-12.73 -8.15 3.44 -0.88 Papua dan Kep. Maluku

memperoleh jumlah observasi yang blebih besar, data PDRB sektoral tersebut kemudian diinterpolasi dengan menggunakan pendekatan metode interpolasi linier. Hasil pendugaan pertumbuhan atau konvergensi ekonomi wilayah di Indonesia dengan memasukkan peubah-peubah pangsa sektor-sektor kelautan selama periode 2005-2010, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 83 diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 yang besar yaitu sebesar 0,8133 untuk hasil pendugaan menggunakan pendekatan CEM dan sebesar 0,9148 untuk hasil pendugaan menggunakan pendekatan FEM. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan kedua pendekatan tersebut diketahui bahwa peubah-peubah bebas model dapat menjelaskan perubahan peubah terikatnya pertumbuhan ekonomi wilayah masing-masing sebesar 81,33 dan 91,48. Sisanya masing-masing sebesar 18,76 dan 8,52 dijelaskan oleh peubah-peubah lainnya di luar model. Kemudian berdasarkan uji serempak uji F dari model ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama peubah bebas yang digunakan dalam model berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah di Indonesia selama periode 2005-2010. Sebelum dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil pendugaan ini, terlebih dahulu perlu dipilih model mana dari kedua model tersebut common effect model - CEM atau fixed effect model - FEM yang memberikan hasil terbaik. Sementara pendugaan random effect model REM tidak dapat diestimasi dilakukan pendugaannya karena dalam hal ini pendugaan REM dihadapkan pada keterbatsan jumlah cross-section yang tidak dapat memenuhi sejumlah bagian koefisien untuk estimator antara. Untuk itu pemilihan model pendekatan yang terbaik tersebut digunakan dapat dilakukan dengan menggunakan hasil uji Chow. Uji Chow, yaitu: Ho: model mengikuti pooled, dan Hi: model mengikuti fixed effect. Untuk pendugaan pertumbuhan ekonomi wilayah atau tendensi proses konvergensi wilayah pulau utama di Indonesia selama periode 2005-2010 diperoleh hasil pengujian dengan menggunakan Uji Chow ini sebagaimana tertera pada Lampiran 35, diperoleh nilai F-statistik uji sebesar 6,255365 diperoleh nilai probabilitas p-value sebesar 0,0049 yang lebih kecil dari α = 0,05, sehingga diputuskan Ho ditolak dan disimpulkan untuk menggunakan model FEM karena lebih baik dibandingkan menggunakan model CEM. Dengan demikian berdasarkan hasil uji Chow diketahui bahwa untuk pendugaan peran sektor-sektor kelautan dalam pertumbuhan ekonomi wilayah atau tendensi proses konvergensi ekonomi wilayah pulau utama di Indonesia periode 2005-2010 lebih baik digunakan metode fixed effect model FEM. Berdasarkan hasil pendugaan dengan menggunakan pendekatan FEM diketahui bahwa hampir keseluruhan peubah-peubah pangsa sektor-sektor kelautan memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah di Indonesia selama periode 2005-2010. Peubah pangsa sektor perikanan tangkap laut SPDRBTL it , pangsa PDRB sektor perikanan budidaya laut dan payau SPDRBBL it , pangsa PDRB sektor pertambangan dan penggalian di laut dan lepas pantai SPDRBTG it , pangsa PDRB sektor industri maritim SPDRBIM it , pangsa PDRB sektor bangunan kelautan SPDRBBK it , pangsa PDRB sektor angkutan air laut dan sungai SPDRBAL it , pangsa PDRB sektor wisata bahari SPDRBWB it , dan pangsa PDRB sektor jasa kelautan SPDRBJK it masing-masing memiliki koefisien parameter sebesar 0,0312, 0,0247, 0,0231, 0,0490, 0,0340, 0,0326, 0,0829, dan