699,207,948 II. Total Sektor Non Kelautan

Tabel 102. Dampak Sektoral Perubahan Konsumsi Pemerintah pada Bidang Kelautan sebesar 100 terhadap Tendensi Ketimpangan Koefisien Variasi dan Konvergensi Pendapatan Rumahtangga dalam Perekonomian Wilayah di Indonesia Nilai Rp. Juta Koefisien Variasi Nilai Rp. Juta Koefisien Variasi Nilai Koefisien Variasi Sektor 1 16,575,703 0.81 16,985,948 0.83 2.47 0.03 Divergen Sektor 2 8,802,453 0.85 9,013,329 0.88 2.40 0.02 Divergen Sektor 3 69,102,815 2.26 69,693,089 2.26 0.85 -0.01 Konvergen Sektor 4 8,319,474 0.95 8,370,149 0.94 0.61 -0.01 Konvergen Sektor 5 32,126,463 1.25 33,239,925 1.27 3.47 0.02 Divergen Sektor 6 20,422,580 1.44 21,150,347 1.48 3.56 0.04 Divergen Sektor 7 5,476,460 2.40 5,785,854 2.42 5.65 0.01 Divergen Sektor 8 4,769,403 1.59 4,829,469 1.57 1.26 -0.02 Konvergen Sektor 9 11,394,366 1.06 11,854,365 1.10 4.04 0.04 Divergen Sektor 10 17,706,935 1.74 18,483,589 1.76 4.39 0.02 Divergen Sektor 11 4,981,719 1.38 5,156,486 1.41 3.51 0.03 Divergen Sektor 12 13,026,083 1.71 13,593,695 1.73 4.36 0.03 Divergen Total Sektor Kelautan 212,704,455

2.35 218,156,246

2.300 2.56 -0.05 Konvergen Sektor Pendapatan Awal Dampak terhadap Pendapatan Perubahan Pendapatan Tendensi Konvergensi Sumber: Tabel IRIO 2010 diolah Keterangan: dimaksudkan sebagai ukuran yang menunjukkan tendensi ketimpangan output perekonomian,.tanda negatif - mengindikasikan terdapat tendensi perubahan semakin konvergens dan sebaliknya tanda positif + semakin divergen Kemudian lima sektor yang mengalami kenaikan pendapatan rumahtangga akibat perubahan konsumsi pemerintah pada kelautan adalah sama seperti terhadap output dan nilai tambah, kecuali untuk yang kelima bukan sektor-11 tetapi sektor-6 industri pengolahan hasil perikanan laut dan payau. Kenaikan output sektor-sektor tersebut masing-masing adalah sebesar 5,65, 4,32, 4,06, 3,55, dan 3,18. Kenaikan nilai tambah sektor-sektor tersebut masing-masing adalah sebesar 4,38, 3,28, 3,47, 2,90, dan 2,79. Kemudian kenaikan nilai tambah sektor-sektor tersebut masing-masing adalah sebesar 5,65, 4,39, 4,36, 4,04, dan 3,56. Selanjutnya dari Tabel 100, Tabel 101, dan Tabel 102 diketahui bahwa secara sektoral perubahan konsumsi pemerintah untuk kelautan sebesar 100 memberikan dampak terhadap perubahan koefisien variasi dan tendensi konvergensi dari output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumah tangga yang berbeda untuk agregat sektor- sektor kelautan. Untuk sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan agregat, perubahan konsumsi pemerintah tersebut ternyata memberikan dampak terhadap tendensi yang semakin konvergen untuk output, nilai tambah dan pendapatan rumahtangga yang semakin konvergen. Hal ini ditunjukkan oleh perubahan koefisien variasi ketiganya yang negatif, yaitu masing-masing sebesar -0,005, -0,01, dan -0,05. -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 P e r u b a h a n K o e fi s ie n V a r ia s i Sektor-sektor Kelautan Tendensi Konvergensi Divergensi Output Tendensi Konvergensi Divergensi Nilai Tambah Bruto Tendensi Konvergensi Divergensi Pendapatan Gambar 91. Tendensi KonvergensiDivergensi Perekonomian Sektoral Akibat Perubahan Konsumsi Pemerintah untuk Kelautan sebesar 100 di Indonesia Sumber: Disusun berdasarkan Tabel 100, Tabel 101, dan Tabel 102 Keterangan: Perubahan koefisien variasi yang bertanda negatif - menunjukkan kondisi yang semakin timpang dan mengindikasikan terdapat tendensi perubahan semakin konvergen dan sebaliknya tanda positif + semakin kurang timpang dan mengindikasikan terdapat perubahan semakin divergen Berdasarkan perubahan koefisien variasi output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga khususnya untuk sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan secara agregat, derajat tendensi konvergensi yang ditimbulkan akibat perubahan konsumsi rumah pemerintah untuk kelautan relatif lebih besar pada nilai