Biaya Transaksi Usaha Ternak Sapi Perah

25 usaha X 4 , jumlah tenaga kerja X 5 , dan skala usaha X 6 . Secara matematis model penerimaan peternak sapi perah dapat ditulis : Y = ƒ X 1 , X 2 , X 3 , X 4 , ............., X n 3.1 Permasalahan kedua yang dikaji adalah aspek biaya produksi peternak sapi perah. Biaya produksi ditentukan oleh skala usaha peternak sapi perah. Pada skala usaha yang berbeda, struktur biaya produksi yang dimilki pun akan berbeda, dimana struktur biaya produksi tersebut akan menentukan komponen-kompenen yang paling berpengaruh dalam kegiatan produksi yang dilakukan peternak sapi perah. Aspek ini sangat berhubungan dengan tingkat efisiensi ekonomi dan secara langsung akan mempengaruhi tingkat penerimaan peternak sapi perah. Selanjutnya kajian inti mengenai efisiensi ekonomi adalah menganalisis biaya transaksi yang dihadapi peternak sapi perah. Faktor-faktor hak kepemilikan property right, struktur pasar dan kondisi sosial mempengaruhi terciptanya biaya transaksi. Besar kecilnya biaya transaksi akan mempengaruhi penerimaan peternak sapi perah. Hal tersebut dapat dilihat melalui rasio biaya transaksi terhadap penerimaan yang dimiliki oleh peternak sapi perah. Angka dari rasio ini menentukan tingkat efisiensi ekonomi usaha peternak sapi perah dari sisi biaya transaksi. Secara skematis, kerangka pendekatan studi dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Bagan Alir Kerangka Pendekatan Studi Kredit Mandiri Peternak sapi perah Struktur pasar Kondisi sosial Property right modal Tingkat kesejahteraan Perkembangan kinerja peternak Anggota koperasi :  Jumlah peternak  Kepemilikan modal  Jumlah sapi perah  Produksi susu Biaya produksi Penerimaan Variabel Bebas : 1. Umur 2. Tingkat pendidikan 3. Pengalaman beternak 4. Modal usaha 5. Jumlah tenaga kerja 6. Skala usaha Model matematis penerimaan Uji regresi tobit Biaya transaksi Penerimaan Tingkat pendidikan Modal usaha Skala usaha Jarak 1. Transaction cost – revenue ratio 2. Transaction cost – total cost ratio Analisis biaya transaksi Uji regresi berganda 26 Hipotesa dari penelitian ini adalah: 1 Penerimaan peternak sapi perah dipengaruhi oleh beberapa variabel seperti umur, tingkat pendidikan, pengalaman beternak, modal usaha, jumlah tenaga kerja, dan skala usaha. 2 Biaya rata-rata produksi yang dihadapi peternak mandiri lebih rendah dibandingkan peternak yang mengikuti kredit ternak. 3 Biaya transaksi yang dihadapi oleh peternak mandiri lebih rendah dibandingkan peternak yang mengikuti kredit ternak. 4 METODOLOGI

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada peternak sapi perah anggota koperasi dengan mengambil lokasi yaitu di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa peternak dalam melaksanakan usahanya sebagai anggota koperasi dan berdasarkan aktivitas ekonomi masyarakat peternak sapi perah yang paling dominan. Koperasi Serba Usaha KSU Karya Nugraha merupakan koperasi sapi perah yang memiliki anggota dan kapasitas penampungan susu terbesar dan memiliki wilayah kerja yang mencangkup di seluruh wilayah masing- masing. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2012 dengan beberapa tahap, yaitu: 1 pra survey, 2 penyusunan proposal, 3 survey lapang, 4 penelitian, entry data dan pengolahan data, dan 5 penulisan tesis.

4.2 Metode Sampling yang Digunakan

Penelitian ini menggunakan unit sampel peternak sapi perah. Teknik pengambilan responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel bertingkat stratified random sampling yaitu pengambilan responden dengan cara mengelompokkan anggota populasi berdasarkan kategori status modal kepemilikan ternak sapi perah yang kemudian dikelompokkan lagi berdasarkan skala usaha. Populasi penelitian adalah peternak sapi perah yang menjadi anggota KSU Karya Nugraha sebanyak 10 persen dari total populasi, yaitu 60 responden. Populasi responden penelitian memiliki karakteristik yang beragam, sehingga dengan kerangka sampel yang telah ada peternak digolongkandistratifikasikan berdasarkan kategori status modal kepemilikan ternak sapi perah yang kemudian distratakan berdasarkan skala usaha. Kategori peternak sapi perah dibedakan atas peternak mandiri sebanyak 30 responden 5 persen dan peternak kredit sebanyak 30 responden 5 persen, sedangkan skala usaha dikelompokan menjadi skala usaha kecil, menengah, dan besar dengan jumlah responden dilakukan secara proporsional. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan sampling acak terstrata. Hal tersebut dikarenakan usahaternak sapi perah terdiri dari strata usaha skala