1,688,933,799 Papua dan Kep. Maluku

Tabel 88, Tabel 89, dan Tabel 90 serta Gambar 88 juga memperlihatkan bahwa akibat perubahan investasi kelautan tersebut berdampak terhadap tendensi output dan pendapatan rumahtangga yang semakin konvergen di semua wilayah nasional untuk sebanyak lima sektor, yaitu: sektor-1 perikanan tangkap laut, sektor-8 bangunan kelautan, sektor-2 perikanan budidaya laut dan payau, sektor-3 pertambangan minyak, gas dan panas bumi di laut atau lepas pantai, dan sektor-4 pertambangan bijih timah, bijih pasir besi dan garam kasar dari laut. Sementara terhadap nilai tambah bruto hanya untuk sebanyak 4 sektor yang sama seperti dampak terhadap output dan pendapatan rumahtangga di atas, sedangkan untuk sektor-3 justru memberikan dampak sebaliknya, yakni tendensi yang divergen untuk semua wilayah di Indonesia. -0.15 -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P e ru b a h a n K o e fi si e n V a ri a si Sektor-sektor Kelautan Tendensi Konvergensi Divergensi Output Tendensi Konvergensi Divergensi Nilai Tambah Bruto Tendensi Konvergensi Divergen Pendapatan Sumber: Disusun berdasarkan Tabel 88, Tabel 89, dan Tabel 90 Gambar 88. Tendensi KonvergensiDivergensi Perekonomian Sektoral Akibat Perubahan Investasi Kelautan sebesar 100 di Indonesia Keterangan: Perubahan koefisien variasi yang bertanda negatif - menunjukkan kondisi yang semakin timpang dan mengindikasikan terdapat tendensi perubahan semakin konvergen dan sebaliknya tanda positif + semakin kurang timpang dan mengindikasikan terdapat perubahan semakin divergen Dampak Sektoral Akibat Perubahan Ekspor Kelautan Hasil simulasi dampak sektoral terhadap output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga perekonomian Indonesia nasional akibat adanya peningkatan ekspor kelautan sebesar dua-kali lipat 100 dari sebelumnya, sebagaimana disajikan pada Tabel 91 menunjukkan bahwa peningkatan ekspor sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan tersebut akan meningkatkan output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga secara agregat untuk seluruh sektor perekonomian, yaitu masing-masing sebesar 2,96, 3,25, dan 2,70; pada sektor kelautan masing-masing sebesar 20,93, 18,31, dan 17,98; dan pada sektor non kelautan sektor lainnya masing-masing sebesar 0,54, 0,96, dan 0,56.