32,126,463 1,732,132,404 Papua dan Kep. Maluku

Tabel 94. Dampak Sektoral Perubahan Ekspor Bidang Kelautan sebesar 100 terhadap Perubahan Koefisien Variasi dan Tendensi Konvergensi Pendapatan Rumahtangga Perekonomian Wilayah di Indonesia Nilai Rp. Juta Koefisien Variasi Nilai Rp. Juta Koefisien Variasi Nilai Koefisien Variasi Sektor 1 16,575,703 0.81 21,190,819 0.86 27.84 0.05 Divergen Sektor 2 8,802,453 0.85 10,644,215 0.82 20.92 -0.03 Konvergen Sektor 3 69,102,815 2.26 71,463,481 2.24 3.42 -0.02 Konvergen Sektor 4 8,319,474 0.95 9,070,540 0.94 9.03 -0.01 Konvergen Sektor 5 32,126,463 1.25 43,128,902 1.34 34.25 0.10 Divergen Sektor 6 20,422,580 1.44 25,627,787 1.58 25.49 0.14 Divergen Sektor 7 5,476,460 2.40 7,177,964 2.41 31.07 0.01 Divergen Sektor 8 4,769,403 1.59 5,116,707 1.51 7.28 -0.08 Konvergen Sektor 9 11,394,366 1.06 13,664,345 1.19 19.92 0.13 Divergen Sektor 10 17,706,935 1.74 21,630,913 1.82 22.16 0.07 Divergen Sektor 11 4,981,719 1.38 5,913,464 1.51 18.70 0.13 Divergen Sektor 12 13,026,083 1.71 16,321,214 1.83 25.30 0.12 Divergen Total Sektor Kelautan 212,704,455

2.35 250,950,353

2.26 17.98

-0.09 Konvergen Pendapatan Awal Dampak terhadap Pendapatan Sektor Perubahan Pendapatan Tendensi Konvergensi Sumber: Tabel IRIO 2010 diolah Keterangan: dimaksudkan sebagai ukuran yang menunjukkan tendensi ketimpangan output perekonomian,.tanda negatif - mengindikasikan terdapat tendensi perubahan semakin konvergens dan sebaliknya tanda positif + semakin divergen Dari perspektif sektoral, perbedaaan respons perubahan ekspor terhadap perubahan derajat tendensi konvergensi output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga pada sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan tersebut yang berbeda-beda tersebut diduga berkaitan dengan belum meratanya infrastruktur dan kebijakan lainnya kurang kondusif berkaitan dengan kegiatan ekspor komoditas atau produk-produk Indonesia. Sementara untuk sektor-sektor kelautan kebijakan ini dinilai efektif khususnya dalam meningkatkan konvergensi nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga. Pada tingkat sektoral, khususnya sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan, dari Tabel 92, Tabel 93, dan Tabel 94 serta Gambar 89 diketahui bahwa akibat perubahan ekspor kelautan tersebut berdampak terhadap tendensi output, nilai tambah dan pendapatan rumahtangga yang semakin konvergen untuk empat sektor, yaitu: sektor-8 bangunan kelautan, sektor-3 pertambangan minyak, gas, dan panas bumi dari laut atau lepas pantai, sektor-2 perikanan budidaya laut dan payau, dan sektor-4 pertambangan bijih timah, bijih pasir besi dan garam kasar dari laut. Sementara untuk delapan sektor lainnya justru mengalami kondisi dampak yang sebaliknya, yaitu tendensi divergensi baik terhadap output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga. -0.10 -0.05 0.00 0.05 0.10 0.15 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P e rub a ha n K oe fi si e n V a ri a si Sektor-sektor Kelautan Tendensi Konvergensi Divergensi Output Tendensi Konvergensi Divergensi Nilai Tambah Bruto Tendensi Konvergensi Divergensi Pendapatan Sumber: Disusun berdasarkan Tabel 92, Tabel 93, dan Tabel 95 Gambar 89. Tendensi KonvergensiDivergensi Perekonomian Sektoral Akibat Perubahan Ekspor Kelautan sebesar 100 di Indonesia Keterangan: Perubahan koefisien variasi yang bertanda negatif - menunjukkan kondisi yang semakin timpang dan mengindikasikan terdapat tendensi perubahan semakin konvergen dan sebaliknya tanda positif + semakin kurang timpang dan mengindikasikan terdapat perubahan semakin divergen Dampak Sektoral Akibat Perubahan Konsumsi Rumah Tangga Kelautan Tabel 95 menyajikan dampak sektoral terhadap output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga dalam perekonomian Indonesia nasional akibat adanya