5.29 16.28 Papua dan Kep. Maluku
memperoleh jumlah observasi yang blebih besar, data PDRB sektoral tersebut kemudian diinterpolasi dengan menggunakan pendekatan metode interpolasi linier.
Hasil pendugaan pertumbuhan atau konvergensi ekonomi wilayah di Indonesia dengan memasukkan peubah-peubah pangsa sektor-sektor kelautan selama periode
2005-2010, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 83 diperoleh nilai koefisien determinasi R
2
yang besar yaitu sebesar 0,8133 untuk hasil pendugaan menggunakan pendekatan CEM dan sebesar 0,9148 untuk hasil pendugaan
menggunakan pendekatan FEM. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan kedua pendekatan tersebut diketahui bahwa peubah-peubah bebas model dapat menjelaskan
perubahan peubah terikatnya pertumbuhan ekonomi wilayah masing-masing sebesar 81,33 dan 91,48. Sisanya masing-masing sebesar 18,76 dan 8,52 dijelaskan
oleh peubah-peubah lainnya di luar model. Kemudian berdasarkan uji serempak uji F dari model ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama peubah bebas yang
digunakan dalam model berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah di Indonesia selama periode 2005-2010.
Sebelum dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil pendugaan ini, terlebih dahulu perlu dipilih model mana dari kedua model tersebut common effect
model - CEM atau fixed effect model - FEM yang memberikan hasil terbaik.
Sementara pendugaan random effect model REM tidak dapat diestimasi dilakukan pendugaannya karena dalam hal ini pendugaan REM dihadapkan pada keterbatsan
jumlah cross-section yang tidak dapat memenuhi sejumlah bagian koefisien untuk estimator antara. Untuk itu pemilihan model pendekatan yang terbaik tersebut
digunakan dapat dilakukan dengan menggunakan hasil uji Chow. Uji Chow, yaitu: Ho: model mengikuti pooled, dan Hi: model mengikuti fixed effect. Untuk
pendugaan pertumbuhan ekonomi wilayah atau tendensi proses konvergensi wilayah pulau utama di Indonesia selama periode 2005-2010 diperoleh hasil pengujian dengan
menggunakan Uji Chow ini sebagaimana tertera pada Lampiran 35, diperoleh nilai F-statistik uji sebesar 6,255365 diperoleh nilai probabilitas p-value sebesar 0,0049
yang lebih kecil dari
α = 0,05, sehingga diputuskan Ho ditolak dan disimpulkan untuk menggunakan model FEM karena lebih baik dibandingkan menggunakan model
CEM. Dengan demikian berdasarkan hasil uji Chow diketahui bahwa untuk pendugaan peran sektor-sektor kelautan dalam pertumbuhan ekonomi wilayah atau
tendensi proses konvergensi ekonomi wilayah pulau utama di Indonesia periode 2005-2010 lebih baik digunakan metode fixed effect model FEM.
Berdasarkan hasil pendugaan dengan menggunakan pendekatan FEM diketahui bahwa hampir keseluruhan peubah-peubah pangsa sektor-sektor kelautan
memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah di Indonesia selama periode 2005-2010. Peubah pangsa sektor perikanan tangkap laut
SPDRBTL
it
, pangsa PDRB sektor perikanan budidaya laut dan payau SPDRBBL
it
, pangsa PDRB sektor pertambangan dan penggalian di laut dan lepas pantai
SPDRBTG
it
, pangsa PDRB sektor industri maritim SPDRBIM
it
, pangsa PDRB sektor bangunan kelautan SPDRBBK
it
, pangsa PDRB sektor angkutan air laut dan sungai SPDRBAL
it
, pangsa PDRB sektor wisata bahari SPDRBWB
it
, dan pangsa PDRB sektor jasa kelautan SPDRBJK
it
masing-masing memiliki koefisien parameter sebesar 0,0312, 0,0247, 0,0231, 0,0490, 0,0340, 0,0326, 0,0829, dan