSTK, Tokoh adat dan unsur pemerintahan desa.
- Bila terjadi permasalahan di tingkat desa maka dapat dilimpahkan kepada Pokmas Konservasi Kecamatan.
Tugas dan kewenangan khusus Pokmas Konservasi Kecamatan meliputi:
1 Kewajiban dan Tugas
- Melakukan monitoring pengawasan secara berkala pada kawasan DPL dan perairan kelurahandesa umumnya.
56
- Menerima dan mencatatkan laporan-laporan masyarakat dan Pokmas Konservasi KelurahanDesa terhadap pelanggaran yang terjadi di wilayah
DPL khususnya dan kegiatan yang berpotensi merusak terumbu karang umumnya.
- Memelihara melakukan perbaikan terhadap rambu-rambu DPL yang rusak. - Menyelesaikan permasalahan yang tidak mampu diselesaikan dan
dilimpahkan oleh Pokmas Konservasi KelurahanDesa. - Melaporkan pelaku pengrusakan rambu-rambu DPL ke pihak Kepolisian.
2 Hak dan Kewenangan
- Diutamakan untuk menggunakan perlengkapan pengawasan yang telah dan akan disediakan oleh Pemerintah dan atau melalui swadaya masyarakat.
- Diutamakan untuk mengikuti pelatihan yang bertalian dengan pelaksanaan pengawasan.
- Memanggil dan menetapkan denda bagi masyarakat kelurahandesa di luar DPL yang berulangkali melakukan pelanggaran pada DPL.
- Memanfaatkan denda yang terkumpul untuk melakukan pengawasan DPL dan perbaikan rambu-rambu yang rusak.
3 Tata Kerja
- Ketua Pokmas Konservasi KelurahanDesa tidak boleh merangkap menjadi anggota Pokmas Konservasi Kecamatan.
- Keputusan merupakan keputusan kelompok yang diputuskan secara demokrasi.
- Masing-masing personil memiliki tanggungjawab dan kewenangan yang sama.
- Masyarakat Kelurahandesa lainnya yang melakukan pelanggaran untuk pertama kali di DPL dipanggil pada musyawarah Pokmas Konservasi untuk
diperingati. - Masyarakat desa lainnya yang melakukan pelanggaran untuk kedua kali
dan seterusnya di DPL dipanggil pada musyawarah Pokmas Konservasi untuk ditetapkan denda.
57
- Pelanggaran yang termasuk dalam tindak pidana dapat diambil alih oleh Pokmas Konservasi Kecamatan dan menyerahkannya ke pihak kepolisian.
4.4.2 Visi dan Misi Pengelolaan DPL V i s i