16,575,703 20,422,580 5,476,460 17,706,935 1,732,132,404 Papua dan Kep. Maluku

Tabel 98. Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Rumah Tangga pada Bidang Kelautan sebesar 100 terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Konvergensi Pendapatan Rumahtangga dalam Perekonomian Wilayah di Indonesia Nilai Rp. Juta Koefisien Variasi Nilai Rp. Juta Koefisien Variasi Nilai Koefisien Variasi Sektor 1 16,575,703 0.81 21,953,156 0.84 32.44 0.03 Divergen Sektor 2 8,802,453 0.85 11,566,766 0.85 31.40 -0.01 Konvergen Sektor 3 69,102,815 2.26 71,042,234 2.24 2.81 -0.03 Konvergen Sektor 4 8,319,474 0.95 8,686,664 0.90 4.41 -0.05 Konvergen Sektor 5 32,126,463 1.25 45,227,802 1.39 40.78 0.14 Divergen Sektor 6 20,422,580 1.44 26,943,838 1.46 31.93 0.02 Divergen Sektor 7 5,476,460 2.40 7,047,515 2.41 28.69 0.01 Divergen Sektor 8 4,769,403 1.59 5,086,618 1.53 6.65 -0.06 Konvergen Sektor 9 11,394,366 1.06 12,960,314 1.18 13.74 0.12 Divergen Sektor 10 17,706,935 1.74 23,372,760 1.85 32.00 0.11 Divergen Sektor 11 4,981,719 1.38 5,893,539 1.50 18.30 0.12 Divergen Sektor 12 13,026,083 1.71 16,828,965 1.84 29.19 0.13 Divergen Total Sektor Kelautan 212,704,455

2.35 256,610,171

1.995 20.64 -0.35 Konvergen Sektor Pendapatan Awal Dampak terhadap Pendapatan Perubahan Pendapatan Tendensi Konvergensi Sumber: Tabel IRIO 2010 diolah Keterangan: dimaksudkan sebagai ukuran yang menunjukkan tendensi ketimpangan output perekonomian,.tanda negatif - mengindikasikan terdapat tendensi perubahan semakin konvergens dan sebaliknya tanda positif + semakin divergen Kemudian lima sektor kelautan yang mempunyai kenaikan pendapatan rumah tangga terbesar adalah: sektor-5 pengilangan minyak bumi dari laut atau lepas pantai, sektor-1 perikanan tangkap laut, sektor-10 hotel dann restoran di sekitar pantaipesisir, sektor-6 industri pengolahan hasil perikanan laut dan payau, dan sektor-2 perikanan budidaya laut dan payau. Tiga sektor lainnya yang juga mengalami kenaikan pendapatan rumahtangga terbesar berikutnya, adalah sektor-12 jasa kelautan lainnya, sektor-7 industri alat angkut laut dan sungai, perbaikan dan peralatannya, dan, dan sektor-11 jasa wisata bahari. Kenaikan pendapatan rumahtangga terbesar dari lima sektor tersebut masaing-masing adalah sebesar 40,78, 32,44, 32,00, 31,93, dan 31,40; di samping diikuti tiga sektor beikutnya masing-masing sebesar 29,19, 28,69 dan 18,30. Perubahan konsumsi rumah tangga untuk kelautan sebesar 100 memberikan dampak terhadap tendensi perubahan output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumah tangga yang semakin konvergen untuk agregat sektor-sektor kelautan Tabel 96, Tabel 97 dan Tabel 98. Tendensi konvergensi ini ditunjukkan oleh perubahan koefisien variasi yang bertanda negatif - dari setiap output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga untuk sektor-sektor kelautan. Semakin negatif perubahan koefisien variasi tersebut berarti semakin timpang, yang berarti bahwa semakin konvergen output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga dari sektor-sektor tersebut setelah perubahan konsumsi rumah tangga pada kelautan sebesar 100 untuk semua wilayah di Indonesia. Dampak perubahan konsumsi rumah tangga untuk kelautan sebesar 100 terhadap perubahan koefisien variasi output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga dalam perekonomian untuk sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan, masing-masing sebesar -0,05, -0,21 dan -0,35. Berdasarkan perubahan koefisien variasi ketimpangan khususnya untuk sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan secara agregat, derajat tendensi konvergensi yang ditimbulkan akibat perubahan konsumsi rumah tangga untuk kelautan relatif lebih besar pada nilai tambah bruto dibandingkan pada output dan pendapatan rumahtangga. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan konsumsi rumah tangga untuk kelautan lebih respons terhadap perubahan nilai tambah bruto dibandingkan terhadap perubahan output dan pendapatan rumahtangga yang dihasilkan dari sektor-sektor kelautan secara agregat. Perbedaaan respons perubahan konsumsi rumah tangga terhadap perubahan derajat tendensi konvergensi output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga pada sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan tersebut berkaitan dengan dampaknya pada setiap sektor kelautan yang ternyata memiliki tendensi konvergensi yang berbeda-beda, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 90. Pada Gambar 90 terlihat bahwa untuk sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan, perubahan konsumsi rumah tangga untuk kelautan tersebut berdampak terhadap tendensi output dan pendapatan rumahtangga yang semakin konvergen untuk sebanyak empat sektor kelautan, yaitu: sektor-8 bangunan kelautan, sektor-4 pertambangan bijih timah, bijih pasir besi dan garam kasar dari laut, sektor-3 pertambangan minyak, gas dan panas bumi di laut atau lepas pantai, dan sektor-2 perikanan budidaya laut dan payau. Sementara untuk delapan sektor