Kandang merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan usahaternak sapi perah. Tipe kandang di Kampung Areng meletakan sapi perah dalam posisi
saling bertolak belakang. Konstruksi kandang harus kuat dan tahan lama dimana bentuk dan tipe kandang disesuaikan dengan kondisi agroekosistemnya.
Pembuatan kandang juga harus memberi kenyamanan untuk sapi perah dan untuk peternak sehingga memberi kemudahan dalam pemeliharaan kandang dan
pemerahan. Ukuran kandang untuk sapi dewasa sekitar 1,5 x 2,0 m
2
dengan ketinggian 2-3 m. Dinding kandang dibuat dari kayu setinggi leher orang dewasa
dengan tujuan untuk menjaga sirkulasi udara dalam kandang dan pencahayaan yang cukup sehingga kandang tidak lembab. Lantai kandang ada yang dibuat
dengan menggunakan semen atau kayu. Kandang sapi juga dilengkapi dengan bak pakan dan bak minum serta saluran pembuangan. Saluran pembuangan mengikuti
ukuran alat yang digunakan seperti cangkul atau sekop berukuran 30 cm dengan kedalaman 5 cm. Atap kandang umumnya menggunakan genting dan dibawah
atap tidak dipasang langit-langit. Umur teknis untuk kandang sapi yaitu 10 tahun.
c. Pakan
Keberhasilan usahaternak sapi perah salah satunya ditentukan oleh pakan yang diberikan untuk menghasilkan produksi susu yang optimal. Pakan yang
diberikan oleh peternak berupa pakan hijauan, konsentrat, dan ampas singkong ongok. Pakan hijauan berupa rumput diperoleh peternak responden Kampung
Areng dari lahan milik sendiri yang sengaja ditumbuhi rumput atau ada pula sewa lahan milik perhutani bekerjasama dengan KPSBU menggunakan sistem sharing
untuk pembayarannya. Setiap peternak menyewa lahan sekitar 50 tumbak untuk ditanami rumput dengan konversi satu tumbak sama dengan 14 m
2
dimana harga sewa lahan Rp 700 per tumbak. Sistem bayaran sharing langsung dipotong oleh
KPSBU dari hasil setor susu setiap 15 hari sekali. Jenis pakan hijauan yang ditanam peternak diantaranya adalah rumput lapangan dan rumput gajah
pennisetum purpureum. Rata-rata pemberian pakan hijauan pada usahaternak tipe I adalah 38,75 kg per hari, sedangkan pada usahaternak tipe II sebesar 38,26
kg per hari.
Konsentrat merupakan pakan tambahan utama pada sapi perah. Pemberian konsentrat berpengaruh terhadap kualitas susu yang dihasilkan karena sebagai
sumber energi dan protein. Peternak memperoleh konsentrat dari KPSBU yang di salurkan ke kelompok ternak yang dijual dengan harga Rp 125.000 per karung
atau senilai Rp 2.500 per kg. Peternak di Kampung Areng juga memberikan pakan tambahan berupa ampas singkong ongok untuk mengurangi penggunaan
konsentrat sehingga dapat mengurangi biaya produksi serta mampu menambah produktivitas susu yang dihasilkan. Harga ampas singkong ongok sebesar Rp
28.000 per karung atau senilai Rp 560 per kg.
d. Biaya untuk Pemakaian Air dan Listrik
Air merupakan faktor penting di dalam proses produksi, terutama sebagai input usahaternak untuk memperoleh hasil susu sebagai output produksinya.
Sumber air berasal dari sumur atau sumber air dari alam yang diambil dari mata air pegunungan, namun ada juga peternak yang menggunakan air PAM untuk
memenuhi kebutuhan air usahaternak mereka, pemakaian air ini bersifat bebas ad