kegiatan sosialisasi, penyuluhan sehingga menambah pengetahuan dan mempermudah penyaluran informasi kepada peternak.
Tabel 6.10 Dampak sosial terhadap perubahan perilaku peternak tipe I dan tipe II. Sebelum
Setelah 1. Limbah ternak dibuang ke
sungai atau ditimbun 1. Limbah ternak diolah menjadi pupuk
dan biogas 2. Interaksi antar peternak dalam
anggota kelompok masih kurang
2. Meningkatkan kerjasama antar peternak dalam pembangunan biogas
3. Rendahnya pengetahuan karena kurangnya sosialisasi
3. Bertambahnya pengetahuan peternak setelah adanya program sosialisasi ke
kelompok ternak 4. Konflik akibat pencemaran
limbah ternak 4. Meningakatkan
budaya gotong
royong
Sumber : Data Primer diolah, 2015
6.4.2 Dampak Lingkungan Pemanfaatan Limbah Ternak di Kampung
Areng Berkembangnya usahaternak sapi perah di Kampung Areng menyebabkan
semakin banyak pula limbah yang dihasilkan oleh usahaternak tersebut. Limbah peternakan terdiri atas sebagian besar sisa metabolisme ternak berupa feses dan
urin, sisa pakan, dan sisa segala aktivitas lain yang dilakukan pada usaha peternakan tersebut. Responden di Kampung Areng sebagian besar menyatakan
adanya perubahan sebelum dan setelah memanfaatkan limbah menjadi biogas terutama terhadap perubahan kondisi lingkungan sekitar.
Pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas mendukung konsep zero waste sehingga sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dapat dicapai.
Manfaat yang didapat dari pengolahan limbah ternak menjadi biogas diantaranya dapat mengurangi penebangan pohon untuk dijadikan kayu bakar, proses
memasak menjadi lebih bersih karena tidak mengeluarkan asap sehingga tidak menimbulkan polusi, serta bersihnya kondisi di sekitar kandang ternak sehingga
limbah ternak tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan kerena mengurangi emisi gas rumah kaca dari gas metana. Pengolahan limbah tersebut
ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan kualitas usahaternak sapi perah di Kampung Areng karena terlihat dari kondisi kebersihan kandang pada
usahaternak yang sudah memanfaatkan limbah ternak menjadi biogas.
Tabel 6.11 Dampak lingkungan terhadap perubahan perilaku peternak tipe I dan tipe II
Sebelum Setelah
1. Melakukan penebangan pohon di hutan sekitar untuk
kayu bakar 1. Perubahan konsumsi energi dari kayu
bakar ke biogas yang lebih ramah lingkungan
2. Lingkungan kandang kotor karena kotoran ternak ada
dimana-mana 2. Lingkungan kandang menjadi lebih
bersih 3. Pencemaran udara dan air
dari limbah yang bertumpuk 3. Berkurangnya pencemaran karena
limbah telah diolah menjadi pupuk dan biogas
Sumber : Data Primer diolah
VII. SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
1. Adanya pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas di Kampung Areng memiliki manfaat bagi peternak. Persepsi responden mengenai pemanfaatan
limbah ternak dilihat dari definisi biogas dan manfaat biogas. Pengetahuan responden mengenai biogas sudah baik sedangkan pengetahuan responden
mengenai manfaat biogas masih ada beberapa responden yang belum mengetahui manfaat biogas baik secara ekonomi, sosial dan lingkungan.
2. Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi peternak dalam pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas yaitu lama berusahaternak, jumlah ternak,
tingkat pendidikan, dan keikutsertaan kelompok ternak. Hal tersebut terjadi dikarenakan mayoritas peternak yang memanfaatkan biogas di Kampung
Areng merupakan peternak yang telah lama berusahaternak serta peternak anggota kelompok yang memperoleh bantuan biogas dari pemerintah.
3. Hasil analisis perbandingan menunjukan bahwa pendapatan usahaternak sapi perah tipe I lebih besar dibandingkan usahaternak tipe II. Rata-rata
pendapatan atas biaya total peternak tipe I sebesar Rp 436.252 per bulan dan peternak tipe II sebesar Rp 235.282 per bulan. Rata-rata penghematan
pengeluaran energi bagi rumah tangga pengguna biogas sebesar Rp 27.300 per bulan. Nilai penghematan didapat dari pengurangan pembelian gas elpiji
dikarenakan adanya penggunaan energi dengan memanfaatkan limbah ternak menjadi biogas.
4. Dampak sosial dari pemanfaatan biogas antara lain: meningkatkan budaya gotong royong masyarakat, meningkatkan kinerja kelompok peternak, serta
mudahnya penyaluran informasi bagi peternak. Dampak lingkungan yang dirasakan oleh peternak yaitu perubahan kondisi lingkungan sekitar kandang
yang lebih bersih, dan berkurangnya pencemaran tanah dan udara akibat tumpukan kotoran sapi atau pembuangan kotoran ke saluran air terdekat.
7.2 Saran
1. Peternak tipe II dalam menjalankan usahaternaknya, diharapkan mau memanfaatkan limbah ternaknya menjadi biogas dan pupuk organik, karena
dapat memberikan tambahan pendapatan bagi peternak selain itu dapat memberikan perubahan pada kondisi lingkungan sekitar usahaternak.
2. Pemerintah dapat memberikan bantuan berupa instalasi biogas kepada peternak tipe II yang belum memanfaatkan limbahnya menjadi biogas sebagai
energi alternatif agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan energi yang tidak terbarukan. Pemberian bantuan instalasi biogas dengan
ukuran yang lebih besar seperti 6m
3
atau 8m
3
dapat menjadikan peternak memanfaatkan biogas untuk penerangan dan generator tidak hanya untuk
memasak.