Penelitian Terdahulu SIMPULAN DAN SARAN

Keikutsertaan kelompok ternak diharapkan bernilai positif, masuknya peternak menjadi anggota kelompok ternak akan mempermudah peternak dalam menerima informasi tentang pemanfaatan limbah menjadi biogas. Keikutsertaan kelompok ternak ini merupakan variabeldengan “X 7 = 1” jika peternak merupakan anggota kelompok peternak sedangkan “X 7 = 0“, jika peternak bukan anggota kelompok peternak. 7. Dummy Jenis Kelamin Jenis kelamin peternak diharapkan berpengaruh positif, proses pengolahan limbah ternak menjadi biogas merupakan pekerjaan yang cukup berat sehingga harus dilakukan oleh peternak laki-laki. Nilai dummy pria= “1” dan wanita =”0”

4.4.2.2 Pengujian Model Regresi Logistik

a. Uji

Likelihood Ratio Setelah dugaan model linear logistik diperoleh, selanjutnya menguji apakah model logit tersebut secara keseluruhan dapat menjelaskan keputusan kualitatif Hosmer dan Lemeshow 1989. Hipotesis statistik yang diuji dalam hal ini adalah: H : β 1 = β 2 = β 3 =…= β k = 0 model tidak dapat menjelaskan H 1 : minimal ada βi ≠ 0, i = 1,2,3,…k model dapat menjelaskan Statistik uji yang digunakan adalah statistik uji-G yaitu uji rasio kemungkinan likelihood ratio test yang digunakan untuk menguji peranan variabel bebas dalam model secara bersamaan. Statistik uji G dibawah ini menyebar menurut sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas k-1.Statistik uji-G mengikuti sebaran χ 2 dengan derajat bebas p. Kaidah keputusan yang diambil yaitu menolak H jika G χ 2 p Hosmer dan Lemeshow 1989. Rumus umum untuk uji-G adalah : G = -2 ln [ 5 Dimana : L = Likelihood tanpa variable bebas L 1 = Likelihood dengan variable bebas

b. Uji Wald

Pengujian faktor mana ≠ 0 yang berpengaruh nyata terhadap pilihannya perlu dilakukan uji statistik lebih lanjut. Pengujian signifikansi dari parameter koefisien secara parsial dengan statistik uji Wald yang serupa dengan statistik uji-t atau uji-Z dalam regresi linear biasa Juanda 2009. Penggunaan uji terhadap komponen pengujian merupakan langkah untuk mendapatkan hasil penelitian yang memiliki tingkat validitas yang tinggi. Hipotesis statistik yang diuji adalah: H : β i = 0 untuk 1,2,3,…k peubah X i tidak berpengaruh nyata H 1 : β i ≠ 0 peubah X i berpengaruh nyata Statistik uji yang digunakan adalah: W = 6 Dimana : = Koefisien regresi se = Standard error of galat kesalahan dari

c. Uji

Odds Ratio Odds Ratio merupakan rasio peluang terjadi pilihan ya 1 terhadap peluang terjadi pilihan tidak 0 dari variabel respons. Secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut: Odds Ratio = 7 Di mana : P i = Peluang kejadian yang terjadi 1- P i = Peluang kejadian yang tidak terjadi

4.4.3 Analisis Pendapatan

Analisis pendapatan usahaternak digunakan untuk menggambarkan faktor keuntungan usaha saat ini. Pendapatan dapat didefinisikan sebagai selisih antara penerimaan total dengan biaya total, atau dapat dirumuskan sebagai berikut: Dimana : π = Pendapatan usahaternak sapi perah Rp TR = Penerimaan total usahaternak sapi perah Rp TC = Biaya total usahaternak sapi perah Rp Penerimaan usahaternak adalah perkalian antara produksi yang diporoleh Y dengan harga jual Py. Total penerimaan usahaternak sapi perah per bulan dibedakan menjadi dua bagian yaitu tunai dan non tunai. Penerimaan usahaternak dapat dirumuskan sebagai berikut : TR = Dimana: TR = Total Penerimaan Y = Produksi yang diperoleh Py = Harga Jual Aplikasi dari rumus diatas juka digunakan dalam penelitian ini maka persamaan menjadi : TR = TR tunai + TR non tunai TR = tunai + n tunai Dimana: TR tunai = Penerimaan yang diperoleh peternak secara tunai TR nontunai = Penerimaan yang tidak diperhitungkan Y 1 Py 1 = Perkalian antara jumlah susu yang dijual liter dengan harga jual yang berlaku Rpliter Y 2 Py 2 = Perkalian antara jumlah pupuk yang dijual kg dengan harga jual yang berlaku Rpkg Y 3 Py 3 = Perkalian antara jumlah kotoran yang dijual kg dengan harga jual yang berlaku Rpkg Y 4 Py 4 = Perkalian antara jumlah susu yang dikonsumsi keluarga liter dengan harga jual yang berlaku Rpliter Y 5 Py 5 = Perkalian antara jumlah pupuk yang digunakan untuk lahan pertanian sendiri dengan harga jual yang berlaku Rpkg Y 6 Py 6 = Manfaat dari penggunaan biogas yang dikonversi dari jumlah penghematan pengeluaran energi peternak setelah melakukan pemanfaatan biogas untuk keperluan memasak. Total penerimaan usahaternak dalam penelitian ini dikonversikan dalam jangka waktu satu bulan penerimaan usahaternak perbulan. Identifikasi dan perhitungan dari total penerimaan dan total biaya digunakan untuk melihat pendapatan yang diperoleh peternak dalam kurun waktu satu bulan. Biaya yang digunakan dalam usaha ternak sapi perah juga dibedakan atas biaya tunai dan non tunai. Biaya tunai meliputi biaya pakan ampas singkong dan konsentrat, listrik kandang, air, dan iuran wajib anggota. Biaya non tunai meliputi biaya penyusutan kandang dan peralatan dan biaya tenaga kerja keluarga. Biaya penyusutan merupakan nilai beli suatu benda investasi atau peralatan dikurangi nilai sisa kemudian dibagi dengan lamanya benda investasi atau peralatan dipakai umur ekonomis. Biaya penyusutan dalam penelitian ini dihitung dengan metode garis lurus, yaitu diasumsikan nilai sisa nol. Rumus biaya penyusutan adalah : Biaya Penyusutan = Analisis pendapatan usahaternak muncul akibat adanya pemanfaatan limbah kotoran ternak sapi yang berbeda diantara peternak sapi di Kampung Areng. Analisis pendapatan tersebut dapat dilihat manfaat ekonomi pemanfaatan limbah ternak sapi menjadi biogas dengan melihat margin atau perbedaan tingkat pendapatan yang diterima oleh masing-masing usahaternak sehingga dapat diperoleh share manfaat limbah ternak sapi terhadap total pendapatan usahaternak sapi tersebut.

4.4.4 Analisis Konsumsi Energi

Menurut Hermawati 2012, analisis pengeluaran energi atau konsumsienergi responden menggambarkan penghematan akibat adanya penggunaan biogassebagai pengganti Bahan Bakar Minyak BBM dan gas elpiji. Konsumsi energi responden peternak initerdiri dari komponen-komponen biaya yang dikeluarkan oleh tiap rumah tanggapeternak. Komponen konsumsi energi tersebut meliputi biaya penggunaan BBM dan gas elpiji dengan menggunakan biogas dan tanpa menggunakan dalam kurunwaktu satu bulan. Nilai penghematan dari adanya pemanfaatan limbah ternak sapiperah menjadi biogas dilakukan melalui studi komparatif pada usahaternak sapiperah tipe I dengan membandingkan konsumsi energi sebelum dan setelahpenggunaan biogas. ΔC = C - C 1 dimana : ΔC = Penghematan biaya konsumsi energi C = Total biaya energi responden sebelum penggunaan biogas C 1 = Total biaya energi responden setelah penggunaan biogas

4.4.5 Analisis Dampak Sosial dan Lingkungan dari Pemanfaatan Limbah

Ternak Sapi perah Dampak sosial dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan data hasil kuesioner dan wawancara responden mengenai perubahan kondisi sosial dan lingkungan di sekitar usahaternak pada saat sebelum dan setelah dilakukanya pemanfaatan limbah ternak sapi perah di Kampung Areng. Parameter yang digunakan untuk menganalisis dampak sosial pemanfaatan limbah dibedakan atas perubahan perilaku peternak dan non peternak yang dianalisis secara deskriptif. Dampak lingkungan dari pemanfaatan limbah ternak sapi perah dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil kuesionerdan observasi langsung secara obyektif mengenai kondisi lingkungan di sekitar usahaternak. Pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas pada prinsipnya menganut sistem zero waste dimana pada produksi biogas menghasilkan ampas sludge yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik padat maupun cair. Pengelolaan limbah yang terintegrasi tersebut menyebabkan termanfaatkannya semua limbah yang ada sehingga terciptanya kelestarian lingkungan.

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan usahatani peternakan sapi perah studi kasus di desa Lembang, kecamatan Lembang, kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 9 91

Analisis Usaha Ternak Sapi Perah dalam Suatu Sistem Usahatani (Suatu Kasus di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung)

0 4 150

Analisis Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan dari Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi Perah: Studi Kasus di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

5 23 232

Analisis Pendapatan Dan Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi Perah (Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)

0 3 100

Tingkat Difusi-Adopsi Inovasi Biogas oleh Peternak Sapi Perah di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat

1 12 80

DAMPAK KEGIATAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DESA LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

1 4 42

Pengelolaan Limbah Ternak Sapi Perah Rakyat Di Kabupaten Bandung (Studi Kasus Di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan).

0 0 2

Kegiatan Pemanfaatan Limbah Ternak Melalui Biogas di RW.07 Kp. Cilumber Desa Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 0 1

DAMPAK KEGIATAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DESA LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT - repository UPI S MRL 0901376 Title

1 2 3

POTENSI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS KOMUNITAS DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT POTENCY OF COMMUNITY-BASED AGROTOURISM DEVELOPMENT IN CIBODAS VILLAGES OF LEMBANG SUBDISTRICT BANDUNG BARAT REGENCY

0 0 7