Biaya Usaha Ternak Tipe I dan Tipe II

VII. SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Adanya pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas di Kampung Areng memiliki manfaat bagi peternak. Persepsi responden mengenai pemanfaatan limbah ternak dilihat dari definisi biogas dan manfaat biogas. Pengetahuan responden mengenai biogas sudah baik sedangkan pengetahuan responden mengenai manfaat biogas masih ada beberapa responden yang belum mengetahui manfaat biogas baik secara ekonomi, sosial dan lingkungan. 2. Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi peternak dalam pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas yaitu lama berusahaternak, jumlah ternak, tingkat pendidikan, dan keikutsertaan kelompok ternak. Hal tersebut terjadi dikarenakan mayoritas peternak yang memanfaatkan biogas di Kampung Areng merupakan peternak yang telah lama berusahaternak serta peternak anggota kelompok yang memperoleh bantuan biogas dari pemerintah. 3. Hasil analisis perbandingan menunjukan bahwa pendapatan usahaternak sapi perah tipe I lebih besar dibandingkan usahaternak tipe II. Rata-rata pendapatan atas biaya total peternak tipe I sebesar Rp 436.252 per bulan dan peternak tipe II sebesar Rp 235.282 per bulan. Rata-rata penghematan pengeluaran energi bagi rumah tangga pengguna biogas sebesar Rp 27.300 per bulan. Nilai penghematan didapat dari pengurangan pembelian gas elpiji dikarenakan adanya penggunaan energi dengan memanfaatkan limbah ternak menjadi biogas. 4. Dampak sosial dari pemanfaatan biogas antara lain: meningkatkan budaya gotong royong masyarakat, meningkatkan kinerja kelompok peternak, serta mudahnya penyaluran informasi bagi peternak. Dampak lingkungan yang dirasakan oleh peternak yaitu perubahan kondisi lingkungan sekitar kandang yang lebih bersih, dan berkurangnya pencemaran tanah dan udara akibat tumpukan kotoran sapi atau pembuangan kotoran ke saluran air terdekat.

7.2 Saran

1. Peternak tipe II dalam menjalankan usahaternaknya, diharapkan mau memanfaatkan limbah ternaknya menjadi biogas dan pupuk organik, karena dapat memberikan tambahan pendapatan bagi peternak selain itu dapat memberikan perubahan pada kondisi lingkungan sekitar usahaternak. 2. Pemerintah dapat memberikan bantuan berupa instalasi biogas kepada peternak tipe II yang belum memanfaatkan limbahnya menjadi biogas sebagai energi alternatif agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan energi yang tidak terbarukan. Pemberian bantuan instalasi biogas dengan ukuran yang lebih besar seperti 6m 3 atau 8m 3 dapat menjadikan peternak memanfaatkan biogas untuk penerangan dan generator tidak hanya untuk memasak. 3. Pemerintah diharapkan dapat melakukan pengontrolan terhadap instalasi biogas yang digunakan peternak apabila ada kerusakan sehingga pemakaiannya bisa terus berkelanjutan sehingga tercapai Desa Mandiri Energi DME yang mampu menghasilkan dan memanfaatkan energi secara mandiri. 4. Kelompok ternak membentuk wadah bagi ibu-ibu peternak untuk melakukan pengolahan ampas biogas sludge untuk dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair lalu dikemas dan dipasarkan sehingga dapat memberikan tambahan pendapatan kepada peternak. Pengelolaan sludge secara berkelompok bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang istri peternak. 5. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menghitung berapa potensi biogas sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan dengan menghitung pengurangan emisi dari gas metan yang dihasilkan limbah ternak sapi perah.

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan usahatani peternakan sapi perah studi kasus di desa Lembang, kecamatan Lembang, kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 9 91

Analisis Usaha Ternak Sapi Perah dalam Suatu Sistem Usahatani (Suatu Kasus di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung)

0 4 150

Analisis Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan dari Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi Perah: Studi Kasus di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

5 23 232

Analisis Pendapatan Dan Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi Perah (Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)

0 3 100

Tingkat Difusi-Adopsi Inovasi Biogas oleh Peternak Sapi Perah di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat

1 12 80

DAMPAK KEGIATAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DESA LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

1 4 42

Pengelolaan Limbah Ternak Sapi Perah Rakyat Di Kabupaten Bandung (Studi Kasus Di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan).

0 0 2

Kegiatan Pemanfaatan Limbah Ternak Melalui Biogas di RW.07 Kp. Cilumber Desa Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 0 1

DAMPAK KEGIATAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DESA LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT - repository UPI S MRL 0901376 Title

1 2 3

POTENSI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS KOMUNITAS DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT POTENCY OF COMMUNITY-BASED AGROTOURISM DEVELOPMENT IN CIBODAS VILLAGES OF LEMBANG SUBDISTRICT BANDUNG BARAT REGENCY

0 0 7