Analisis sistem perikanan panah Analisis perikanan panah berdasarkan CCRF

23 PK. Kapasitas palka bervariasi dari mulai 0,5 sampai 2 ton, lebih lengkap disajikan pada Lampiran 1. Kompresor sebagai alat bantu penangkapan ikan umunya diletakkan di bagian belakang kapal di bawah dek, selain itu ada juga nelayan yang meletakkan kompresornya di atas dek di bagian depan kapal. Gambar 7 General arrangement kapal panah Karimunjawa Kapal panah Karimunjawa tidak dilengkapi dengan alat-alat keselamatan standar, seperti kotak P3K, life jacket dan life ring. Kondisi ini dapat membahayakan keselamatan nelayan apabila terjadi keadaan darurat. Alat-alat dan lampu navigasi juga tidak terdapat di atas kapal, apalagi radio komunikasi. Perlengkapan navigasi tersebut, selain berguna untuk menginformasikan posisi kepada kapal lain, juga kegiatan apa yang sedang dilakukan. Penggunaan lampu-lampu dan peralatan navigasi tersebut merupakan bagian yang penting dalam keamanan dan keselamatan pelayaran. Peraturan pelayaran lainnya juga harus ditaati oleh nelayan untuk menjamin keselamatan pelayaran.

4.1.2 Alat Tangkap

Alat tangkap panah yang digunakan nelayan Karimunjawa terbuat dari batang kayu, logam atau bahan lainnya yang mempunyai satu atau lebih bagian runcingtajam, pengoperasiannya dengan cara mencengkram, mengaitmenjepit, melukai, danatau membunuh sasaran tangkap, seperti disajikan pada Gambar 8. Pengoperasian alat ini dilakukan di permukaan, kolom maupun dasar perairan untuk menangkap ikan pelagis maupun demersal. Alat tangkap panah yang digunakan oleh nelayan di Karimunjawa terdiri dari senapan gun yang terbuat dari kayu dengan tali karet yang terpasang untuk melontarkan anak panah spear yang terbuat dari bahan logam tahan karat. Alat bantu utama penangkapan ikan yang digunakan nelayan panah adalah kompresor, senter kedap air dan masker selam. Beberapa alat bantu lainnya juga digunakan oleh nelayan untuk mendukung operasi penangkapan ikan. Alat-alat tersebut diantaranya adalah fin kaki katak, coral boot, sarung tangan, wetsuit pakaian untuk menghambat penurunan panas tubuh dan pemberat. Gambar 8 Alat tangkap panah Kompresor digunakan untuk menyuplai udara bagi nelayan yang menyelam untuk memanah ikan. Kompresor yang digunakan nelayan merupakan modifikasi jenis kompresor yang biasa dipakai untuk mengisi ban kendaraan bermotor dengan menambahkan saringan filter udara. Udara yang dipompakan kompresor dialirkan dengan selang kemudian dihirup oleh nelayan. Suhu udara yang dihirup masih cukup panas karena melewati mesin kompresor. Mayoritas nelayan panah di Karimunjawa menyelam tanpa menggunakan fins, mereka hanya menggunakan coral boot atau bertelanjang kaki.

4.1.3 Nelayan

Jumlah ABK masing-masing unit penangkapan ikan adalah empat sampai delapan orang. Mayoritas nelayan panah adalah penduduk asli Karimunjawa, beberapa nelayan merupakan pendatang dari Jepara. Nelayan perikanan panah merupakan nelayan penuh, mereka menggantungkan kehidupannya dari memanah ikan. Tingkat pendidikan nelayan panah masih relatif rendah, kebanyakan nelayan mengenyam pendidikan sekolah sampai tingkat SMP, bahkan ada yang hanya tamat SD. Usia nelayan panah berkisar antara 16 tahun sampai 50 tahun, mayoritas berusia antara 30 tahun sampai 35 tahun. Sistem bagi hasil yang lazim diterapkan pada perikanan panah di Karimunjawa adalah satu bagian untuk nakhoda, satu bagian untuk nelayan serta dua bagian untuk kapal dan kompresor. Pendapatan rata-rata nelayan, dengan sistem bagi hasil seperti ini, berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp 150.000 per trip. Satu bulan, nelayan panah rata-rata melakukan 20 kali trip, maka pendapatan nelayan berkisar antara satu juta sampai tiga juta rupiah. Sistem bagi hasil disajikan pada Lampiran 2.

4.1.4 Metode operasi penangkapan ikan

Operasi penangkapan ikan nelayan panah merupakan operasi penangkapan one night trip, dalam satu minggu nelayan melakukan lima sampai enam kali trip. Nelayan panah melakukan operasi penangkapan ikan hampir sepanjang tahun, nelayan tidak berangkat melaut ketika terang bulan, serta ketika kondisi cuaca yang buruk. Kondisi cuaca buruk biasanya terjadi pada bulan Desember sampai bulan Januari, yang merupakan puncaknya musim angin barat. Nelayan mulai berangkat melaut pada sore hari sekitar jam 15.00 – 16.00. Operasi penangkapan ikan dilakukan pada malam hari, selama 7 sampai 14 jam, tergantung jumlah ikan yang tertangkap, kemudian pulang sekitar jam 5 pagi. Waktu operasi penangkapan ikan nelayan panah lebih jelas disajikan pada Lampiran 3. Sesampainya di daerah penangkapan ikan, nelayan masuk ke air, membawa alat tangkap panah kemudian menyelam menggunakan suplai udara dari kompresor dan membawa senter kedap air sebagai sumber cahaya. Selama operasi penangkapan ikan, satu orang nelayan bertugas sebagai operator kompresor, sedangkan nelayan yang lainnya menyelam untuk memanah ikan. Nelayan melakukan satu kali penyelaman selama 60 sampai 180 menit, dalam satu trip mereka melakukan maksimum dua kali penyelaman, dengan jarak