Perikanan Panah Spearfishing Sustainability and Job Safety Analysis in Karimunjawa Islands Jepara Regency Central Java

seluruh komponen terkait dalam bidang perikanan dalam pengembangan kebijakan tersebut. 14 Perdagangan ikan dan produk perikanan di tingkat internasional harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh WTO dan lembaga internasional lainnya. 15 Setiap negara wajib bekerja sama untuk mencegah perselisihan di bidang perikanan. Setiap perselisihan antar negara diselesaikan secara tepat, damai, dan bersama-sama sesuai dengan perjanjian internasional atau perjanjian yang disepakati. 16 Setiap negara wajib mengkampanyekan kegiatan perikanan bertanggung jawab melalui pendidikan dan pelatihan. Negara wajib menjamin keterlibatan nelayan dalam merumuskan kebijakan dan implementasi perikanan yang bertanggung jawab. 17 Setiap negara harus memastikan semua sarana dan prasarana perikanan memperhatikan keamanan, kesehatan, dan keadilan yang sesuai standar internasional. 18 Setiap negara wajib memperhatikan nelayan skala kecil, artisanal, dan subsisten dengan pertimbangan sumbangan sektor tersebut terhadap tenaga kerja, pendapatan, dan ketahanan pangan. 19 Setiap negara harus memperhatikan kegiatan budidaya perikanan untuk menciptakan keragaman sumber penghasilan dan bahan makanan. Implementasi tatalaksana ini terutama pada bidang : 1 Fisheries management pengelolaan perikanan  Memperhatikan prinsip kehati-hatian precautionary approach dalam merencanakan pemanfaatan sumberdaya ikan.  Menetapkan kerangka hukum-kebijakan.  Menghindari ghost fishing atau tertangkapnya ikan oleh alat tangkap yang terbuangterlantar.  Mengembangkan kerjasama pengelolaan, tukar menukar informasi antar instansi dan negara.  Memperhatikan kelestarian lingkungan. 2 Fishing operations Operasi Penangkapan Ikan.  Penanganan over fishing atau penangkapan ikan berlebih.  Pengaturan sistem perijinan penangkapan ikan.  Membangun sistem Monitoring Controlling Surveillance MCS. 3 Aquaculture development Pembangunan Akuakultur  Menetapkan strategi dan rencana pengembangan budidaya .  Melindungi ekosistem akuatik.  Menjamin keamanan produk budidaya. 4 Integration of fisheries into coastal area management Integrasi Perikanan ke dalam pengelolaan kawasan pesisir  Mengembangkan penelitian dan pengkajian sumberdaya ikan di kawasan pesisir beserta tingkat pemanfaatannya. 5 Post-harvest practices and trade Penanganan Pasca Panen dan Perdagangan.  Bekerjasama untuk harmonisasi dalam program sanitasi, prosedur sertitikasi dan lembaga sertifikasi.  Mengembangkan produk value added atau produk yang bernilai tambah.  Mengembangkan perdagangan produk perikanan.  Memperhatikan dampak lingkungan kegiatan pasca panen. 6 Fisheries research Penelitian Perikanan  Pengembangan penelitian.  Pengembangan pusat data hasil penelitian.  Aliansi kelembagaan internasional. Kewajiban tatalaksana yang harus dipenuhi oleh : 1 Negara  Mengambil langkah precautionary hati-hati dalam rangka melindungi atau membatasi penangkapan ikan sesuai dengan daya dukung sumberdaya.  Menegakkan mekanisme yang efektif untuk monitoring, control, surveillance, dan law enforcement.  Mengambil langkah-langkah konservasi jangka panjang dan pemanfaatan sumberdaya ikan yang lestari. 2 Pengusaha  Supaya berperan serta dalam upaya-upaya konservasi, ikut dalam pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh organisasi pengelolaan perikanan.  Ikut serta mensosialisasi dan mempublikasikan langkah-langkah konservasi dan pengelolaan serta menjamin pelaksanaan peraturan.  Membantu mengembangkan kerjasama lokal, regional dan koordinasi dalam segala hal yang berkaitan dengan perikanan, misalnya menyediakan kesempatan dan fasilitas di atas kapal untuk para peneliti. 3 Nelayan  Memenuhi ketentuan pengelolaan sumberdaya ikan secara benar.  Ikut serta mendukung langkah-langkah konservasi dan pengelolaan.  Membantu pengelola dalam mengembangkan kerjasama pengelolaan, dan  Berkoordinasi dalam segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan perikanan.

2.4 Analisis Pengembangan Perikanan Panah

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Kekuatan Strengths, Kelemahan Weaknesses, Peluang Opportunities dan Ancaman Threats yang terdapat dalam suatu kegiatan. Hal ini melibatkan penentuan tujuan kegiatan dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menguntungkan dan tidak menguntungkan untuk mencapai tujuan itu.  Kekuatan : karakteristik kegiatan atau pelaku kegiatan yang memberikan keuntungan.  Kelemahan atau Keterbatasan : karakteristik yang menempatkan pelaku kegiatan dalam kerugian.  Peluang : kesempatan eksternal untuk meningkatkan kinerja misalnya membuat keuntungan yang lebih besar di lingkungan sekitar.  Ancaman : unsur eksternal dalam lingkungan yang dapat menyebabkan masalah. Identifikasi SWOT sangat penting karena langkah-langkah berikutnya dalam proses perencanaan untuk pencapaian tujuan yang dipilih mungkin diturunkan dari analisis SWOT ini. Pertama, para pembuat keputusan harus menentukan apakah tujuan dapat dicapai. Jika tujuannya tidak dapat dicapai, maka tujuan yang berbeda harus dipilih dan proses SWOT diulang. Analisis SWOT sering digunakan dalam dunia akademis untuk menyoroti dan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hal ini terutama bermanfaat dalam mengidentifikasi strategi untuk pengembangan. Salah satu cara memanfaatkan SWOT adalah dengan mencocokkan dan merubah. Mencocokkan digunakan untuk mencari keunggulan kompetitif dengan cara mencocokkan kekuatan dengan kesempatan. Merubah adalah menerapkan strategi untuk mengubah kelemahan atau ancaman menjadi kekuatan atau peluang, contoh strategi merubah adalah mencari pasar baru. Jika ancaman atau kelemahan dalam kegiatan tidak dapat dirubah maka harus dicoba untuk meminimalkan atau menghindarinya. Tujuan dari setiap analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi faktor- faktor internal dan eksternal kunci yang penting untuk mencapai tujuan. Kelompok informasi kunci analisis SWOT dibagi ke dalam dua kategori utama: 1 Faktor internal Internal Factor : Kekuatan dan kelemahan internal organisasi. 2 Faktor eksternal External Factor : Peluang dan ancaman dari luar lingkungan terhadap organisasi. Faktor internal dapat dilihat sebagai kekuatan atau kelemahan tergantung pada dampaknya terhadap tujuan kegiatan. Hal-hal yang dapat mewakili kekuatan yang berkaitan dengan satu tujuan mungkin menjadi kelemahan untuk tujuan lain. Faktor-faktor tersebut dapat berupa : personil, keuangan, kemampuan pembuatan dan sebagainya. Faktor eksternal dapat berupa hal-hal seperti keadaan makro ekonomi, perubahan teknologi, legislasi, perubahan sosial budaya, serta perubahan pasar atau posisi kompetitif. Hasilnya sering disajikan dalam bentuk matriks http:en.wikipedia. orgwikiSWOT_analysis.