Karakteristik Masyarakat Pesisir Efektivitas pengelolaan terumbu karang di dua daerah perlindungan laut Kecamatan Lahewa Nias Provinsi Sumatera Utara:

2.4 Karakteristik Masyarakat Pesisir

Masyarakat pesisir adalah orang atau sekelompok orang yang bermukim di wilayah pesisir dan atau memliki mata pencaharian yang berasal dari sumberdaya alam atau jasa-jasa lingkungan pesisir dan lautan. Dibedakan berdasarkan basis tempat tinggal yaitu setiap orang yang tinggal di wilayah pesisir. Definisi masyarakat pesisir menurut Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia adalah 1 orang atau sekelompok orang yang bermukim di wilayah pesisir dan atau memiliki mata pencaharian yang berasal dari sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan pesisir dan lautan; 2 basis tempat tinggal di wilayah pesisir, dan 3 mata pencahariannya adalah nelayan, petani ikan, pemilik atau pekerja perusahaan perhubungan laut, pemilik atau pekerja pertambangan energi, pemilik atau pekerja industri maritim, dan lain-lain. Menurut Satria et al ., 2002 masyarakat pesisir pada dasarnya adalah masyarakat nelayan karena sebagian besar mata pencahariannya sebagai nelayan. Nelayan menghadapi sumberdaya alam yang bersifat open acces, sehingga karakteristik sumberdaya seperti ini menyebabkan nelayan berpindah-pindah untuk memperoleh hasil maksimal dengan demikian resiko dan ketidakpastian menjadi tinggi. Kondisi sumberdaya yang beresiko ini menyebabkan nelayan memliki karakter keras, tegas dan terbuka. Masyarakat pesisir memiliki karakteristik yang khas dan unik. Sifat ini sangat erat kaitannya dengan sifat usaha di bidang perikanan yang merupakan mata pencaharian utama. Karena usaha perikanan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, musim dan pasar, maka karakteristik masyarakat pesisir juga dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut Dahuri 2000. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya karakteristik masyarakat pesisir adalah sebagai berikut : a Ketergantungan pada kondisi lingkungan Kehidupan masyarakat pesisir menjadi sangat tergantung pada kondisi lingkungan dan sangat rentan terhadap kondisi lingkungan khususnya pencemaran, karena dapat mengganggu kehidupan sosial ekonomi masyarakat pesisir. Ketersediaan air tawar juga merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat pesisir sehari-hari. b Ketergantungan pada musim Musim sangat menentukan kondisi ekonomi masyarakat nelayan nelayan kecil, karena nelayan yang melaut tergantung pada musim. Pada musim penangkapan ikan para nelayan sangat sibuk melaut sedangkan pada musim paceklik kegiatan melaut berkurang sehingga mengakibatkan banyaknya pengangguran. Kondisi ini akan sangat berpengaruh pada kegiatan sosial ekonomi masyarakat pantai secara umum dan masyarakat nelayan khususnya. c Ketergantungan pada pasar Kondisi masyarakat pesisir sangat tergantung pada keadaan pasar dimana mereka sangat peka terhadap harga, sehingga perubahan harga produk perikanan sangat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan. Ketergantungan terhadap musim merupakan karakteristik yang menonjol di masyarakat pesisir, terutama bagi para nelayan kecil. Pada musim penangkapan para nelayan sangat sibuk melaut. Sebaliknya pada musim peceklik kegiatan melaut menjadi berkurang sehingga banyak nelayan yang terpaksa menganggur. Kondisi mempunyai implikasi besar terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir secara umum dan kaum nelayan khususnya. Berbeda dari petani, pedagang, para nelayan dan pembudidaya ikan sangat tergantung pada keadaan pasar. Hal ini disebabkan komoditas yang mereka hasilkan harus segera dijual baru bisa digunakan untuk memenuhi keperluan hidupnya. 1 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait