713,484,784 Papua dan Kep. Maluku

tambah bruto dibandingkan pada output dan pendapatan rumahtangga. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan konsumsi rumah pemerintah untuk kelautan lebih respons terhadap perubahan nilai tambah bruto dibandingkan terhadap perubahan output dan pendapatan rumahtangga yang dihasilkan dari sektor-sektor kelautan agregat. Perbedaaan respons perubahan konsumsi pemerintah terhadap perubahan derajat tendensi konvergensi output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga pada sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan tersebut berkaitan dengan dampaknya pada setiap sektor kelautan memiliki tendensi konvergensi yang berbeda- beda, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 91 yang disusun berdasarkan Tabel 100 Tabel 101, dan Tabel 102 menujukkan bahwa akibat perubahan konsumsi pemerintah pada kelautan tersebut berdampak terhadap tendensi output, nilai tambah bruto pendapatan rumahtangga yang semakin konvergen di semua wilayah nasional untuk sebanyak tiga sektor, yaitu: sektor-8 bangunan kelautan, sektor-3 pertambangan minyak, gas dan panas bumi di laut atau lepas pantai, dan sektor-4 pertambangan bijih timah, bijih pasir besi dan garam kasar dari laut. Ikhtisar Analisis Dampak Sektoral Pengembangan Kelautan Secara sektoral simulasi kebijakan pengembangan kelautan melalui peningkatan permintaan akhir kelautan sebesar 100 untuk semua wilayah di Indonesia akan berdampak terhadap peningkatan output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga pada keseluruhan sektor dalam perekonomian masing- masing sebesar 2,40, 2,71, dan 2,34 melalui peningkatan investasi kelautan; sebesar 2,96, 3,25, dan 2,70 melalui peningkatan ekspor kelautan; sebesar 3,74, 3,94, dan 3,25 melalui peningkatan konsumsi rumah tangga; dan sebesar 0,45, 0,49, dan 0,42 melalui peningkatan konsumsi pemerintah. Sementara pada sektor kelautan masing-masing sebesar 15,40, 13,46, dan 14,278 melalui peningkatan investasi kelautan; sebesar 20,93, 18,31, dan 17,98 melalui peningkatan ekspor kelautan; sebesar 25,77, 22,14, dan 20,64 melalui peningkatan konsumsi rumah tangga pada kelautan; dan sebesar 2,84, 2,04, dan 2,56 melalui peningkatan konsumsi pemerintah pada kelautan Tabel 103. Peningkatan output, nilai tambah bruto dan pendapatan rumahtangga pada keseluruhan sektor dalam perekonomian terutama disumbang oleh delapan sektor kelautan yang secara konsisten mempunyai kenaikan output, nilai tambah bruto pendapatan rumahtangga terbesar akibat meningkatkan investasi, ekspor, konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah pada kelautan di seluruh wilayah Indonesia sebesar 100. Kedelapan sektor tersebut adalah: sektor industri pengolahan hasil perikanan laut dan payau, sektor industri alat angkutan laut dan sungai, perbaikan dan peralatannya, sektor pengilangan minyak bumi dari laut atau lepas pantai, sektor perikanan tangkap laut, sektor jasa kelautan lainnya, sektor hotel dan restoran di sekitar pantaipesisir, sektor budidaya perikanan laut dan payau, dan sektor jasa wisata bahari. Untuk sektor-sektor yang tercakup dalam bidang kelautan agregat, secara keseluruhan pada umumnya akibat peningkatan investasi, ekspor, konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah pada kelautan sebesar 100 berdampak terhadap tendensi nilai output, nilai tambah dan pendapatan rumahtangga yang semakin konvergen. Tabel 103. Rekapitulasi Dampak Sektoral Peningkatan Investasi, Ekspor, Konsumsi Rumah Tangga dan Konsumsi Pemerintah pada Kelautan sebesar 100 terhadap Nilai dan Perubahan Output, Bilai Tambah Bruto dan Pendapatan rumahtangga dalam Perekonomian Indonesia Nilai Rp. Juta Perubahan Nilai Rp. Juta Perubahan Nilai Rp. Juta Perubahan - Total Sektor Kelautan 1,463,998,739 1,688,933,799 15.36 699,207,948 794,436,021 13.62 212,704,455 243,421,195 14.44 - Total Sektor Non Kelautan 10,852,102,181 10,923,196,107 0.66 4,573,528,491 4,622,455,745 1.07 1,519,427,950 1,529,545,441 0.67 - Total Seluruh Sektor 12,316,100,920 12,612,129,907 2.40 5,272,736,439 5,416,891,766 2.73 1,732,132,404 1,772,966,636 2.36 - Total Sektor Kelautan 1,460,892,974 1,766,660,724 20.93 699,207,948 827,224,436

18.31 212,704,455

250,950,353 17.98 - Total Sektor Non Kelautan 10,852,102,181 10,910,915,533 0.54 4,573,528,491 4,616,975,929 0.95 1,519,427,950 1,527,922,965 0.56 - Total Seluruh Sektor 12,312,995,155 12,677,576,256 2.96 5,272,736,439 5,444,200,365 3.25 1,732,132,404 1,778,873,317 2.70 - Total Sektor Kelautan 1,460,892,974 1,837,410,802 25.77 699,207,948 853,987,419

22.14 212,704,455

256,610,171 20.64 - Total Sektor Non Kelautan 10,852,102,181 10,935,695,941 0.77 4,573,528,491 4,626,624,096 1.16 1,519,427,950 1,531,778,692 0.81 - Total Seluruh Sektor 12,312,995,155 12,773,106,743 3.74 5,272,736,439 5,480,611,515 3.94 1,732,132,404 1,788,388,863 3.25 - Total Sektor Kelautan 1,460,892,974 1,502,422,866 2.84 699,207,948 713,484,784 2.04 212,704,455 218,156,246 2.56