Pengujian Model Regresi Logistik

Pada akhir tahun 2011, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan instalasi biogas berukuran 4 m 3 dengan jenis reaktor fix dome sebanyak 200 reaktor biogas ke Desa Cibodas dan sebanyak 80 reaktor diberikan kepada peternak di Kampung Areng. Bantuan yang diberikan pemerintah pun termasuk seperangkat alat penunjang instalasi biogas seperti pipa paralon, kran instalasi pemasangan, dan kompor biogas. Bahan bangunan yang diperlukan untuk membuat digester seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata merah, besi konstruksi, dan cat. Pembangunan biogas di Kampung Areng dilakukan secara gotong royong antar peternak yang diawasi oleh tukang pasang biogas. Peternak yang mendapatkan bantuan instalasi biogas dari pemerintah terbatas hanya kepada peternak yang tergabung dalam kelompok ternak Mekar Saluyu dan Bakti Saluyu. Selain harus tergabung kedalam kelompok ternak, peternak pun harus memiliki lahan yang cukup luas untuk membangun instalasi biogas. Lahan yang diperlukan untuk membangun instalasi biogas sekitar 16 m 2 . Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran ternak dapat langsung disalurkan ke dalam digester. Pemanfaatan biogas di Kampung Areng pada umumnya hanya digunakan untuk gas kompor, sedangkan ampasnya digunakan untuk pupuk organik dan media cacing tanah. Pupuk organik yang sudah dikeringkan dapat digunakan sendiri oleh peternak untuk memupuk kebun rumput dan lahan pertaniannya atau dijual kepada pengumpul atau petani lain dengan harga Rp 8.000 per karung. Ampas biogas juga dapat dijadikan pupuk dengan media cacing tanah. Harga jual pupuk dengan media ini dijual dengan harga yang lebih tinggi yaitu Rp 15.000 per karung, karena teksturnya yang lebih halus dibandingkan pupuk organik biasa. Berdasarkan hasil wawancara dan survei langsung kepada responden, hampir semua responden hanya memanfaatkan biogas untuk gas kompor, sedangkan pemanfaatan biogas untuk penerangan masih sangat sedikit dan belum meluas. Kendala dari belum termanfaatkannya biogas sebagai penerangan adalah karena reaktor biogas sebagian besar berukuran 4 m 3 belum mencukupi untuk menghasilkan penerangan. Responden yang diwawancarai hanya 1 orang yang menggunakan biogas sebagai penerangan itu pun karena ukuran reaktor yang lebih besar, namun lampu tersebut hanya sebagai penerangan cadangan apabila mati lampu dan belum bisa menggantikan listrik dari PLN.

5.5 Proses Produksi Biogas

Komponen utama instalasi biogas adalah digester reaktor tempat menampung dan tempat memfermentasi bahan organik menjadi gas metan. Jenis digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous fedding dimana pengisian bahan organiknya dilakukan setiap hari dalam jumlah tertentu. Pada pengisian awal digester diisi penuh, lalu ditunggu sampai biogas berproduksi. Setelah berproduksi, pengisian bahan organik dilakukan secara kontinu setiap hari dengan jumlah tertentu. Setiap pengisian bahan organik, akan selalu diikuti pengeluaran bahan sisa sludge, sehingga selain digester harus di bangun juga penampungan sludge. Sludge adalah cairan lumpur yang keluar dari digester yang telah mengalami fermentasi. Sludge bisa dipisahkan menjadi bagian padatan dan cairan yang dapat dimanfaatkan langsung sebagai pupuk organik padat dan pupuk organik cair.

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan usahatani peternakan sapi perah studi kasus di desa Lembang, kecamatan Lembang, kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 9 91

Analisis Usaha Ternak Sapi Perah dalam Suatu Sistem Usahatani (Suatu Kasus di Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung)

0 4 150

Analisis Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan dari Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi Perah: Studi Kasus di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

5 23 232

Analisis Pendapatan Dan Faktor Yang Memengaruhi Pemanfaatan Limbah Ternak Sapi Perah (Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)

0 3 100

Tingkat Difusi-Adopsi Inovasi Biogas oleh Peternak Sapi Perah di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat

1 12 80

DAMPAK KEGIATAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DESA LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

1 4 42

Pengelolaan Limbah Ternak Sapi Perah Rakyat Di Kabupaten Bandung (Studi Kasus Di Desa Warnasari Kecamatan Pangalengan).

0 0 2

Kegiatan Pemanfaatan Limbah Ternak Melalui Biogas di RW.07 Kp. Cilumber Desa Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 0 1

DAMPAK KEGIATAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT DESA LANGENSARI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT - repository UPI S MRL 0901376 Title

1 2 3

POTENSI PENGEMBANGAN AGROWISATA BERBASIS KOMUNITAS DI DESA CIBODAS KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT POTENCY OF COMMUNITY-BASED AGROTOURISM DEVELOPMENT IN CIBODAS VILLAGES OF LEMBANG SUBDISTRICT BANDUNG BARAT REGENCY

0 0 7