Gambar 27 Diagram input-output sistem perikanan panah di Karimunjawa
4.3 Analisis perikanan panah berdasarkan CCRF
Mengacu kepada CCRF, terdapat beberapa aspek yang perlu dikaji terhadap perikanan panah di Karimunjawa, diantaranya yaitu :
1 Aspek biologi
Menjamin konservasi sumberdaya ikan Wilayah Kecamatan Karimunjawa termasuk dalam kawasan pelestarian
alam dengan adanya Taman Nasional Karimunjawa dibawah Kementrian Kehutanan yang dibentuk melalui SK Menhutbun No.78Kpts-II1999,
Input terkontrol
: Keterampilan dan pengetahuan
nelayan Nelayan pendatang
Biaya operasi penangkapan ikan ABK
Metode penangkapan ikan Alat tangkap
Output yang tidak dikehendaki
: Kecelakaan kerja
Ekosistem rusak SDI menurun
Pendapatan menurun
Output yang dikehendaki :
Kesehatan dan keselamatan kerja terjamin
Harga ikan tinggi Permintaan tetap tinggi
SDI lestari Pendapatan meningkat
Input tidak terkontrol :
Cuaca Musim ikan
Harga ikan Meningkatnya permintaan pasar
Manajemen Pengendalian
PROSES
PEMERINTAH
dengan wilayah seluas 111.625 Ha, meliputi 22 pulau. Kawasan Taman Nasional Karimunjawa terbagi menjadi beberapa zona, yaitu : zona inti,
zona perlindungan, zona pemanfaatan pariwisata, zona pemukiman, zona rehabilitasi, zona budidaya dan zona pemanfaatan perikanan tradisional.
Zona inti seluas 444,629 hektar meliputi sebagian perairan P. Kumbang, Perairan Taka Menyawakan, perairan Taka Malang dan perairan Tanjung
Bomang. Zona inti adalah zona yang mutlak harus dilindungi karena di dalamnya tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh aktivitas
manusia. Kegiatan yang diperbolehkan hanya yang berhubungan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, penelitian, kegiatan
inventarisasi, pemantauan potensi, perlindungan dan pengamanan. Penetapan Taman Nasional tersebut merupakan salah satu upaya untuk
mengkonservasi sumberdaya ikan, sehingga dapat menjamin keberlanjutan kegiatan perikanan dan dapat menurunkan angka
kemiskinan. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara dan Dinas terkait lainnya
juga berperan dalam konservasi dan pengelolaan perikanan di Kecamatan Karimunjawa ini.
Mencegah lebih tangkap atau penangkapan ikan yang melebihi kapasitas. Sampai saat ini belum ada aturan pemerintah yang membatasi jumlah
hasil tangkapan kuota dari masing-masing alat penangkapan ikan yang beroperasi di Indonesia. Nelayan panah Karimunjawa memanah semua
ikan yang dijumpai dan mempunyai nilai ekonomis. Memang ikan yang dipanah mempunyai ukuran yang cukup besar, tidak mungkin nelayan
panah menangkap ikan berukuran kecil karena sulit untuk dipanah. Terdapat beberapa lokasi daerah penangkapan ikan di kawasan
Karimunjawa yang sudah jenuh, diantaranya adalah Pulau Menyawakan, Taka Menyawakan, Pulau Cemara Besar, Pulau Burung, Tanjung Gelam,
Pulau Tengah dan sebelah timur Pulau Kemujan Mukminin, et. al., 2006.