Pemenuhan Kebutuhan Gizi 4 sehat 5 sempurna Kebutuhan Seragam Sekolah

104

2. Pemenuhan Kebutuhan Gizi 4 sehat 5 sempurna

Data distribusi responden berdasarkan pemenuhan kebutuhan gisi 4 sehat 5 sempurna disajikan dalam tabel 5.23 berikut ini: Tabel 5.23 Distribusi Responden Berdasarkan Pemenuhan Kebutuhan Gizi 4 sehat 5 sempurna No Kebutuhan gizi 4sehat 5sempurna Frekuensi F Persentase 1 2 3 Sangat terpenuhi Terpenuhi Kurang terpenuhi 4 19 11 11,8 55,9 32,3 Total 34 100 Sumber: Data Primer, April 2015 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.23 dapat diketahui bahwa 19 responden menjawab kebutuhan gizi 4 sehat 5 sempurna mereka terpenuhi dengan presentasi 55,9. Responden menguraikan bahwa bantuan yang mereka terima sangat membantu dalam pemenuhan gizi 4 sehat 5 sempurna yang tentunya anak butuhkan dalam proses perkembangannya. Salah satu responden bernama Joperson mengatakan bahwa sebelum menerima bantuan, responden hanya menerima makanan dari dapur posko pengungsian, dimana pada waktu itu kebanyakan bantuan berupa makanan instan seperti indomie atau ikan kemasan kaleng yang tentu saja tidak baik untuk kesehatan. Setelah mendapat bantuan dari program pelayanan sosial anak korban bencana, orangtua dari responden dapat memebelanjakan sebagaian dari bantuan untuk membeli makanan yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan gizi 105 anak-anaknya. Adapun nilai skala likert berdasarkan pemenuhan kebutuhan gizi 4 sehat 5 sempurna adalah -0,2 termasuk dalam kategori tidak efektif.

3. Kebutuhan Seragam Sekolah

Data distribusi responden berdasarkan pemenuhan kebutuhan seragam sekolah disajikan dalam tabel 5.24 berikut ini: Tabel 5.24 Distribusi Responden Berdasarkan Pemenuhan Kebutuhan Seragam Sekolah No Kebutuhan seragam sekolah Frekuensi F Persentase 1 2 3 Sangat terpenuhi Terpenuhi Kurang terpenuhi 10 18 6 29,4 52,9 17,7 Total 34 100 Sumber: Data Primer, April 2015 Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.24 dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab kebutuhan akan seragam sekolah mereka terpenuhi yaitu sebnayak 18 responden dengan presentase 52,9. Kondisi bencana yang tidak terprediksi kapan akan terjadi membuat warga tidak dapat membawa sejumlah barang yang dibutuhkan dari rumah masing-masing termasuk pakaina seragam anak- anaknya. Hal ini yang mengakibatkan responden kekurangan pakaian sekolah pasca bencana. Program pelayanan sosial anak korban bencana oleh Yayasan KKSP dapat membantu memenuhi kebutuhan responden melalui program bantuan langsung tunai yang langsung digunakan dalam pembelanjaan kebutuhan responden. Hasil wawancara dengan responden yang bernama Rosinta Seba sebagai berikut: “bantuan 106 digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan saya, pembelanjaan langsung dilakukan dipasar dan di dampingi oleh pak Edi dari staff KKSP. Sebelumnya saya hanya memiliki satu pasang seragam sekolah karena tidak sempat membawa dari rumah di Desa tetapi setelah dapat bantuan saya dapat membeli seragam sekolah untuk dapat digunakan bergantian dengan seragam yang sudah saya punya sebelumnya”. Adapun nilai skala likert berdasarkan pemenuhan kebutuhan seragam sekolah adalah 0,11 termasuk dalam indikator netral.

4. Kebutuhan Pakaian Sehari-hari