26
Hipotesa dari penelitian ini adalah: 1 Penerimaan peternak sapi perah dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti
umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak, modal usaha, jumlah tenaga kerja, dan skala usaha.
2 Biaya rata-rata produksi yang dihadapi peternak mandiri lebih rendah dibandingkan peternak yang mengikuti kredit ternak.
3 Biaya transaksi yang dihadapi oleh peternak mandiri lebih rendah dibandingkan peternak yang mengikuti kredit ternak.
4 METODOLOGI
4.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada peternak sapi perah anggota koperasi dengan mengambil lokasi yaitu di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Provinsi
Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa peternak dalam melaksanakan usahanya sebagai anggota
koperasi dan berdasarkan aktivitas ekonomi masyarakat peternak sapi perah yang paling dominan. Koperasi Serba Usaha KSU Karya Nugraha merupakan
koperasi sapi perah yang memiliki anggota dan kapasitas penampungan susu terbesar dan memiliki wilayah kerja yang mencangkup di seluruh wilayah masing-
masing. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2012 dengan beberapa tahap, yaitu: 1 pra survey, 2 penyusunan proposal, 3 survey lapang, 4
penelitian, entry data dan pengolahan data, dan 5 penulisan tesis.
4.2 Metode Sampling yang Digunakan
Penelitian ini menggunakan unit sampel peternak sapi perah. Teknik pengambilan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan
sampel bertingkat stratified random sampling yaitu pengambilan responden dengan cara mengelompokkan anggota populasi berdasarkan kategori status
modal kepemilikan ternak sapi perah yang kemudian dikelompokkan lagi berdasarkan skala usaha. Populasi penelitian adalah peternak sapi perah yang
menjadi anggota KSU Karya Nugraha sebanyak 10 persen dari total populasi, yaitu 60 responden. Populasi responden penelitian memiliki karakteristik yang
beragam, sehingga dengan kerangka sampel yang telah ada peternak digolongkandistratifikasikan berdasarkan kategori status modal kepemilikan
ternak sapi perah yang kemudian distratakan berdasarkan skala usaha. Kategori peternak sapi perah dibedakan atas peternak mandiri sebanyak 30 responden 5
persen dan peternak kredit sebanyak 30 responden 5 persen, sedangkan skala usaha dikelompokan menjadi skala usaha kecil, menengah, dan besar dengan
jumlah responden dilakukan secara proporsional.
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan sampling acak terstrata. Hal tersebut dikarenakan usahaternak sapi perah terdiri dari strata usaha skala
27
kecil, menengah dan besar. Menurut Erwidodo 1993 dalam Ratnawati 2002, usahaternak sapi perah Indonesia memiliki komposisi peternak skala kecil kurang
dari 4 ekor sapi perah, peternak skala menengah 4-7 ekor sapi perah, dan peternak skala besar lebih dari 7 ekor sapi perah. Dengan skala usaha tersebut
dan berdasarkan status kepemilikan modal ternak, maka penentuan sampel dalam penelitian ini akan disesuaikan dengan proporsi skala usaha peternak anggota
koperasi.
4.3 Metode Analisis dan Data yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus tentang penerimaan, biaya produksi, serta biaya transaksi peternak sapi perah
anggota koperasi. Metode studi kasus digunakan untuk mengkaji lebih dalam aktifitas ekonomi masyarakat peternak sapi perah dan sangat mempertimbangkan
karakteristik lokal dari peternak sapi perah di daerah tersebut. Meskipun demikian, dengan penggunaan teknik survey dalam penggunaan pengambilan
responden, akan memungkinkan model yang dihasilkan dapat diadopsi untuk penelitian di daerah lainnya.
Jenis data dan informasi yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer meliputi penerimaan, biaya produksi, dan biaya
transaksi peternak sapi perah anggota koperasi. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan, pengisian kuisioner oleh responden yang
terdiri dari peternak anggota koperasi serta wawancara dengan pengurus koperasi pelaku ekonomi selain peternak sapi perah.
Data sekunder yang digunakan meliputi data perkembangan jumlah peternak, modal kepemilikan sapi perah, jumlah sapi perah dan produksi susu
serta kelembagaan koperasi yang diperoleh dari instansi terkait, yaitu KSU Karya Nugraha, perbankkan, instansi terkait, bahan-bahan pustaka dan hasil penelitian
yang telah dilakukan. Observasi langsung di lapangan dimaksudkan untuk mengetahui situasi dan kondisi di lapangan dan studi literatur merupakan
pendalaman berbagai informasi penting yang berkaitan dengan penelitian.
Batasan dan ukuran data yang digunakan adalah: 1 Peternak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang yang memiliki
mata pencaharian utama beternak dengan komoditas utama sapi perah dan menghabiskan waktu yang paling banyak untuk melakukan kegiatan tersebut.
2 Peternak mandiri adalah peternak yang tidak mengikuti atau tidak mempunyai kredit ternak untuk pembelian sapi perah dalam melaksanakan kegiatan
beternak sapi perah dan mendapat pelayanan penuh dari koperasi dalam penyediaan input produksi.
3 Peternak kredit adalah peternak yang mempunyai kredit ternak untuk pembelian sapi perah dalam melaksanakan kegiatan beternak sapi dan
mendapat pelayanan penuh dari koperasi dalam penyediaan input produksi. 4 Ukuran skala usaha peternak sapi perah yang digunakan adalah skala usaha
kecil 1-3 ekor, sedang 4-7 ekor, dan besar lebih dari 7 ekor. 5 Ukuran yang digunakan untuk penerimaan, biaya produksi, dan biaya transaksi
adalah rupiah per hari setiap satuan ternak Rpharist karena ukuran
28
produktivitas susu sapi perah yang digunakan dalam liter per hari setiap satuan ternak.
4.4 Pengujian Statistik
Data yang diperoleh dari observasi langsung di lapangan, studi literatur, wawancara dan pengisian kuisioner, selanjutnya ditranskripsikan secara tertulis
kemudian diolah dengan alat analisis yang telah ditetapkan. Karakteristik demografis responden dianalisa dengan menggunakan tabulasi langsung
persentase. Tingkat penerimaan, biaya produksi, dan biaya transaksi peternak dianalisis menggunakan analisis usahatani. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan usaha ternak sapi perah dianalisis dengan analisis regresi tobit dengan menggunakan program Software STATA. Sedangkan faktor-faktor yang
menentukan biaya transaksi dianalisis dengan analisis regresi berganda menggunakan software SPSS.
4.4.1
Analisis Perkembangan Kinerja Peternak Sapi Perah Anggota Koperasi
Analisis perkembangan kinerja peternak sapi perah anggota koperasi susu dilakukan melalui pendekatan terhadap jumlah peternak, kepemilikan modal
usahaternak sapi perah, jumlah sapi perah dan produksi susu. Perkembangan kinerja peternak sapi perah anggota koperasi susu didasarkan dengan
membandingkan perubahan jumlah peternak, kepemilikan modal usahaternak sapi perah, jumlah sapi perah dan produksi susu dari tahun ke tahun terhadap peternak
yang mendapat pelayanan penuh dari koperasi yang pengadaan ternaknya dengan ikut kredit ternak atau dengan modal sendiri. Data-data yang didapat akan
dianalisa dan diuraikan secara deskriptif. 4.4.2
Analisis Penerimaan Peternak Sapi Perah
Penelitian ini menggunakan metode analisis regesi tobit untuk menyusun fungsi penerimaan peternak sapi perah dari beberapa variabel yang dianggap
berpengaruh dalam
menentukan penerimaan.
Model regresi
tobit memungkinkan kita untuk mengkaji hubungan antara variabel tak bebas
dependent variabel dan beberapa variabel bebas independent variables. Pendugaan koefisien dilakukan dengan menggunakan cara maximum likelihood
ML. Cara ini memaksimalisasikan nilai dari likelihood function dengan mencari parameter-parameter regresi yang memberikan nilai tertinggi untuk likelihood
function tersebut.
Metode tobit mengasumsikan bahwa variable-variabel bebas tidak terbatas nilainya non-censured dan hanya variable tidak bebas yang censured.
Untuk menganalisa variabel tidak bebas yang censored, yaitu nilai dari variabel tidak bebas
tersebut terbatas atau sengaja dibatasi, metode OLS ordinary least square tidak dapat digunakan karena parameter yang dihasilkan oleh OLS mengalami bias dan
juga tidak konsisten, sehingga untuk mengatasi kekurangan tersebut harus digunakan metode regresi tobit yang dikembangkan oleh Tobin
1958
.
Semua variable baik variable bebas dan variable tidak bebas diukur dengan benar, tidak ada
auotocorrelation, tidak ada heteroscedasity, tidak ada multikolinearitas yang sempurna dan model matematis yang digunakan menjadi tepat Gujarati 1995.