90 dengan jumlah 23 responden 67,7 sementara lain-lain yakni responden yang
memilih semua yakni membantu memenuhi kebutuhan dasar, menumbuhkan semangat belajar, meningkatkan keterampilan, meningkatkan prestasi dan
meningkatkan rasa kebersamaan sebanyak 10 responden dengan presentase 29,4. Responden memilih memenuhi kebutuhan dasar adalah jawaban terbanyak
karena pemenuhan kebutuhan dasar pada saat bencana merupakan hal terpenting bagi mereka sehingga saat penyaluran bantuan berupa uang guna memenuhi kebutuhan
dasar merupakan hal yang sangat berarti dan disambut baik oleh responden. Hasil wawancara pada 2 responden mengatakan bahwa program bantuan tunai bersyarat
berupa uang lebih jelas efek nya bagi mereka karena dapat langsung dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Responden yang menjawab lain-lain
adalah mereka yang sangat aktif dalam setiap kegiatan program pelayanan sosial anak korban bencana. Responden menjelaskan bahwa hampir semua kegiatan yang
dilaksanakan diikuti oleh responden sehingga menurut mereka tujuan program pelayanan sosial anak korban bencana tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar
saja tetapi juga untuk menumbuhkan semangat belajar, meningkatkan keterampilan, meningkatkan prestasi dan meningkatkan rasa kebersamaan. Adapun nilai skala
likert berdasarkan pengetahuan tentang tujuan program pelayanan sosial anak korban bencana adalah 0,38 termasuk dalam indikator efektif.
5. Pemahaman tentang jenis kegiatan yang dilaksanakan
Data distribusi responden berdasarkan pemahaman tentang jebis kegiatan yang dilaksanakan disajikan dalam tabel 5.11 berikut ini:
91
Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Tentang Jenis Kegiatan yang
Dilaksanakan
No Kategori
Frekuensi F Persentase
1 2
Program Bantuan Tunai Bersyarat Progran Psikososial
12 22
35,3 64,7
Total 34
100 Sumber: Data Primer, April 2015
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11 dapat diketahui bahwa 22 responden dengan persentase 64,7 memilih program psikososial sebagai program
yang paling dipahami dengan alasan secara materi program psikososial lebih banyak dijelaskan maksudnya dan lebih sering dilakukan langsung oleh staff KKSP. Selain
itu rangkaian kegiatan dalam program psikososial lebih bervariasi sehingga responden memilih program psikososial ini lebih dipahami. Jumlah responden yang
memilih program bantuan tunai bersyarat lebih sedikit karena kurangnya sosialisasi tentang program ini dan juga keterlibatan orangtua dalam pelaksanaan program ini
lebih dominan. Responden yang memilih program bantuan tunai bersyarat sebagai program yang dipahami berjumlah 12 responden dengan presentasi 35,3 karena
menurut mereka program ini memiliki tujuan yang jelas yakni memenuhi kebutuhan dasar dan dapat langsung dibelanjakan. Salah satu responden meyatakan bahwa
dalam kondisi darurat mereka lebih peka terhadap hal-hal yang berupa uang karena sangat dibutuhkan. Adapun nilai skala likert berdasarkan pemahaman tentang jebis
kegiatan yang dilaksanakan adalah 0,35 termasuk dalam indikator netral.
92
6. Wadah Komunikasi Dan Informasi Antara Anak dengan Pihak Yayasan
KKSP
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dilapangan, dapat diketahui bahwa seluruh responden mengatakan ada wadah komunikasi dan informasi antara
responden dengan staff yayasan Kelompok Kerja Sosial Perkotaan KKSP yakni sebanyak 34 orang 100. Responden menjelaskan bahwa hubungan antara
responden dan staff KKSP terjalin pada saat kegiatan dilaksanakan atau ketika pada saat staff KKSP datang ke tempat tinggal responden. Menurut responden mereka
punya wadah komunikasi dibangun pada saat berjalannya program pelayanan sosial anak korban bencana guna menyampaikan kendala-kendala maupun keluhan terkait
dengan program yang dilaksanakan maupun tentang kebutuhan-kebutuhan seperti apa yang mereka butuhkan saat bencana menimpa mereka. Nilai skala likert
berdasarkan wadah komunikasi dan informasi antara anak dengan pihak yayasan KKSP adalah 1 termasuk dalam indikator sangat tidak efektif.
5.3.2 Ketepatan Sasaran Program
1. Kesesuaian jenis program
Data distribusi responden berdasarkan kesesuaian jenis program dengan kebutuhan pasca bencana disajikan dalam tabel 5.12 berikut ini:
Tabel 5.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuain Jenis Program dengan
Kebutuhan Pasca Bencana
No Kesesuain Jenis program
Frekuensi F Persentase
93 1
2 3
Sangat sesuai sesuai
Kurang sesuai 22
10 2
64,7 29,4
5,9 Total
34 100
Sumber: Data Primer, April 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.12 dapat diketahui bahwa program
pelayanan sosial anak korban bencana sangat sesuai dengan kebutuhan pasca benca na yakni sebanyak 22 responden dengan presentase 64,7. Responden menjawan
sesuai sebanyak 10 orang dengan presentase 29,4 dan 2 responden menjawab program pelayanana sosial anak korban bencana oleh yayasan KKSP kurang sesuai.
Responden memilih sangat sesuai merupakan responden terbanyak karena program pelayanan sosial anak korban bencana oleh Yayasan KKSP sangat sesuai
dengan kebutuhan mereka. Responden menyatakan kondisi ketika dipengungsian sangat terbatas selain karena kapasitas jumlah pengungsi yang sangat banyak,
kebutuhan mereka juga kurang terpenuhi seperti kebutuhan makanan, kebutuhan perlengkapan sekolah baik buku-buku maupun alat tulis lainnya. Maka program
pelayanan sosial anak korban bencana oleh Yayasan KKSP dapat membantu memenuhi kebutuhan responden. Adapun nilai skala likert berdasarkan kesesuaian
jenis program dengan kebutuhan pasca bencana adalah 0,58 termasuk dalam indikator efektif.
2. Perolehan Beasiswa Pasca Bencana