Tendensi konvergensi ekonomi wilayah dan peran kelautan dalam perekonomian Indonesia

(1)

TENDENSI KONVERGENSI

EKONOMI WILAYAH DAN PERAN KELAUTAN

DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

TAJERIN

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2013


(2)

2

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul ―Tendensi Konvergensi Ekonomi Wilayah dan Peran Kelautan dalam Perekonomian Indonesia‖ adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2013

Tajerin NRP. H162080071


(3)

RINGKASAN

TAJERIN. Tendensi Konvergensi Ekonomi Wilayah dan Peran Kelautan

dalam Perekonomian Indonesia. Dibimbing oleh AKHMAD FAUZI,

BAMBANG JUANDA dan LUKY ADRIANTO.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perkembangan ketimpangan ekonomi dan tendensi konvergensi ekonomi, serta faktor penentu pertumbuhan ekonomi wilayah di Indonesia; (2) Peran kelautan dalam perekonomian wilayah di Indonesia; dan (3) Dampak sektoral dan spasial kebijakan pengembangan ekonomi kelautan terhadap perekonomian dan tendensi konvergensi ekonomi wilayah. Penelitian dilakukan dengan mengunakan wilayah provinsi sebagai unit analisis yang diperbandingkan pada tingkat wilayah pulau utama. Analisis dilakukan dengan pendekatan Indeks Theil, pendekatan ekonometrika model data panel, dan pendekatan model interregional input-output (IRIO). Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri atas data panel periode 1985-2010 dan data Tabel IRIO Indonesia, 2005 dan 1985-2010.

Hasil penelitian mununjukkan bahwa ketimpangan ekonomi antar provinsi di Indonesia selama periode analisis tergolong rendah dan cenderung menurun dengan komposisi sumber dalam wilayah yang jauh lebih besar dibandingkan antar wilayah pulau utama. Tendensi proses konvergensi ekonomi provinsi dan pulau utama di Indonesia selama periode analisis terjadi secara lambat. Sementara dengan mengontrol peubah-peubah penentu pertumbuhan ekonomi, mampu mendorong kecepatan tendensi proses konvergensi yang meningkat. Sektor-sektor kelautan memiliki peran penting dalam perekonomian wilayah di Indonesia, sebagaimana ditunjukkan dengan derajat keterkaitan dan angka penggandanya yang secara keseluruhan tergolong tinggi, serta peran positif pangsa kelautan dalam pertumbuhan dan kecepatan konvergensi ekonomi wilayah. Secara sektoral, kebijakan pengembangan kelautan melalui peningkatan komponen permintaan akhir untuk semua wilayah di Indonesia akan berdampak terhadap peningkatan kinerja perekonomian, dan tendensi proses konvergensi ekonomi wilayah yang secara keseluruhan. Secara spasial, pengembangan kelautan melalui peningkatan komponen permintaan akhir tersebut berpotensi mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi secara nasional. Secara relatif dengan mengkonsentrasikan kegiatan ekonomi melalui peningkatan permintaan akhir kelautan di wilayah-wilayah KTI akan memperlambat laju pertumbuhan ekonomi secara nasional, namun akan mengurangi persoalan ketimpangan atau meningkatkan konvergensi ekonomi wilayah.

Untuk itu, diperlukan kebijakan mengurangi ketimpangan atau meningkatkan konvergensi ekonomi wilayah terutama dengan mempertimbangkan peran kelautan di Indonesia yang disinergikan dengan upaya meningkatkan interrelasi atau konektivitas yang mampu menciptakan ketergantungan ekonomi sektoral dan spasial antar wilayah di Indonesia. Komitmen pemerintah untuk mengkonsentrasikan kegiatan ekonomi ke KTI termasuk dalam bidang kelautan perlu dilengkapi dengan upaya mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.

Kata kunci: Ketimpangan, Konvergensi, Pertumbuhan, Peran Kelautan, Perekonomian Wilayah Indonesia


(4)

4

SUMMARY

TAJERIN.

The Tendency of Regional Economic Convergence and the Role

of Marine in the Indonesian Economy.Supervised by

AKHMAD FAUZI,

BAMBANG JUANDA

and

LUKY ADRIANTO.

The purposes of this research were: (1). Acquiring information about economic disparity and estimating the tendency of economic convergence, as well as estimating the determinants for the Indonesian regional economic growth; (2) Analyzing the role of Marine sectors in the regional economy in Indonesia; (3). Analyzing the impacts of both Marine sectors and spatial economic development – through changes in the value of final

demands’ components – towards the economy and disparity changes or the tendency of regional economic convergence. The research was focused on Indonesian provincial

regions and its main islands, with three analysis approaches, such as Theil’s Index, Panel Data Econometric Model, and Interregional Input-Output (IRIO) Model. The data used were secondary data, comprised of a 1985-2010 Panel Data and a 2005 and 2010 Indonesian IRIO Table.

The analysis resulted in the findings that, during the 1985-2010 periods, the Indonesian economic disparities between provinces were considered low with a greater composition of source from within the regions than from among the main islands. The tendency of convergence within both provincial and main-islands economy – during 1985-2010 period – did happen with a slow pace. The model also showed that the tendency of convergence could be accelerated by controlling the economic-growth-determining variables.The marine sectors had a major role in the Indonesian regional economyas shown by its high degree of linkage and multipliers, as well as its positive marine share role in stimulating growth and the pace of regional economic convergence. From the sectors point of view, the policy of increasing the final demands components from every region would lead to better economic performance, and higher tendency of overall regional economic convergence. Spatially, the aforementioned policy would potentially keep the pace of growth of the national economy. Relatively, focusing the economic activities towards increasing final demands for marine outputs within the Eastern Regions of Indonesia would slow the national economic growth down, but lessen the disparity problem – or increasing the regional economic convergence.

Therefore, it would require disparity-lessening or regional-economic-convergence-increasing policies with an emphasis on the role of marine sectors in Indonesia which could be paired with the efforts of strengthening the interrelation or connectivity that would create both sectoral and spatial economic interdependencies among regions in Indonesia. The commitment of focusing the economic activities towards the Eastern Regions of Indonesia –including the marine sectors – would also require the implementation of an economic-growth-steadying policy.

Keywords: Disparity, Convergence, Growth, Role of Marine, Regional Economy of Indonesia.


(5)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atgau tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.


(6)

6

TENDENSI KONVERGENI

EKONOMI WILAYAH DAN PERAN KELAUTAN

DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

TAJERIN

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

pada

Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2013


(7)

Penguji pada Ujian Tertutup : Dr Ir Setia Hadi, MS Dr Ir Achmad Fahrudin, MS Penguji pada Ujian Terbuka : Dr Ir Akhmad Purnomo, MApp.Sc


(8)

Judul Disertasi Nama Mahasiswa

Nomor Pokok Mahasiswa Program Studi

Tendensi Konvergensi Ekonomi Wilayah dan Peran Kelautan dalam Perekonomian Indonesia Tajerin

H162080071

IImu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan

Disetujui: Komisi Pembimbing

Prof, Dr Ir. Akhmad Fauzi, MSc Ketua

Prof Dr.k.Bambang Juanda, MS Dr. Ir. Luky Adrianto, MSc

Anggota Anggota

Diketahui oleh: Ketua Program Studi

IImu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan

Prof Dr Jr. Bambang Juanda, MS


(9)

Judul Disertasi : Tendensi Konvergensi Ekonomi Wilayah dan Peran Kelautan dalam Perekonomian Indonesia Nama Mahasiswa : Tajerin

Nomor Pokok Mahasiswa : H162080071

Program Studi : Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan

Disetujui: Komisi Pembimbing

Prof Dr Ir Akhmad Fauzi, MSc Ketua

Prof Dr Ir Bambang Juanda, MS Dr Ir Luky Adrianto, MSc Anggota Anggota

Diketahui oleh:

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Perencanaan Pembangunan

Wilayah dan Perdesaan

Prof Dr Ir Bambang Juanda, MS Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr


(10)

i

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema penelitian ini adalah tendensi konvergensi ekonomi wilayah dan peran kelautan dalam perekonomian Indonesia.

Terimakasih penulis haturkan kepada Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MSc., Prof. Dr. Ir. Bambang Juanda, MS., dan Dr. Ir. Luky Adrianto, MSc. selaku pembimbing yang telah banyak memberirkan arahan, saran dan masukan selama penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Ucapan terimakasih yang tak terkira pula, penulis haturkan kepada Dr. Ir. Setiahadi, MS., Dr. Ir. Achmad Fahrudin, MS., Dr. Ir. Achmad Poernomo, MApp.Sc., dan Dr. Ir. Victor Nikijuluw, MSc. yang telah banyak memberikan wawasan kepada penulis dan sebagai penguji luar komisi sehingga tulisan ini dapat disempurnakan.

Penulis juga menghaturkan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada seluruh pengajar, staf administrasi Program Studi PWD, dan teman-teman seperjuangan di Program Pascasarjana IPB angkatan 2008 hingga 2012 PWD, serta segenap pimpinan dan teman-teman peneliti serta staf administrasi Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan atas segala dukungannya selama ini.

Ucapan terimakasih yang tulus penulis haturkan pula kepada ibunda Hj. Siti Aisyah Sari yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan tak terkira kepada penulis, dan juga kepada ayahanda almarhum H. M. Djamhari yang semasa hidupnya senantiasa memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat mencapai pendidikan ke jenjang yang tertinggi dan pengabdian yang sebesar-besarnya bagi masyarakat yang membutuhkan. Demikian pula kepada ibu mertua almarhum Saurifah dan almarhum H. Abdul Madjid, serta seluruh sanak keluarga lainnya, penulis haturkan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas doa, dorongan dan dukungan yang diberikan selama ini. Kemudian, secara khusus ucapan terimakasih kepada istriku tercinta Dra. Maemunah, dan kepada buah hatiku Zakiah Darajat Nur Fajrin, Alfi Fadhilah Nur A‘ini Asiyah Sari, dan Muhammad Hasyim Asy‘ari Nur Mahfudi yang senantiasa berdoa dan memberi dukungan dengan penuh kesabaran dan ketulusan selama ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini sungguh masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan saran dan perbaikan yang konstruktif dari pembaca demi penyempurnaan tulisan ini. Akhirnya semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan saat ini maupun pada masa mendatang, dan bermanfaat pula bagi pembangunan nasional. Amin.

Bogor, Juli 2013


(11)

(12)

i

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL v

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xviii

1 PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 15

Tujuan Penelitian 16

Kegunaan Penelitian 17

Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 17

Ruang Lingkup Penelitian 17

Keterbatasan Penelitian 18

Kebaruan Penelitian 20

2 TINJAUAN PUSTAKA 21

Teori Ketimpangan Ekonomi Wilayah dan Ukuran-ukurannya 21

Teori ketimpangan Ekonomi Wilayah 21

Beberapa Ukuran Ketimpangan Pendapatan Wilayah 25

Teori Pertumbuhan Ekonomi 29

Teori Pertumbuhan Neoklasik 30

Teori Pertumbuhan Neoklasik tanpa Teknologi 32 Teori Pertumbuhan Neoklasik dengan Teknologi (Eksogenous) 37 Toeri Pertumbuhan Endogenous: Mesin Pertumbuhan 44

Konsep, Hipotesis dan Ukuran Konvergensi 49

Konsep Konvergensi 49

Hipotesis Konvergensi 52

Ukuran Konvergensi 54

Kondisi Mapan (Steady State) Perekonomian 57

Pengaruh Tingkat Tabungan terhadap Kondisi Mapan 62 Pengaruh Pertumbuhan Penduduk terhadap Kondisi Mapan 62 Pengaruh Peningkatan Produktivitas terhadap Kondisi Mapan 64

Pertumbuhan Ekonomi dan Model Ekonomi Makro 65

Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi 67

Perdagangan International (Ekspor-Impor) dan Pertumbuhan Ekonomi

69 Konsumsi Rumah Tangga dan Pertumbuhan Ekonomi 71 Konsumsi Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi 71

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) 72


(13)

Hasil Penelitian Terdahulu mengenai Konvergensi 75 Hasil Penelitian Terdahulu dengan Menggunakan IRIO 82

3 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 85

Kerangka Pemikiran Penelitian 85

Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian 85 Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian 89

Hipotesis Penelitian 92

4 METODE PENELITIAN 92

Lokasi dan Waktu Penelitian 92

Jenis dan Sumber Data 93

Metode Analisis 96

Analisis Indeks Theil 97

Analisis Model Data Panel 100

Pendekatan Analisis Model Data Panel 101

Spesifikasi Model Data Panel 105

Prosedur Pendugaan Model Data Panel 109

Analisis Model Interregional Input-Output (IRIO) 111 Pengertian Dasar Model Input-Output (I-O) 111 Kerangka Dasar Model Interregional Input-Output (IRIO) 114 Prosedur Penyusunan Tabel IRIO berbasis Kelautan antar Pulau

Utama di Indonesia 121

Pendefinisian Wilayah dan Klasifikasi Sektor dalam Mode IRIO 126

Metode Analisis Model IRIO 134

Metode Analisis Hubungan antara Peran Kelautan dengan

Konvergensi Ekonomi Wilayah 150

Metode Analisis Simulasi Dampak Kebijakan 152 5 DESKRIPSI DISTRIBUSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

WILAYAH SERTA STRUKTUR EKONOMI KELAUTAN DI

INDONESIA 153

Distribusi dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah di Indonesia 153

Struktur Ekonomi Kelautan Indonesia 160

Struktur Permintaan dan Penawaran Kelautan 161

Struktur Output Kelautan 167

Struktur NilaiTambah Bruto Kelautan 170

6 KETIMPANGAN, KONVERGENSI DAN FAKTOR PENENTU

PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH DI INDONESIA 179

Ketimpangan Ekonomi Wilayah di Indonesia 179

Perkembangan dan Dekomposisi Sumber Ketimpangan Ekonomi

Wilayah di Indonesia 180


(14)

iii

Hubungan antara Pertumbuhan dengan Ketimpangan Ekonomi

Wilayah di Indonesia 188

Pendugaan Tendensi Proses Konvergensi Ekonomi Wilayah 191

Analisis Pendugaan Konvergensi Absolut 192

Analisis Pendugaan Kovergensi Kondisional 194

Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Wilayah 198 Penentu Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Provinsi 199 Penentu Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Pulau Utama 201 Kontribusi Penentu Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kecepatan

Konvergensi Ekonomi Wilayah 204

7 PERAN KELAUTAN DALAM PEREKONOMIAN WILAYAH DI

INDONESIA 207

Analisis Keterkaitan Kelautan dalam Perekonomian Wilayah di

Indonesia 208

Keterkaitan Langsung dan Tidak langsung ke Belakang dan ke

Depan Kelautan dalam Perekonomia Wilayah di Indonesia 208 Indeks Daya Penyebaran dan Derajat Kepekaan Kelautan dalam

Perekonomian Wilayah di Indonesia 222

Ikhtisar Analisis Keterkaitan Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah di Indonesia 232

Analisis Angka Pengganda Kelautan terhadap Perekonomi Indonesia 234

Angka Pengganda Output Kelautan 234

Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Kelautan 257

Angka Pengganda Pendapatan Kelautan 280

Ikhtisar Analisis Angka Pengganda Kelautan terhadap Perekonomi

Indonesia 302

Analisis Peran Kelautan dalam Pertumbuhan dan Konvergensi

Ekonomi Wilayah 305

8 DAMPAK SEKTORAL DAN SPASIAL KEBIJAKAN

PENGEMBANGAN KELAUTAN TERHADAP PEREKONOMIAN DAN TENDENSI KONVERGENSI EKONOMI WILAYAH DI

INDONESIA 311

Analisis Dampak Sektoral Pengembangan Kelautan 312 Dampak Sektoral Akibat Perubahan Investasi Kelautan 312 Dampak Sektoral Akibat Perubahan Ekspor Kelautan 318 Dampak Sektoral Akibat Perubahan Konsumsi Rumah Tangga pada

Kelautan 324

Dampak Sektoral Akibat Perubahan Konsumsi Rumah Pemerintah

pada Kelautan 331


(15)

Analisis Dampak Spasial Pengembangan Kelautan 339 Dampak Spasial Akibat Perubahan Investasi Kelautan 339 Dampak Spasial Akibat Perubahan Ekspor Kelautan 343 Dampak Spasial Akibat Perubahan Konsumsi Rumah Tangga pada

Kelautan 347

Dampak Spasial Akibat Perubahan Konsumsi Rumah Pemerintah

pada Kelautan 351

Ikhtisar Analisis Dampak Spasial Pengembangan Kelautan 355

9 IMPLIKASI KEBIJAKAN: SEBUAH SINTESA 356

10 KESIMPULAN DAN SARAN 371

Kesimpulan 371

Saran Rekomendasi Kebijakan 373

Saran untuk Penelitian Lanjutan 377

DAFTAR PUSTAKA 378

LAMPIRAN 397


(16)

v

DAFTAR TABEL

1 Klasifikasi Propinsi-Propinsi Berdasarkan PDRB per Kapita Total Awal

dan Tingkat Pertumbuhan Tahunan 4

2 Klasifikasi Propinsi-Propinsi Berdasarkan PDRB per Kapita Non Migas

Awal dan Tingkat Pertumbuhan Tahunan 4

3 Distribusi PDB Total berdasarkan Pulau Utama, 1975-2005 (dalam %) 6 4 Distribusi Populasi berdasarkan Pulau Utama, 1975-2005 (dalam %) 6 5 Peluang Pengembangan Masing-Masing Kelompok Sumberdaya Ikan Laut

Pada Setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan 11

6 Struktur Nilai Tambah Bruto (NTB) Sektor Perikanan dalam Perkonomian Indonesia atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 1990-2000 12 7 Kontribusi TFP dalam Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia dari Berbagai

Hasil Penelitian Terdahulu 40

8 Pertumbuhan TFP Industri Manufaktur di Indonesia dari Berbagai Hasil

Penelitian Terdahulu 41

9 Tingkat Pertumbuhan Total Faktor Produktivitas (TFP) Rata-rata per Tahun pada Sektor Manufaktur Periode 1975-1995, 1990-1997 dan Pertumbuhan

TFP Periode 1995-2000 42

10 Pengaruh Kenaikan Parameter terhadap Peubah Kapital dan Output 44 11 Tipe-Tipe Teori Pertumbuhan Endogenμ ―εesin‖ Pertumbuhan dan

Hipotesis Konvergnsi 48

12 Defenisi Peubah dan Sumber Data yang Digunakan dalam Analisis

Konvergensi Ekonomi Wilayah di Indonesia 95

13 Hubungan antara Tujuan Penelitian, Metode Analisis Data, Jenis dan

Sumber Data, dan Keluaran Penelitian 96

14 Kerangka Dasar Tabel Input-Output Tunggal 113

15 Tabel InterregionalInput-Output (IRIO) Wilayah A dan B dengan 2 Sektor 116 16 Sektor-sektor dalam IRIO Sebelum dan Setelah Dis-agregasi Bidang

Keluatan 128

17 Reklasifikasi Sektor-sektor dalam IRIO 43 sektor menjadi 21 Sektor 129 18 Klasifikasi Sektor-sektor dalam IRIO berdimensi 21 sektor dan cakupannya

dalam IRIO berdimensi 35 Sektor dan 43 Sektor 130 19 Distribusi PDRB dan penduduk Menurut Wilayah Pulau Utama di


(17)

20 Perkembangan PDRB atas Dasar Harga Konstan 2000, Rata-rata Pertumbuhan dan Peringkatnya menurut Wilayah Pulau Utama di

Indonesia, Tahun 1985–2010 155

21 PDRB per Kapita atas Dasar Harga Konstan 2000, Pertumbuhan dan Peringkatnya menurut Wilayah Pulau Utama di Indonesia, Tahun 1985–

2010 (Juta Rupiah) 156

22 Perkembangan PDRB atas Dasar Harga Konstan 2000, Pertumbuhan dan Peringkatnya menurut Wilayah Provinsi di Indonesia, Tahun 1985–2010 158 23 PDRB per Kapita atas Dasar Harga Konstan 2000, Pertumbuhan dan

Peringkatnya menurut Wilayah Provinsi di Indonesia, Tahun 1985–2010 159 24 Struktur Permintaan dan Penawaran Sektor Kelautan menurut Wilayah di

Indonesia pada tahun 2005 berdasarkan Transaksi Domestik atas Dasar

Harga Produsen 162

25 Struktur Permintaan dan Penawaran Sektor Kelautan menurut Wilayah di Indonesia pada tahun 2010 berdasarkan Transaksi Domestik atas Dasar

Harga Produsen 163

26 Struktur Permintaan dan Penawaran dari Sektor-sektor yang tercakup

Dalam Bidang Kelautan di Indinesia, 2005 165

27 Struktur Permintaan dan Penawaran dari Sektor-sektor yang tercakup

Dalam Bidang Kelautan di Indinesia, 2010 166

28 Struktur Output Sektor Kelautan menurut Wilayah di Indonesisa, 2005 167 29. Struktur Output Sektor Kelautan menurut Wilayah di Indonesisa, 2010 167 30 Struktur Output dari Sektor-sektor yang tercakup Dalam Bidang Kelautan

di Indonesia, 2005 menurut Wilayahnya 168

31 Struktur Output dari Sektor-sektor yang tercakup Dalam Bidang Kelautan

di Indonesia, 2005 menurut Wilayahnya 169

32 Struktur Nilai Tambah Bruto Sektor Kelautan menurut Wilayah di Indonesisa, Berdasarkan Transaksi Domestik atas Dasar Harga Produsen,

2005 171

33 Struktur Nilai Tambah Bruto Sektor Kelautan menurut Wilayah di Indonesisa, Berdasarkan Transaksi Domestik atas Dasar Harga Produsen,

2005 171

34 Struktur Nilai Tambah Bruto dari Sektor-sektor yang Tercakup dalam Bidang Kelautan di Indinesia, 2005 menurut Komponennya (Juta Rp)

173

35 Struktur Nilai Tambah Bruto dari Sektor-sektor yang Tercakup dalam Bidang Kelautan di Indinesia, 2005 menurut Komponennya (Juta Rp) 174


(18)

vii

36 Struktur Permintaan Akhir Sektor Kelautan menurut Wilayah Pulau Utama

di Indonesia, 2005 175

37 Struktur Permintaan Akhir Sektor Kelautan menurut Wilayah Pulau Utama

di Indonesia, 2005 175

38 Struktur Permintaan Akhir dari Sektor-sektor yang tercakup Dalam Bidang Kelautan di Indinesia, 2005 menurut Komponennya Berdasarkan Transaksi Domestik atas Dasar Harga Produsen (Juta Rp) 177 39 Struktur Permintaan Akhir dari Sektor-sektor yang tercakup Dalam Bidang

Kelautan di Indinesia, 2005 menurut Komponennya Berdasarkan Transaksi Domestik atas Dasar Harga Produsen (Juta Rp) 178 40 Proporsi Sumber Ketimpangan Ekonomi antar Provinsi Dalam Wilayah

(Within Region) dan Antar Wilayah (Beetwen Region) Pulau Utama di

Indonesia selama Periode 1985-2010 (%) 182

41 Hasil Pendugaan Tendensi Proses Konvergensi Absolut Ekonomi Wilayah

Provinsi di Indonesia, 1985-2010 192

42 Hasil Pendugaan Tendensi Proses Konvergensi Absolut Ekonomi Wilayah

Pulau Utama di Indonesia, 1985-2010 193

43 Hasil Pendugaan Tendensi Proses Konvergensi Kondisional Ekonomi

Wilayah Provinsi di Indonesia, 1985-2010 195

44 Hasil Pendugaan Proses Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau

Utama di Indonesia, 1985-2010 196

45 Nilai Fixed Effect dari Pertumbuhan Ekonomi (Pendapatan Per Kapita)

Wilayah Provinsi di Indonesia, 1985-2010 199

46 Hasil Uji Wald Signifikansi Koefisien Peubah-Peubah Regressor dalam Kecepatan Konvergensi Ekonomi antar Wilayah Provinsi dan antar

Wilayah Pulau Utama di Indonesia, 1985-2010 205

47 Uji Wald Perbedaan Koefisien Konvergensi antara Persamaan dengan Model Lengkap (Kondisional) dan Model Tidak Lengkap (Absolut) untuk Wilayah Provinsi dan Wilayah Pulau Utama di Indonesia, 1985-2010 206 48 Perbandingan Hasil Uji Konvergensi Ekonomi antar Wilayah Pulau Utama

di Indonesia antara Persamaan Konvergensi Absolut dengan Kondisional . 207 49 Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang Sektor Kelautan

dan Non Kelautan dalam Perekonomian Wilayah di Indonesia, 2005 212 50 Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang Sektor Kelautan

dan Non Kelautan dalam Perekonomian Wilayah di Indonesia, 2010 213 51 Perubahan Koefisien Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke

Belakang Sektor-sektor Kelautan dalam Perekonomian Wilayah di


(19)

52 Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Depan Sektor Kelautan dan Non Kelautan dalam Perekonomian Wilayah di Indonesia, 2005 219 53 Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Depan Sektor Kelautan dan

Non Kelautan dalam Perekonomian Wilayah di Indonesia, 2010 220 54 Perubahan Koefisien Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke

Belakang Sektor-sektor Kelautan dalam Perekonomian Wilayah di

Indonesia, selama periode Tahun 2005-2010 222

55 Indeks Daya Penyebaran Sektor Kelautan dan Non Kelautan dalam

Perekonomian wilayah di Indonesia, 2005 225

56 Indeks Daya Penyebaran Sektor Kelautan dan Non Kelautan dalam

Perekonomian wilayah di Indonesia, 2005 226

57 Indeks Derajat Kepekaan Sektor Kelautan dan Non Kelautan dalam

Perekonomian wilayah di Indonesia, 2005 227

58 Indeks Derajat Kepekaan Sektor Kelautan dan Non Kelautan dalam

Perekonomian wilayah di Indonesia, 2005 228

59 Kategori Posisi Sektor-sektor Kelautan dalam Perekonomian Wilayah di Indonesia Berdasarkan Indeks Daya Penyebaran dan Indeks Derajat

Kepekaannya, 2005 229

60 Kategori Posisi Sektor-sektor Kelautan dalam Perekonomian Wilayah di Indonesia Berdasarkan Indeks Daya Penyebaran dan Indeks Derajat

Kepekaannya, 2005 230

61 Perubahan Angka Pengganda Output Kelautan Total Wilayah di Indonesia

selama Periode Tahun 2005-2010 235

62 Angka Pengganda Output Total Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 240

63 Angka Pengganda Output Total Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2010 241

64 Angka Pengganda Output Intra -Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 242

65 Angka Pengganda Output Intra -Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2010 243

66 Angka Pengganda Output Inter-Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 244

67 Angka Pengganda Output Inter-Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 245

68 Perubahan Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Kelautan Total Wilayah


(20)

ix

69 Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Total Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 263 70 Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Total Wilayah dari Sektor Kelautan

dan Non Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2010 264 71 Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Intra-Wilayah dari Sektor Kelautan

dan Non Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 265 72 Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Intra-Wilayah dari Sektor Kelautan

dan Non Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2010 266 73 Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Inter-Wilayah dari Sektor Kelautan

dan Non Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 267 74 Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Inter-Wilayah dari Sektor Kelautan

dan Non Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 268 75 Perubahan Angka Pengganda Pendapatan Rumahtangga pada Kelautan

Total Wilayah di Indonesia selama Periode Tahun 2005-2010 280 76 Angka Pengganda Pendapatan Total Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 285

77 Angka Pengganda Pendapatan Total Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2010 286

78 Angka Pengganda Pendapatan Intra-Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 287

79 Angka Pengganda Pendapatan Intra-Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2010 288

80 Angka Pengganda Pendapatan Inter-Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 289

81 Angka Pengganda Pendapatan Inter-Wilayah dari Sektor Kelautan dan Non

Kelautan dalam Perekonomian Indonesia, 2005 290

82 Persentase Perubahan Angka Pengganda Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan Rumahtangga pada Sektor-sektor Kelautan dalam Perekonomian Wilayah di Indonesia, Tahun 2005-2010 303 83 Hasil Pendugaan Peran Sektor-sektor Kelautan dalam Pertumbuhan dan

Konvergensi EKonomi Wilayah Pulau Utama di Indonesia, 2005-2010 308 84 Hasil Uji Wald Signifikansi Koefisien Parameter Peubah Pangsa

Sektor-sektor Kelautan dalam Persamaan Konvergensi Ekonomi Wilayah Pulau

Utama di Indonesia, 2005-2010 309

85 Uji Wald Perbedaan Koefisien Konvergensi antara Mode Persamaan dengan dan tanpa Peubah-peubah Pangsa Sektor-sektor Kelautan Wilayah


(21)

86 Perbandingan Hasil Uji Konvergensi Ekonomi antar Wilayah Pulau Utama di Indonesia, 2005-2010 antara Model Persamaan Konvergensi dengan dan tanpa memasukkan Peubah Pangsa Sektor-sektor Kelautan 311 87 Dampak Sektoral Akibat Perubahan Investasi Bidang Kelautan sebesar

100% terhadap Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan

Perekonomian Indonesia 314

88 Dampak Sektoral Akibat Perubahan Investasi Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Tendensi Konvergensi Output Perekonomian Semua Wilayah di Indonesia 315 89 Dampak Sektoral Akibat Perubahan Investasi Bidang Kelautan sebesar

100% terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Tendensi Konvergensi

Nilai Tambah Bruto Perekonomian Indonesia 316

90 Dampak Sektoral Perubahan Investasi Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Konvergensi Pendapatan

Perekonomian Indonesia 317

91 Dampak Sektoral Akibat Perubahan Ekspor Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan Perekonomian

Indonesia 320

92 Dampak Sektoral Perubahan Ekspor Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Konvergensi Output

Perekonomian Indonesia 321

93 Dampak Sektoral Perubahan Ekspor Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Tendensi Konvergensi Nilai

Tambah Bruto Perekonomian Indonesia 322

94 Dampak Sektoral Perubahan Ekspor Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Tendensi Konvergensi

Pendapatan Perekonomian Indonesia 323

95 Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Rumahtangga pada Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Output, Nilai Tambah Bruto dan

Pendapatan Perekonomian Indonesia 326

96 Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Rumahtangga pada Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Tendensi Konvergensi Output Perekonomian Indonesia 327 97 Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Rumahtangga pada Bidang

Kelautan sebesar 100% terhadap Perunbahan Koefisien Variasi dan Tendensi Konvergensi Nilai Tambah Bruto Perekonomian Indonesia 328 98 Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Rumahtangga pada Bidang

Kelautan sebesar 100% terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Konvergensi Pendapatan Perekonomian Indonesia 329


(22)

xi

99 Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Pemerintah pada Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan

Perekonomian Indonesia 332

100 Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Pemerintah pada Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Tendensi

Konvergensi Output Perekonomian Indonesia 333

101 Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Pemerintah pada Bidang Kelautan sebesar 100% terhadap Tendensi Ketimpangan (Koefisien Variasi) dan Konvergensi Nilai Tambah Bruto Perekonomian Indonesia 334 102 Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Pemerintah pada Bidang Kelautan

sebesar 100% terhadap Tendensi Ketimpangan (Koefisien Variasi) dan Konvergensi Pendapatan Perekonomian Indonesia 335 103 Rekapitulasi Dampak Peningkatan Investasi, Ekspor, Konsumsi Rumah

Tangga dan Konsumsi Pemerintah sebesar 100% terhadap Nilai dan Perubahan Output, Bilai Tambah Bruto dan Pendapatan dalam

Perekonomian Indonesia 338

104 Dampak Spasial Perubahan Investasi Kelautan terhadap Perekonomian dan Tendensi Konvergensi Ekonomi Wilayah di Indonesia 341 105 Dampak Spasial Perubahan Ekspor Kelautan terhadap Perekonomian dan

Tendensi Konvergensi Ekonomi Wilayah di Indonesia 345 106 Dampak Spasial Perubahan Konsumsi Rumahtangga untuk Kelautan

terhadap Perekonomian dan Tendensi Konvergensi Ekonomi Wilayah di

Indonesia 349

107 Dampak Spasial Perubahan Konsumsi Pemerintah untuk Kelautan terhadap Perekonomian dan Tendensi Konvergensi Ekonomi Wilayah di

Indonesia 353

DAFTAR GAMBAR

1 Perkembangan Indeks Williamson di Indonesia, Tahun 1985-2006 2 2 PDRB per kapita Total Propinsi-Propinsi di Indonesia, 1975-2000:

Perubahan Pendapatan Relatif 5

3 Peta Potensi Sumberdaya Perikanan pada Setiap Wilayah Pengelolaan


(23)

4.a Kurva Hipotesis Neo-Klasik 24

4.b Kurva Hipotesis Kuznet 24

5 Kurva Distribusi Pendapatan (Kurva Lorenz) dan Kurva Garis Pemerataan

(Kurva Marxian Utopia) 26

6 Sumber-Sumber Pertumbuhan Regional dari Perspektif Neoklasik 31 7 Model Pertumbuhan Stok Kapital terhadap Output tanpa Teknologi 35 8 Pengaruh Pertumbuhan Stok Kapital dan Pertumbuhan Penduduk terhadap

Output dalam Model Pertumbuhan tanpa Teknologi 37

9 Pengaruh Pertumbuhan Stok Kapital dan Pertumbuhan Penduduk terhadap

Output (dengan Teknologi Model Eksogenous) 43

10 Faktor-faktor Penentu Produktivitas Tenaga Kerja 49 11 Hubungan antara Konsumsi per Tenaga Kerja dengan Capital Labor Ratio

dalam Steady-State 59

12 Penentuan Capital Labor Ratio dalam Steady-State 61 13 Dampak Kenaikan Tingkat Tabungan atas Steaqdy-State Capital Labor

Ratio 62

14 Dampak Kenaikan Laju Produktivitas Penduduk terhadap Staedy State

Capital-LaborRatio 63

15 Peningkatan dalam Produktivitas 64

16 Dampak Kenaikan Produktivitas atas Staedy State Capital Labor Ratio 65

17 Peta Koridor Ekonomi Indonesia 74

18 Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian Konvergensi Ekonomi Wilayah dan Peran Kelautan dalam Perekonomian Indonesia 86 19 Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Konvergensi Ekonomi Wilayah

dan Peran Kelautan dalam Perekonomian Indonesia 91 20 Hirarki Pembagian Wilayah di Indonesia dalam Analisis yang digunakan

dalam Penelitian Konvergensi Ekonomi Wilayah dan Peran Kelautan

dalam Perekonomian Indonesia 99

21 Prosedur Penyusunan Koefisien Input Antar-Wilayah Pulau Utama 124

22 Prosedur Penyusunan Matriks Antar-Wilayah 125

23 Prosedur Penyusunan Tabel IRIO Wilayah Pulau Utama 126 24 Keterkaitan Ke Depan dan Keterkaitan Ke Belakang 136 25 Plot Pertumbuhan PDRB per Kapita 1985-2010 dengan Logaritma Natural


(24)

xiii

26 Plot Pertumbuhan PDRB per Kapita 1985-2010 dengan Logaritma Natural PDRB 1985 per Kapita antar Provinis di Indonesia 160 27.a Perkembangan Ketimpangan Pendapatan (Ekonomi) Indonesia, Tahun

1985-2010 (Berdasarkan Data PDRB Harga Konstan Tahun 2000) 180 27.b Perkembangan Ketimpangan Pendapatan per Kapita Indonesia, Tahun

2001-2010 menggunakan Indeks Williamson 181

28 Dekomposisi Ketimpangan Wilayah di Indonesia, 1985-2010 (Berdasarkan Data PDRB menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan Tahun

2000) 183

29 Perkembangan Ketimpangan antar Provinsi dalam Wilayah Pulau Utama

(Within Region) Indonesia, 1985-2010 (Berdasarkan Data PDRB menurut

Lapangan Usaha atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000) 184 30 Perkembangan Ketimpangan antar Provinsi dalam Wilayah Pulau Utama

(Within Region) di Kawasan Timur Indonesia (KTI), 1985-2010 (Bagian

dari Gambar 29) 185

31 Perkembangan Ketimpangan antar Provinsi dalam Wilayah Pulau Utama (Within Region) di Kawasan Barat Indonesia (KBI), 1985-2010 (Bagian

dari Gambar 29) 187

32.a Scatter-plot antara Pendapatan per Kapita dengan Indeks Ketimpangan Theil Indonesia berdasarkan seluruh data 1985-2010 188 32.b Scatter-plot antara Pertumbuhan Pendapatan per Kapita dengan Indeks

Ketimpangan Theil Indonesia berdasarkan seluruh data 1985-2010 190 32.c Pilihan Pola Scatter-plot antara Pertumbuhan Pendapatan per Kapita

(rPDRBK) dengan Indeks Ketimpangan Theil (I-THEIL) antar Provinsi di Indonesia berdasarkan seluruh data 1985-2010 190 33 Perbandingan Angka Pengganda Output Kelautan Total Wilayah Sumatera

pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 236

34 Perbandingan Angka Pengganda Output Kelautan Total Wilayah Jawa pada

Tahun 2005 dan Tahun 2010 236

35 Perbandingan Angka Pengganda Output Kelautan Total Wilayah

Kalimantan pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 237

36 Perbandingan Angka Pengganda Output Kelautan Total Wilayah Sulawesi

pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 238

37 Perbandingan Angka Pengganda Output Kelautan Total Wilayah Bali –

Nusa Tenggara pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 239 38 Perbandingan Angka Pengganda Output Kelautan Total Wilayah Papua –


(25)

39 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah Sumatera,

2005 247

40 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah Sumatera,

2010 247

41 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah Jawa, 2005 249 42 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor

yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah Jawa, 2010 249 43 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor

yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah

Kalimantan, 2005 250

44 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah

Kalimantan, 2010 250

45 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah Sulawesi,

2005 252

46 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah Sulawesi,

2010 253

47 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah Bali – Nusa

Tenggara, 2005 254

48 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah Bali – Nusa

Tenggara, 2010 254

49 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah Papua –

Kepulauan Maluku, 2005 256

50 Angka Penganda Output Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian Wilayah Papua –

Kepualaun Maluku , 2010 256

51 Perbandingan Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Kelautan Total Wilayah Sumatera pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 258 52 Perbandingan Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Kelautan Total


(26)

xv

53 Perbandingan Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Kelautan Total Wilayah Kalimantan pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 260 54 Perbandingan Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Kelautan Total

Wilayah Sulawesi pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 260 55 Perbandingan Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Kelautan Total

Wilayah Bali – Nusa Tenggara pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 261 56 Perbandingan Angka Pengganda Nilai Tambah Bruto Kelautan Total

Wilayah Papua – Kepulauan Maluku pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 262 57 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari

Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Sumatera, 2005 270

58 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Sumatera, 2010 270

59 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Jawa, 2005 272

60 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Jawa, 2010 272

61 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Kalimantan, 2005 273

62 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Kalimantan, 2010 273

63 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Sulawesi, 2005 275

64 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Sulawesi, 2010 275

65 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Bali – Nusa Tenggara, 2005 277

66 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian


(27)

67 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Papua – Kepulauan Maluku, 2005 279

68 Angka Penganda Nilai Tambah Bruto Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Papua – Kepualaun Maluku , 2010 279

69 Perbandingan Angka Pengganda Pendapatan Rumahtangga Kelautan Total Wilayah Sumatera pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 281 70 Perbandingan Angka Pengganda Pendapatan Rumahtangga Kelautan Total

Wilayah Jawa pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 282

71 Perbandingan Angka Pengganda Pendapatan Rumahtangga Kelautan Total Wilayah Kalimantan pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 282 72 Perbandingan Angka Pengganda Pendapatan Rumahtangga Kelautan Total

Wilayah Sulawesi pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 283 73 Perbandingan Angka Pengganda Pendapatan Rumahtangga Kelautan Total

Wilayah Bali – Nusa Tenggara pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 284 74 Perbandingan Angka Pengganda Pendapatan Rumahtangga Kelautan Total

Wilayah Papua – Kepulauan Maluku pada Tahun 2005 dan Tahun 2010 284 75 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah

dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Sumatera, 2005 292

76 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Sumatera, 2010 292

77 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Jawa, 2005 294

78 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Jawa, 2010 294

79 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Kalimantan, 2005 296

80 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian


(28)

xvii

81 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Sulawesi, 2005 297

82 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Sulawesi, 2010 298

83 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Bali – Nusa Tenggara, 2005 299

84 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Bali – Nusa Tenggara, 2010 299

85 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Papua – Kepulauan Maluku 2005 301

86 Angka Penganda Pendapatan Rumahtangga Total, Inter dan Intra Wilayah dari Sektor-sektor yang tercakup Bidang Kelautan dalam Perekonomian

Wilayah Papua – Kepualaun Maluku , 2010 301

87 Perubahan Angka Pengganda Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan Rumahtangga pada Sektor-sektor Kelautan dalam Perekonomian Wilayah

di Indonesia Tahun 2005-2010 304

88 Tendensi Konvergensi/Divergensi Perekonomian Sektoral Akibat Perubahan Investasi Kelautan sebesar 100% di Indonesia 318 89 Tendensi Konvergensi/Divergensi Perekonomian Sektoral Akibat

Perubahan Ekspor Kelautan sebesar 100% di Indonesia 324 90 Tendensi Konvergensi/Divergensi Perekonomian Sektoral Akibat

Perubahan Konsumsi Rumahtangga untuk Kelautan sebesar 100% di

Indonesia 331

91 Tendensi Konvergensi/Divergensi Perekonomian Sektoral Akibat Perubahan Konsumsi Pemerintah untuk Kelautan sebesar 100% di

Indonesia 336

92 Perubahan Nilai Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan Kelautan akibat Perubahan Investasi Kelautan di NKRI (Simulasi-1), KBI

(Simulasi-2), dan KTI (Simulasi-3) 340

93 Tendensi Konvergensi Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan Wilayah-wilayah secara Agregat di NKRI, KBI dan KTI berdasarkan Perubahan Koefisien Variasi Akibat Perubahan Investasi Kelautan 343


(29)

94 Perubahan Nilai Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan Kelautan akibat Perubahan Ekspor Kelautan di NKRI 1), KBI

(Simulasi-2), dan KTI (Simulasi-3) 344

95 Tendensi Konvergensi Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan Wilayah-wilayah secara Agregat di NKRI, KBI dan KTI berdasarkan Perubahan Koefisien Variasi Akibat Perubahan Ekspor Kelautan 346 96 Perubahan Nilai Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan Kelautan

akibat Perubahan Konsumsi Rumah Tangga pada Kelautan di NKRI (Simulasi-1), KBI (Simulasi-2), dan KTI (Simulasi-3) 348 97 Tendensi Konvergensi Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan

Wilayah-wilayah secara Agregat di NKRI, KBI dan KTI berdasarkan Perubahan Koefisien Variasi Akibat Perubahan Konsumsi Rumahtangga

pada Kelautan 350

98 Perubahan Nilai Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan Kelautan akibat Perubahan Konsumsi Pemerintah pada Kelautan di NKRI (Simulasi-1), KBI (Simulasi-2), dan KTI (Simulasi-3) 352 99 Tendensi Konvergensi Output, Nilai Tambah Bruto dan Pendapatan

Wilayah-wilayah secara Agregat di NKRI, KBI dan KTI berdasarkan Perubahan Koefisien Variasi Akibat Perubahan Konsumsi Pemerintah 354

DAFTAR LAMPIRAN

1 Data Peubah Produk Domestik Regional Bruto per Kapita menurut Provinsi

di Indonesia selama periode 1985-2010 398

2 2 Data Peubah Rasio Penanaman Modal Tetap Bruto (Investasi Modal Fisik) terhadap Produk Domestik Regional Bruto menurut Provinsi di Indonesia

selama periode 1985-2010 399

3 Data peubah rasio pekerja berpendidikan SLTA ke atas terhadap total pekerja berusaia 15 tahun ke atas menurut Provinsi di Indonesia selama periode

1985-2010 400

4 Data peubah resultante tingkat pertumbuhan penduduk + perkembangan teknologi + penyusutan modal menurut Provinsi di Indonesia selama periode

1985-2010 401

5 Hasil Uji Korelasi Rank-Spearman antara Peubah Pendapatan per Kapita (PDRBK) dengan Peubah Indeks Ketimpangan Theil (ITHEIL)


(30)

xix

6 Hasil Uji Korelasi Rank-Spearman antara Peubah Pertumbuhan Pendapatan per Kapita (rPDRBK) dengan Peubah Indeks Ketimpangan Theil (ITHEIL)

Provinsi-provinsi di Indonesia, 1985-2010 402

7 Hasil Pendugaaan Konvergensi Absolut Ekonomi Wilayah Provinsi di Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Common Effect Model

(CEM) dengan Cross Sectional Weight 403

8 Hasil Pendugaaan Konvergensi Absolut Ekonomi Wilayah Provinsi di Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Fixed Effect Model

(FEM) dengan Cross Sectional Weight 404

9 Hasil Pendugaaan Konvergensi Absolut Ekonomi Wilayah Provinsi di Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Random Effect Model

(REM) dengan Cross Sectional Weight 406

10 Hasil Pendugaaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Provinsi di Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Common Effect

Model (CEM) dengan Cross Sectional Weight 408

11 Hasil Pendugaaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Provinsi di Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Fixed Effect Model

(FEM) dengan Cross Sectional Weight 409

12 Hasil Pendugaaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Provinsi di Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Random Effect Model

(REM) dengan Cross Sectional Weight 411

13 Hasil Uji Chow untuk Memilih antara CEM dan FEM dalam Pendugaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Provinsi di Indonesia,

1985-2011 412

14 Hasil Uji Housmen untuk Memilih antara FEM dan REM dalam Pendugaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Provinsi di Indonesia,

1985-2011 413

15 Hasil Pendugaaan Konvergensi Absolut Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Common Effect

Model (CEM) dengan Cross Sectional Weight 415

16 Hasil Pendugaaan Konvergensi Absolut Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Fixed Effect Model

(FEM) dengan Cross Sectional Weight 416

17 Hasil Pendugaaan Konvergensi Absolut Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Random Effect Model

(FEM) dengan Cross Sectional Weight 417

18 Hasil Pendugaaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Common


(31)

19 Hasil Pendugaaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Fixed Effect

Model (FEM) dengan Cross Sectional Weight 419

20 Hasil Pendugaaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 1985-2010 dengan Menggunakan Metode Random Effect

Model (REM) dengan Cross Sectional Weight 420

21 Hasil Uji Chow untuk Memilih antara CEM dan FEM dalam Pendugaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia,

1985-2011 421

22 Hasil Uji Housmen untuk Memilih antara FEM dan REM dalam Pendugaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia,

1985-2011 422

23 Hasil Uji LM untuk Memilih antara CEM dan REM dalam Pendugaan Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia,

1985-2011 424

24 Hasil Uji Wald Signifkansi Koefisien Regressor Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Provinsi di Indonesia, 1985-2011 425 25 Hasil Uji Wald Signifkansi Koefisien Regressor Faktor-faktor Penentu

Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 1985-2011 425 26 Hasil Uji Wald Perbedaan Koefisien Konvergensi antara Absolut dan

Kondisional Ekonomi Wilayah Provinsi di Indonesia, 1985-2011 426 27 Hasil Uji Wald Perbedaan Koefisien Konvergensi antara Absolut dan

Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 1985-2011 426 28 Hasil Pendugaaan Peran Kelautan (Agregat) dalam Konvergensi

Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 2005-2010 dengan Menggunakan Metode Common Effect Model (CEM) dengan Cross

Sectional Weight 427

29 Hasil Pendugaaan Peran Kelautan (Agregat) dalam Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 2005-2010 dengan Menggunakan Metode Fixed Effect Model (FEM) dengan Cross Sectional

Weight 428

30 Hasil Pendugaaan Peran Kelautan (Agregat) dalam Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 2005-2010 dengan Menggunakan Metode Random Effect Model (REM) dengan Cross

Sectional Weight 429

31 Hasil Uji Chow untuk Memilih antara CEM dan FEM dalam Pendugaan Peran Kelautan (Agregat) dalam Konvergensi Kondisional Ekonomi


(32)

xxi

32 Hasil Uji Housman untuk Memilih antara CEM dan FEM dalam Pendugaan Peran Kelautan (Agregat) dalam Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 2005-2011 431 33 Hasil Pendugaaan Peran Sektor-Sektor Kelautan dalam Konvergensi

Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 2005-2010 dengan Menggunakan Metode Common Effect Model (CEM) dengan Cross

Sectional Weight 433

34 Hasil Pendugaaan Peran Sektor-Sektor Kelautan dalam Konvergensi Kondisional Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 2005-2010 dengan Menggunakan Metode Fixed Effect Model (FEM) dengan Cross Sectional

Weight 434

35 Hasil Uji Chow untuk Memilih antara CEM dan FEM dalam Pendugaan Peran Sektor-Sektor Kelautan dalam Konvergensi Kondisional Ekonomi

Wilayah Pulau Utama Indonesia, 1985-2011 436

36 Hasil Uji Wald Perbedaan Koefisien Peuba-Peubah Pangsa PDRB Sektor-sektor Kelautan dalam Konvergensi Wilayah Pulau Utama di Indonesia,

2005-2010 438

37 Hasil Pendugaaan Konvergensi Kondisional Tanpa Peran Sektor-Sektor Kelautan dalam Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 2005-2010 dengan Menggunakan Metode Fixed Effect Model (FEM) dengan Cross

Sectional Weight 439

38 Hasil Uji Wald Perbedaan Koefisien Konvergensi antara Model Lengkap dan Tidak Lengkap Ekonomi Wilayah Pulau Utama Indonesia, 1985-2010 440 39 Tabel Interregional Input-Output Antar Pulau Indonesia, 2005 Transaksi


(33)

(34)

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia. Wilayah kepulauan Indonesia tergolong sangat luas, yaitu dengan luas daratan sebesar 1,92 juta km2 dan luas perairan nusantara dan laut teritorial sebesar 3,1 juta km2 serta luas perairan ZEEI (Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia) sebesar 2,7 juta km2, dan memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km. Di samping itu, Indonesia juga memiliki sebanyak 19.508 pulau, dengan enam pulau utama, yaitu tiga pulau utama di Kawasan Barat Indonesia (KBI) meliputi Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan dan Pulau Jawa; dan tiga pulau utama di Kawasan Timur Indonesia (KTI) meliputi Pulau Bali – Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, dan Pulau Irian Jaya (sekarang Papua) - Kepulauan Maluku (Adisasmita, 2008).

Sebagai negara kepulauan, perbedaan karakteristik wilayah merupakan sebuah konsekuensi yang tidak dapat dihindari oleh Indonesia. Karakteristik wilayah mempunyai pengaruh yang kuat terhadap terciptanya pola pembangunan ekonomi, sehingga wajar bila pola pembangunan ekonomi wilayah di Indonesia tidak seragam, sehingga akan mempengaruhi kemampuan wilayah untuk tumbuh, dan pada gilirannya akan mengakibatkan beberapa wilayah mampu tumbuh cepat, sementara wilayah lainnya tumbuh lambat. Kemampuan untuk tumbuh yang berbeda ini akan mengakibatkan ketimpangan ekonomi wilayah di Indonesia. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa ketimpangan ekonomi antar wilayah di Indonesia merupakan sesuatu yang secara alamiah akan terjadi (Sirojuzilam, 2009).

Isu ketimpangan ekonomi, hingga saat ini masih menjadi topik yang menarik untuk dikaji, khususnya menyangkut ekonomi wilayah. Secara teoritis, pembangunan ekonomi melahirkan wilayah-wilayah yang mampu tumbuh cepat sekaligus melahirkan pula wilayah-wilayah yang relatif tertinggal (Kuncoro, 2004; Sirojuzilam, 2009). Secara empiris, ketimpangan ekonomi antar wilayah di Indonesia, berpotensi terjadi selain dari ketimpangan antar provinsi, juga terjadi menurut pengelompokkan antara wilayah-wilayah di Jawa (inner island) dengan luar Jawa (outer island); atau antara wilayah-wilayah di Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) (Hadi, 2001)1. Meskipun ketimpangan tersebut menunjukkan tendensi yang menurun, namun hingga saat ini belum menunjukkan tingkat pengurangan yang signifikan, sehingga masih memerlukan solusi pemecahan masalahnya secara tepat (Sufii, 2008). Tendensi tersebut dapat dilihat dari adanya

1

Pengunaan KBI dan KTI adalah sesuai dengan istilah yang selama ini digunakan untuk program pembangunan ke dua unit kawasan tersebut, walaupun kurang tepat menurut Bahasa Indonesia. Pembagian Indonesia atas dua unit tersebut, yaitu Indonesia Barat dan Indonesia Timur masih menimbulkan perbedaan pendapat, yakni atas dasar apa suatu wilayah termasuk Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Jika garis Wallace yang merupakan garus Zoogeografi dijadikan dasar, maka Indonesia Barat meliputi wilayah Kalimantan, Jawa dan Sumatera; dan Indonesia Timur meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya (Papua) (Hadi, 2001).


(1)

Lampiran 39 Lanjutan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Lokal 5,178,992 2,589,535 15,342,470 476,445 32,973,446 30,660,464 73,821 1,057,289 12,331,798 6,382,756 998,217 2,539,624 51,718,704 29,359,196 493,278,374 15,407,237 80,302,991 78,622,348 66,202,016 5,290,273 23,318,975 Domestik 1,360,681 660,741 2,385,101 95,750 205,764 3,329,796 47,703 284,761 5,465,620 681,924 210,774 664,874 12,715,691 1,811,991 49,910,940 2,487,004 21,628,090 14,977,809 24,697,872 829,827 6,154,168 Impor 2,652,173 1,378,091 697,552 203,633 280,544 662,358 180,473 1,196,560 15,683,714 1,163,194 290,928 917,716 31,140,815 2,672,421 123,558,116 3,270,730 90,880,837 19,189,030 58,145,489 591,310 8,494,513 Jumlah 9,191,846 4,628,367 18,425,122 775,829 33,459,754 34,652,619 301,997 2,538,610 33,481,132 8,227,875 1,499,919 4,122,214 95,575,211 33,843,608 666,747,430 21,164,970 192,811,919 112,789,188 149,045,377 6,711,409 37,967,657 Upah Gaji 5,579,635 3,027,103 64,668,713 677,251 6,850,800 3,395,795 37,995 323,315 2,418,504 928,246 679,761 2,144,268 56,900,636 25,370,417 61,204,005 2,481,578 22,908,480 34,451,514 14,218,286 72,211,248 19,847,655 13,935,321 7,240,909 94,616,805 976,791 16,605,921 11,181,403 75,220 334,709 5,023,653 2,703,136 882,506 3,288,026 173,419,001 49,425,125 159,197,408 3,972,680 27,069,620 95,859,996 36,186,219 9,371,419 30,590,162 Penyusutan 585,015 303,979 2,840,207 113,541 762,299 127,868 6,451 37,815 704,288 358,286 156,851 494,778 5,045,295 2,467,662 9,330,512 1,435,217 2,872,112 11,850,304 8,544,880 5,622,775 4,579,740 Pajak Tak

Langsung 243,155 126,345 140,439 62,276 447,187 633,122 2,094 20,585 96,590 157,879 45,992 145,081 1,841,674 1,019,565 9,146,824 262,813 1,563,474 6,680,165 902,660 302,464 1,342,887

Subsidi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -618,793 -1,851,006 0 0 -108,655 0 0

Jumlah 20,343,125 10,698,336 162,266,164 1,829,860 24,666,207 15,338,189 121,759 716,424 8,243,035 4,147,547 1,765,110 6,072,153 237,206,606 78,282,770 238,259,955 6,301,282 54,413,686 148,841,979 59,743,390 87,507,906 56,360,444 29,534,971 15,326,703 180,691,287 2,605,689 58,125,961 49,990,807 423,757 3,255,034 41,724,166 12,375,421 3,265,028 10,194,367 332,781,817 112,126,378 905,007,384 27,466,253 247,225,605 261,631,166 208,788,768 94,219,315 94,328,101 Jumlah Input

Surplus Usaha

Ju

m

la

h

In

p

u

t

A

n

ta

ra

IN

P

U

T

P

RIM

E

R

PERMINTAAN ANTARA

OUTPUT PERMINTAAN ANTARA

1. SUMATERA INPUT

1. SUMATERA

INPUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Lokal 3,938,705 1,983,025 1,792,630 494,606 14,862,182 6,601,527 16,323,598 3,272,080 32,181,252 39,733,451 3,936,464 11,733,901 71,129,982 15,162,012 1,558,312,187 81,415,298 248,520,268 304,246,660 140,429,281 68,818,264 108,394,004 Domestik 448,564 222,954 126,775 48,953 2,535,209 6,343,915 618,230 677,241 4,588,410 6,681,625 442,170 965,676 6,062,255 2,136,985 88,479,141 18,654,488 51,437,617 26,363,674 6,500,930 2,052,839 8,803,890 Impor 1,468,528 763,060 738,689 195,056 116,869,660 1,239,589 24,179,745 1,914,813 26,484,071 10,027,221 1,709,041 5,391,077 20,118,906 73,673,430 649,184,208 44,834,782 145,433,469 92,647,601 60,425,381 8,682,578 49,900,586 Jumlah 5,855,798 2,969,038 2,658,094 738,614 134,267,050 14,185,032 41,121,573 5,864,134 63,253,733 56,442,297 6,087,675 18,090,654 97,311,142 90,972,428 2,295,975,536 144,904,568 445,391,354 423,257,936 207,355,592 79,553,681 167,098,481 Upah Gaji 5,511,599 2,863,873 2,712,142 573,363 16,867,206 13,131,394 5,390,772 976,003 5,592,448 13,245,634 3,041,141 9,593,114 98,478,594 11,861,083 277,509,941 16,669,725 74,129,128 156,773,618 46,357,131 216,453,959 88,795,240 8,760,000 4,617,243 18,035,572 832,937 38,278,706 16,047,565 8,978,891 1,160,114 7,354,854 20,478,068 5,259,478 17,555,911 198,666,495 21,266,314 410,175,852 27,339,131 88,112,679 353,372,980 78,474,503 109,033,727 162,804,839 Penyusutan 785,252 408,023 1,197,641 222,673 7,031,656 346,816 1,728,330 79,234 2,560,869 3,465,945 639,264 2,016,524 8,000,792 7,130,603 80,249,983 13,811,793 6,017,935 68,369,326 29,454,208 19,333,548 18,665,239 Pajak Tak

Langsung 292,188 151,823 81,518 28,977 571,185 1,377,184 560,907 59,029 474,863 3,623,101 178,574 563,301 7,896,624 699,811 78,350,905 2,698,664 4,483,387 40,724,450 3,844,911 1,825,465 5,213,991

Subsidi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -3,163,740 -10,548,169 0 0 -380,753 0 0

Jumlah 15,349,038 8,040,962 22,026,873 1,657,950 62,748,753 30,902,959 16,658,901 2,274,379 15,983,035 40,812,747 9,118,457 29,728,850 313,042,505 40,957,812 843,122,941 49,971,143 172,743,129 619,240,373 157,750,000 346,646,699 275,479,310 21,204,836 11,010,000 24,684,967 2,396,565 197,015,803 45,087,991 57,780,474 8,138,513 79,236,768 97,255,043 15,206,132 47,819,504 410,353,647 131,930,239 3,139,098,477 194,875,712 618,134,483 1,042,498,310 365,105,592 426,200,379 442,577,790

Ju

m

la

h

In

p

u

t

A

n

ta

ra

IN

P

U

T

P

RIM

E

R Surplus Usaha

Jumlah Input OUTPUT

2. JAWA 2. JAWA

PERMINTAAN ANTARA PERMINTAAN ANTARA

INPUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Lokal 1,237,331 403,464 2,656,731 1,211,708 86,195,972 959,311 11,927 360,480 10,886,869 1,724,965 280,806 593,826 15,900,319 47,358,048 111,972,638 2,955,472 27,379,097 23,635,270 11,371,875 1,274,168 5,403,983 Domestik 291,246 94,404 503,892 153,022 513,454 311,095 20,518 78,612 8,822,612 254,794 138,027 223,292 3,909,917 2,834,693 8,741,745 750,669 5,970,693 7,780,043 5,769,119 383,651 1,999,583 Impor 724,200 251,745 8,282,482 1,254,735 6,200,718 445,619 79,713 654,181 15,140,324 177,291 253,599 799,965 8,283,981 25,409,811 26,620,029 958,644 49,686,176 28,840,040 24,829,513 777,199 7,404,587 Jumlah 2,252,777 749,612 11,443,105 2,619,465 92,910,144 1,716,025 112,158 1,093,272 34,849,805 2,157,050 672,432 1,617,083 28,094,218 75,602,553 147,334,412 4,664,785 83,035,966 60,255,354 41,970,507 2,435,018 14,808,153 Upah Gaji 956,168 332,380 1,511,271 992,223 7,998,005 533,661 5,960 85,122 1,923,530 239,977 141,080 445,028 10,623,204 11,687,409 13,536,005 534,768 6,465,149 8,658,078 3,064,481 20,196,460 4,119,241 3,621,721 1,286,292 30,203,731 2,299,943 31,365,146 776,193 9,927 112,433 4,050,857 959,074 124,625 806,644 44,771,911 136,407,186 28,633,413 1,158,047 8,539,450 30,200,221 6,506,243 3,131,208 7,597,503 Penyusuta

n

138,771 48,239 1,332,494 366,825 7,133,514 387,933 1,911 22,875 1,056,163 51,987 29,694 93,668 1,299,255 8,976,329 2,623,463 177,938 1,737,389 3,232,655 1,500,231 1,549,900 867,004 Pajak Tak

Langsung

32,099 11,158 892,333 155,392 2,944,095 75,197 620 10,647 88,205 48,153 11,335 35,755 519,208 4,372,135 3,071,744 21,230 808,656 3,126,019 187,075 139,742 330,952

Subsidi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -726,738 -546,245 0 0 0 0 0

Jumlah 4,748,759 1,678,070 33,939,829 3,814,383 49,440,759 1,772,985 18,418 231,076 7,118,754 1,299,191 306,734 1,381,095 57,213,578 161,443,058 47,137,887 1,345,737 17,550,644 45,216,973 11,258,030 25,017,310 12,914,701 7,001,537 2,427,682 45,382,934 6,433,848 142,350,903 3,489,009 130,577 1,324,348 41,968,559 3,456,241 979,166 2,998,177 85,307,795 237,045,611 194,472,298 6,010,522 100,586,610 105,472,326 53,228,536 27,452,329 27,722,854

Ju

m

la

h

In

p

u

t

A

n

ta

ra

IN

P

U

T

P

RIM

E

R Surplus Usaha

Jumlah Input

OUTPUT PERMINTAAN ANTARA PERMINTAAN ANTARA


(2)

INPUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Lokal 1,939,110 1,559,002 36,868 2,187,603 0 3,637,499 27,529 322,918 3,599,763 954,452 174,816 301,551 11,738,220 3,283 76,236,060 1,828,061 24,526,224 14,842,302 13,151,195 2,002,410 2,711,980 Domestik 1,169,960 937,968 6,179 1,869,325 0 535,168 20,320 134,598 2,844,274 304,133 104,043 303,153 5,795,084 1,533 7,424,960 1,467,113 10,222,924 5,925,552 8,634,725 246,389 2,798,086 Impor 859,711 702,760 25,198 6,158,079 0 106,742 44,353 192,484 3,218,461 185,765 41,369 130,496 6,979,468 3,320 16,120,844 4,481,313 14,619,498 7,934,032 15,351,426 220,273 1,207,892 Jumlah 3,968,781 3,199,731 68,246 10,215,007 0 4,279,409 92,201 650,000 9,662,497 1,444,350 320,228 735,200 24,512,771 8,136 99,781,864 7,776,488 49,368,646 28,701,885 37,137,345 2,469,072 6,717,958 Upah Gaji 2,008,888 1,464,565 9,952 3,890,234 0 2,037,069 30,893 92,175 855,942 340,076 142,236 499,497 14,650,984 164,567 6,653,014 354,778 8,713,347 9,256,319 5,543,066 20,674,892 3,357,867 2,844,525 1,789,924 205,002 8,202,306 0 2,244,102 115,208 101,196 1,095,251 493,516 113,724 558,033 54,650,549 450,762 10,183,535 1,025,286 5,973,478 20,237,428 4,887,477 8,993,871 6,510,073 Penyusuta

n 399,992 326,969 9,079 1,366,363 0 767,629 8,412 15,267 684,673 115,040 36,288 114,469 1,293,807 2,252 4,338,495 787,706 1,159,529 1,818,170 3,147,557 2,803,325 1,059,544 Pajak Tak

Langsung 40,477 33,088 1,963 577,776 0 195,537 4,360 7,173 184,145 72,337 9,005 28,405 555,390 487 3,319,370 38,466 544,839 1,627,644 407,552 471,921 262,922

Subsidi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -548,043 0 0 0 0 0

Jumlah 5,293,882 3,614,545 225,996 14,036,678 0 5,244,337 158,874 215,811 2,820,012 1,020,970 301,253 1,200,404 71,150,730 618,068 24,494,413 1,658,193 16,391,193 32,939,561 13,985,652 32,944,010 11,190,406 9,262,663 6,814,276 294,241 24,251,685 0 9,523,746 251,075 865,810 12,482,509 2,465,320 621,481 1,935,604 95,663,501 626,204 124,276,278 9,434,681 65,759,839 61,641,446 51,122,997 35,413,081 17,908,364

Ju

m

la

h

In

p

u

t

A

n

ta

ra

IN

P

U

T

P

RIM

E

R Surplus Usaha

Jumlah Input

OUTPUT PERMINTAAN ANTARA PERMINTAAN ANTARA

4. SULAWESI 4. SULAWESI

INPUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Lokal 330,104 527,359 0 181,102 0 1,191,623 20,349 9,341,370 1,149,932 14,143,506 1,835,120 421,427 9,276,476 2,070,679 25,568,533 1,227,812 692,021 6,990,483 16,119,061 973,805 2,199,268 Domestik 263,230 411,497 0 376,789 0 2,983 2,823 3,965,535 1,060,944 2,185,924 912,690 202,487 2,417,715 4,308,128 5,589,637 1,688,138 293,772 2,388,166 8,279,837 209,892 1,025,749 Impor 219,552 387,787 0 632,454 0 1,448 75,418 5,308,054 2,046,612 1,157,334 1,450,086 415,621 5,330,278 7,231,342 30,050,173 7,470,947 393,228 6,470,997 11,329,696 160,578 2,528,721 Jumlah 812,886 1,326,643 0 1,190,345 0 1,196,054 98,591 18,614,959 4,257,488 17,486,764 4,197,895 1,039,535 17,024,469 13,610,149 61,208,343 10,386,896 1,379,020 15,849,645 35,728,594 1,344,275 5,753,739 Upah Gaji 552,806 1,069,414 0 426,125 0 31,543 9,925 3,273,104 250,221 2,888,662 964,175 276,351 5,297,564 4,872,227 4,734,455 464,264 169,715 4,649,673 2,716,117 13,108,873 2,177,217 726,602 1,283,373 0 793,827 0 52,530 16,530 2,444,119 446,435 7,877,798 1,649,709 614,955 23,833,891 9,076,453 8,131,819 573,990 253,825 9,040,688 5,623,227 2,714,313 3,741,513 Penyusuta

n

189,967 335,533 0 102,436 0 241 3,182 601,765 135,321 342,429 493,135 141,342 544,940 1,171,231 1,575,059 372,351 44,580 922,514 2,016,996 969,680 859,949 Pajak Tak

Langsung

8,278 14,621 0 101,590 0 61 1,033 382,809 15,597 869,785 63,580 18,223 209,477 1,161,562 2,699,203 21,967 28,359 866,792 179,929 5,468 110,873

Subsidi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -419,896 0 0 0 0 0

Jumlah 1,477,653 2,702,941 0 1,423,979 0 84,376 30,670 6,701,797 847,575 11,978,674 3,170,597 1,050,871 29,885,872 16,281,474 17,140,536 1,012,677 496,478 15,479,668 10,536,269 16,798,334 6,889,551 2,290,539 4,029,584 0 2,614,323 0 1,280,430 129,261 25,316,756 5,105,063 29,465,438 7,368,493 2,090,406 46,910,341 29,891,624 78,348,878 11,399,573 1,875,498 31,329,313 46,264,863 18,142,609 12,643,290

Ju

m

la

h

In

p

u

t

A

n

ta

ra

IN

P

U

T

P

RIM

E

R Surplus Usaha

Jumlah Input

OUTPUT PERMINTAAN ANTARA PERMINTAAN ANTARA

5. BALI - NUSA TENGGARA 5. BALI - NUSA TENGGARA

INPUT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Lokal 3,141,013 15,940 214,649 1,512,889 1,698,737 5,762,313 1,140 77,564 1,972,048 242,076 29,802 94,009 2,651,588 18,387,217 10,303,586 819,656 5,891,117 3,271,422 3,346,987 191,698 870,157 Domestik 440,007 3,965 95,920 293,751 6 64,752 1,208 25,755 653,232 46,161 28,311 20,983 880,315 3,382,491 1,116,325 95,092 1,956,105 1,564,289 1,917,972 43,534 172,132 Impor 581,956 5,289 182,624 2,548,740 1,528 6,371 10,024 194,721 1,751,588 7,781 16,719 52,739 716,975 29,187,993 754,802 1,995,108 14,789,390 1,232,842 5,972,546 15,201 488,156 Jumlah 4,162,976 25,195 493,194 4,355,379 1,700,271 5,833,435 12,372 298,039 4,376,869 296,018 74,832 167,731 4,248,878 50,957,702 12,174,712 2,909,856 22,636,612 6,068,553 11,237,505 250,433 1,530,445 Upah Gaji 1,966,607 45,118 200,737 1,760,277 410,452 1,293,119 915 19,685 353,721 64,340 13,327 67,825 2,999,940 20,217,375 1,486,416 95,539 1,495,073 1,983,195 1,062,540 6,373,235 648,664 2,114,172 92,258 2,109,195 2,953,762 748,740 1,545,917 1,524 40,602 389,694 107,002 19,409 99,908 10,060,296 34,982,844 1,867,958 199,027 3,083,798 5,845,429 1,907,702 650,487 924,760 Penyusuta

n 337,206 3,065 92,483 410,736 182,246 5,131 293 3,482 276,456 14,589 5,743 18,116 429,065 4,830,354 539,730 133,906 264,495 461,798 1,245,470 481,130 167,683 Pajak Tak

Langsung 96,112 873 78,314 315,311 13,497 10,854 95 1,762 37,504 13,995 2,170 6,845 175,282 3,632,865 856,150 13,728 133,830 474,206 127,255 4,299 63,362

Subsidi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -4 -130,811 0 0 -1,266 0 0

Jumlah 4,514,097 141,314 2,480,730 5,440,087 1,354,935 2,855,021 2,828 65,531 1,057,374 199,927 40,649 192,694 13,664,584 63,663,437 4,750,250 311,390 4,977,196 8,764,628 4,341,701 7,509,151 1,804,469 8,677,074 166,509 2,973,924 9,795,466 3,055,206 8,688,457 15,200 363,570 5,434,243 495,945 115,481 360,424 17,913,462 114,621,140 16,924,962 3,221,246 27,613,809 14,833,180 15,579,206 7,759,584 3,334,914

Ju

m

la

h

In

p

u

t

A

n

ta

ra

IN

P

U

T

P

RIM

E

R Surplus Usaha

Jumlah Input OUTPUT

6. PAPUA - KEP. MALUKU 6. PAPUA - KEP. MALUKU


(3)

Lampiran 39 Lanjutan

INPUT (180) (301) (303 D) (303 S) (304) (305) (309) (700)

1 15,349,002 13,613,292 0 0 85,317 487,361 14,185,969 29,534,971

2 7,950,582 7,079,230 0 0 44,230 252,661 7,376,121 15,326,703

3 59,664,703 5,212,596 0 0 2,663 115,811,325 121,026,584 180,691,287

4 2,158,132 20,959 0 0 -6,043 432,641 447,557 2,605,689

5 25,431,767 8,050,256 0 0 -5,952,316 29,826,610 32,694,195 58,125,961

6 12,332,958 24,510,349 0 0 0 13,147,501 37,657,849 49,990,807

7 85,101 135,946 1,246 185,440 18 16,006 338,656 423,757

8 332,256 9,840 156,124 2,810,297 -293,231 0 2,922,778 3,255,034

9 12,977,169 19,718,731 39,202 2,263,303 4,545 1,691,494 28,746,997 41,724,166

10 3,996,543 5,574,844 0 0 0 1,645,588 8,378,879 12,375,421

11 1,572,744 1,083,857 0 5,996 7 31,903 1,692,284 3,265,028

12 4,960,037 3,351,931 0 18,542 20 99,458 5,234,330 10,194,367

13 242,248,150 62,965,850 23,130 1,400,495 2,792,268 23,265,195 90,533,667 332,781,817

14 61,636,637 5,379,648 0 0 -2,737,145 47,482,559 50,489,740 112,126,378

15 380,190,512 261,913,301 2,250,907 12,241,970 -9,291,895 244,108,652 524,816,872 905,007,384

16 13,050,637 13,235,192 0 373,696 0 0 14,415,616 27,466,253

17 25,235,407 747,328 11,857,878 213,447,031 -22,271,439 0 221,990,197 247,225,605

18 129,057,026 74,594,737 492,158 18,591,133 5,279 34,079,139 132,574,140 261,631,166

19 54,600,583 90,365,900 1,380,744 10,192,824 5,709 29,565,549 154,188,185 208,788,768

20 13,511,790 8,363,017 0 0 0 1,380,083 80,707,525 94,219,315

21 45,910,467 31,005,261 0 171,515 187 920,232 48,417,634 94,328,101

1 10,108,204 9,769,412 0 0 130,734 1,196,486 11,096,632 21,204,836

2 5,252,245 5,068,021 0 0 67,930 621,804 5,757,755 11,010,000

3 23,812,564 0 0 0 -3,580,720 4,453,123 872,403 24,684,967

4 2,239,573 2,492 0 0 101,758 52,742 156,992 2,396,565

5 94,372,879 51,307,619 0 0 -45,130 51,347,466 102,642,924 197,015,803

6 11,866,177 13,592,498 0 0 0 19,629,316 33,221,813 45,087,991

7 18,926,443 26,436,983 166,049 8,946,430 18,605 3,279,871 38,854,031 57,780,474

8 1,316,777 0 192,250 5,155,733 882,729 0 6,821,736 8,138,513

9 18,218,594 15,546,736 3,294 1,666,530 9,243 35,041,124 61,018,175 79,236,768

10 21,832,660 41,389,603 0 0 0 30,429,725 75,422,383 97,255,043

11 6,859,070 3,395,451 0 1,255,435 639 2,558,684 8,347,063 15,206,132

12 21,497,721 10,479,085 0 3,960,202 2,015 8,294,339 26,321,783 47,819,504

13 261,732,271 126,837,213 32,615 2,418,531 5,759,493 13,476,279 148,621,376 410,353,647

14 83,164,318 43,900,611 0 0 -7,281 3,990,852 48,765,921 131,930,239

15 1,304,494,250 892,205,258 6,770,310 147,174,134 -13,685,336 756,424,705 1,834,604,227 3,139,098,477

16 63,537,410 121,921,506 0 0 0 0 131,338,302 194,875,712

17 100,011,558 0 14,601,705 391,587,051 67,044,821 0 518,122,925 618,134,483

18 474,641,755 268,103,662 2,296,723 40,696,292 16,272 238,750,010 567,856,554 1,042,498,310

19 130,886,289 143,929,162 502,346 5,525,595 7,205 60,797,484 234,219,303 365,105,592

20 119,056,749 12,886,301 0 0 0 139,873,029 307,143,630 426,200,379

21 198,941,982 96,922,791 0 36,656,203 18,650 76,844,325 243,635,809 442,577,790

OUTPUT

IN

PU

T

A

N

T

A

RA

1.

S

U

M

E

T

A

RA

IN

PU

T

A

N

T

A

RA

2.

J

A

W

A

JUMLAH PERMINTAAN

ANTARA

Konsumsi Rumah Tangga

Investasi Pemerintah

Daerah

Investasi Swasta Perubahan Stok Ekspor Luar Negeri

JUMLAH PERMINTAAN

AKHIR

JUMLAH PENYEDIAAN


(4)

INPUT (180) (301) (303 D) (303 S) (304) (305) (309) (700)

1 3,046,720 2,852,085 0 0 -2,410 1,105,142 3,954,817 7,001,537

2 1,314,743 729,610 0 0 -838 384,166 1,112,939 2,427,682

3 45,382,934 0 0 0 0 0 0 45,382,934

4 1,434,938 331 0 0 -1,023,430 6,022,010 4,998,911 6,433,848

5 18,925,753 3,694,133 0 0 -34,844,305 152,687,460 123,425,150 142,350,903

6 1,674,012 1,740,682 0 0 0 74,315 1,814,997 3,489,009

7 23,644 96,522 451 9,941 0 0 106,932 130,577

8 90,205 0 52,373 815,892 271,713 0 1,234,143 1,324,348

9 14,378,634 12,880,367 2,077 602,092 -29 11,708,912 27,589,925 41,968,559

10 1,033,103 1,219,026 0 0 0 909,603 2,423,139 3,456,241

11 176,835 536,981 0 1,323 -14 239 802,331 979,166

12 518,644 1,642,491 0 4,174 -45 764 2,479,533 2,998,177

13 59,808,033 14,762,251 43,857 325,128 -273,506 10,597,442 25,499,762 85,307,795

14 106,038,388 5,179,059 0 0 -49,404,049 174,611,003 131,007,223 237,045,611

15 84,102,128 30,339,584 449,326 1,527,468 26,660,815 49,302,543 110,370,171 194,472,299

16 2,157,017 3,583,203 0 0 0 0 3,853,505 6,010,522

17 6,851,267 0 3,977,822 61,968,413 20,637,071 0 93,735,343 100,586,610

18 38,022,541 12,694,460 750,094 13,285,024 27,943,604 11,191,796 67,449,785 105,472,326

19 17,345,107 15,062,877 29,589 1,054,146 13,757,902 3,655,937 35,883,429 53,228,536

20 4,608,370 4,437,419 0 0 -5,113,526 183,191 22,843,958 27,452,329

21 4,788,224 15,186,092 0 38,636 417 6,990 22,934,630 27,722,854

1 4,745,495 3,430,256 0 0 50,674 1,036,239 4,517,168 9,262,663

2 3,436,236 2,909,943 0 0 41,423 426,674 3,378,040 6,814,276

3 282,425 0 0 0 11,817 0 11,817 294,242

4 9,273,510 812,282 0 0 91,092 14,074,801 14,978,175 24,251,685

5 0 0 0 0 0 0 0 0

6 4,051,103 3,087,288 0 0 0 2,385,355 5,472,642 9,523,746

7 119,607 118,108 1,749 0 0 11,611 131,468 251,075

8 129,690 49,245 9,888 603,908 -15 1 736,121 865,811

9 2,476,103 4,399,901 156 87,179 4,898 3,432,875 10,006,406 12,482,509

10 719,863 1,177,478 0 0 -4 114,650 1,745,456 2,465,319

11 293,368 98,593 0 34,193 31 10,762 328,113 621,481

12 924,810 286,869 0 107,861 97 33,864 1,010,794 1,935,604

13 49,707,469 26,182,285 14,242 118,464 2,062,438 17,443,318 45,956,033 95,663,501

14 596,407 433 0 0 -95,323 124,687 29,797 626,204

15 41,695,253 50,291,640 221,975 1,342,799 -585,023 29,185,703 82,581,025 124,276,278

16 2,820,933 6,132,800 0 0 -124 2 6,613,747 9,434,680

17 9,850,168 0 750,993 45,756,182 3,739,132 0 55,909,672 65,759,839

18 30,265,618 22,509,109 83,873 3,527,702 47,973 2,429,293 31,375,828 61,641,446

19 12,466,981 9,539,856 540,975 672,209 13,775,507 2,900,729 38,656,015 51,122,997

20 4,549,558 6,716,104 0 0 -14,646,177 402,506 30,863,524 35,413,082

21 8,559,985 2,647,617 0 998,376 898 313,455 9,348,379 17,908,364

IN

PU

T

A

N

T

A

RA

3.

K

A

L

IM

A

N

T

A

N

IN

PU

T

A

N

T

A

RA

4.

S

U

L

A

W

E

SI

OUTPUT JUMLAH

PERMINTAAN ANTARA

Konsumsi Rumah Tangga

Investasi Pemerintah

Daerah

Investasi Swasta Perubahan Stok Ekspor Luar Negeri

JUMLAH PERMINTAAN

AKHIR

JUMLAH PENYEDIAAN


(5)

Lampiran 39 Lanjutan

INPUT (180) (301) (303 D) (303 S) (304) (305) (309) (700)

1 514,229 1,736,640 0 0 862 38,808 1,776,310 2,290,539

2 742,260 3,217,260 0 0 1,522 68,542 3,287,323 4,029,584

3 0 0 0 0 0 0 0 0

4 708,176 2,814 0 0 -766,444 2,669,777 1,906,147 2,614,323

5 0 0 0 0 0 0 0 0

6 388,434 723,808 0 0 -248,685 416,874 891,996 1,280,430

7 36,898 68,882 1,414 22,066 0 0 92,362 129,261

8 3,039,525 0 580,783 24,603,208 -5,491,653 0 22,277,231 25,316,756

9 1,242,582 1,124,538 3,754 138,210 1,523,094 594,407 3,862,482 5,105,063

10 8,594,202 7,620,641 0 0 -12,791,750 25,701,494 20,871,236 29,465,438

11 2,843,390 2,000,079 0 695,564 223 1,143,856 4,525,102 7,368,493

12 867,209 499,476 0 199,361 64 327,852 1,223,196 2,090,406

13 26,752,717 18,132,703 6,178 1,264,991 675,564 74,523 20,157,625 46,910,341

14 8,096,451 32,177 0 0 -8,764,001 30,526,997 21,795,173 29,891,624

15 17,111,078 20,522,852 128,477 306,784 32,196,014 7,631,196 61,237,801 78,348,878

16 2,465,155 8,861,669 0 0 0 0 8,934,418 11,399,573

17 225,172 0 43,025 1,822,637 -406,829 0 1,650,326 1,875,498

18 15,770,943 7,114,542 27,492 1,563,354 1,511 6,052,272 15,558,370 31,329,313

19 14,786,887 9,151,994 10,105 509,238 248 17,625,492 31,477,976 46,264,863

20 1,661,421 3,588,459 0 0 -4,095,622 2,284,931 16,481,188 18,142,609

21 5,458,541 2,781,506 0 1,212,954 388 1,994,705 7,184,749 12,643,290

1 6,520,512 2,022,501 0 0 37,854 96,206 2,156,562 8,677,074

2 155,406 9,910 0 0 337 856 11,103 166,509

3 2,518,297 0 0 0 -281,952 737,579 455,626 2,973,924

4 3,423,172 17,009 0 0 1,529,760 4,825,525 6,372,294 9,795,466

5 2,145,132 533,309 0 0 -143,300 399,564 910,074 3,055,206

6 1,351,402 4,665,320 0 0 0 2,671,734 7,337,054 8,688,457

7 5,817 6,907 389 695 0 1,392 9,382 15,200

8 33,851 0 23,675 177,765 12,667 0 329,719 363,570

9 1,913,838 1,302,595 51,138 176,118 420,187 495,689 3,520,405 5,434,243

10 277,163 294,619 0 0 -153,251 7,149 218,782 495,945

11 59,123 43,427 0 3,679 -29,690 123 56,358 115,481

12 186,403 33,308 0 11,606 6,187 465 174,021 360,424

13 14,961,107 1,977,575 15,915 343,030 572,202 302 2,952,355 17,913,462

14 41,069,277 2,325,721 0 0 16,636,692 54,515,976 73,551,863 114,621,140

15 5,226,864 11,230,799 324,224 453,546 -2,626,419 1,280,399 11,698,098 16,924,962

16 840,520 1,983,210 0 24,287 0 0 2,380,726 3,221,246

17 2,571,051 0 1,798,131 13,501,536 962,078 0 25,042,758 27,613,809

18 6,447,776 18,641,489 55,092 2,547,713 -15,860,587 1,448,567 8,385,404 14,833,180

19 3,940,665 7,649,317 69,717 439,207 -194,298 219,841 11,638,541 15,579,206

20 788,821 1,124,902 0 0 -7,050,335 40,550 6,970,763 7,759,584

21 1,725,346 307,086 0 107,423 57,263 4,330 1,609,568 3,334,914

IN

PU

T

A

N

T

A

RA

5.

BA

L

I

-

N

U

SA

T

E

N

G

G

A

RA

IN

PU

T

A

N

T

A

RA

6.

P

A

PU

A

-

K

E

P.

M

A

L

U

K

U

OUTPUT JUMLAH

PERMINTAAN ANTARA

Konsumsi Rumah Tangga

Investasi Pemerintah

Daerah

Investasi Swasta Perubahan Stok Ekspor Luar Negeri

JUMLAH PERMINTAAN

AKHIR

JUMLAH PENYEDIAAN


(6)

Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada tanggal 26

Januari 1964. Penulis adalah anak ke empat dari sebelas bersaudara dari pasangan suami

istri Hi. Aisyah Sari dan H.M. Djamhari. Penulis menempuh pendidikan sarajan di

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Pendidikan

jenjang Master (Strata dua) ditempuh di Program Magister Manajemen Institut

Pengembangan Wiraswasta Indonesia, dan Program Perencanaan dan Kebijakan Publik,

Fakultas Ekoonomi Universitas Indonesia. Kemudian atas izin belajar dari Badan

Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, KKP penulis melanjutkan

pendidikan program doktor (strata tiga) pada Program Studi Ilmu Perencanaan

Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor.

Penulis bekerja sebagai peneliti pada Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi

Kelautan dan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan,

KKP.