827,224,436 Papua dan Kep. Maluku
peningkatan investasi kelautan sebesar dua-kali lipat 100 dari sebelumnya pada tahun 2005. Hasil simulasi pada Tabel 95 menunjukkan bahwa peningkatan
konsumsi rumah tangga pada sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan nasional sebesar 100 akan meningkatkan output, nilai tambah bruto dan pendapatan
rumahtangga pada seluruh sektor perekonomian nasional masing-masing sebesar 3,74, 3,94, dan 3,25; pada sektor kelautan masing-masing sebesar 25,77,
22,14, dan 20,64; dan pada sektor non kelautan sektor lainnya masing-masing sebesar 0,77, 1,16, dan 0,81.
Berdasarkan hasil simulasi pada Tabel 95 diketahui bahwa lima sektor kelautan yang secara konsisten mempunyai kenaikan nilainya yang tergolong besar baik pada
output, nilai tambah bruto, maupun pendapatan rumahtangga sebagai akibat meningkatkan konsumsi rumah tangga pada kelautan nasional sebesar 100, adalah:
sektor-6 industri pengolahan hasil perikanan laut dan payau, sektor-5 pengilangan minyak bumi dari laut atau lepas pantai, sektor-1 perikanan tangkap laut, sektor-2
perikanan budidaya laut dan payau, sektor-10 hotel dan restoran di sekitar pantaipesisir. Di samping terdapat tiga sektor lainnya yang juga secara konsisten
memiliki kenaikan yang terbesar berikutnya, yaitu: sektor-12 jasa kelautan lainnya, sektor-7 industri alat angkut laut dan sungai, perabaikan dan peralatannya, dan
sektor-11 jasa wisata bahari.
Lima sektor kelautan yang mempunyai kenaikan output terbesar adalah: sektor-
6 industri pengolahan hasil perikanan laut dan payau, sektor-5 pengilangan minyak bumi dari laut atau lepas pantai, sektor-1 perikanan tangkap laut, sektor-2
perikanan budidaya laut dan payau, dan sektor-10 hotel dan restoran di sekitar pantaipesisir. Di samping terdapat tiga sektor yang mengalami kenaikan output
tersebut berikutnya, yaitu: sektor-12 jasa kelautan lainnya, sektor-7 industri alat angkut laut dan sungai, perabaikan dan peralatannya, dan sektor-11 jasa wisata
bahari. Kenaikan output terbesar dari lima sektor tersebut masing-masing sebesar 50,75, 39,63, 30,99, 30,56, dan 28,67; dan diikuti oleh tiga sektor
berikutnya masing-masing sebesar 29,68, 29,01, dan 16,82.
Lima sektor kelautan yang mempunyai kenaikan nilai tambah bruto terbesar adalah: sektor-6 industri pengolahan hasil perikanan laut dan payau, sektor-5
pengilangan minyak bumi dari laut atau lepas pantai, sektor-1 perikanan tangkap laut, sektor-10 hotel dann restoran di sekitar pantaipesisir, dan sektor-12 jasa
kelautan lainnya. Selain itu terdapat tiga sektor lainnya yang mengalami kenaikan nilai tambah terbesar berikutnya, yaitu: sektor-2 perikanan budidaya laut dan payau,
sektor-7 industri alat angkut laut dan sungai, perabaikan dan peralatannya, dan sektor-11 jasa wisata bahari. Kenaikan nilai tambah bruto terbesar dari lima sektor
tersebut masing-masing sebesar 41,37, 38,07, 31,57, 30,18, dan 29,66; dan selanjutnya diikuti tiga sektor berikutnya masing-masing sebesar 29,41, 28,57
dan 18,52.
Tabel 95. Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Rumah Tangga pada Bidang Kelautan sebesar 100 terhadap Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan Rumahtangga dalam Perekonomian Wilayah di Indonesia
Nilai Rp. Juta Perubahan
Nilai Rp. Juta Perubahan
Nilai Rp. Juta Perubahan
Sektor-1 77,971,621
102,132,113 30.99
51,726,556 67,953,271