Sebelum penyelaman dilakukan maka rencana penyelaman harus dibuat
terlebih dahulu dan menyelamlah sesuai dengan rencana.
Tidak boleh menyelam seorang diri; suatu kegiatan penyelaman harus dilakukan minimal oleh dua orang penyelam buddy pair.
Kecepatan naik dan turun maksimum 0,5 feetdetik.
Tidak boleh menahan nafas selama penyelaman dilakukan.
Tidak boleh menyelam melebihi batas kemampuan.
Sementara itu rencana penyelaman yang harus disiapkan oleh para penyelam, diantaranya adalah :
Tujuan penyelaman
Penentuan lokasi penyelaman; termasuk tempat masukkeluar dari
kedalaman.
Waktu penyelaman maksimum; sangat disarankan untuk melakukan penyelaman tanpa dekompresi no decompression dive
Kedalaman maksimum yang direncanakan; kedalaman penyelaman
ditentukan dengan memperhatikan penyelam dengan kemampuan dan pengalaman paling rendah.
Apabila penyelaman dilakukan oleh lebih dari dua orang, maka pimpinan
penyelaman divemaster menentukan pasangan penyelam buddy pair.
Rencana jumlah penyelaman untuk hari itu; apakah satu kali single dive atau beberapa kali penyelaman repetitive dive.
Apabila akan melakukan repetitive dive; maka penyelaman pertama
dilakukan pada kedalaman yang paling dalam, kemudian penyelaman berikutnya pada kedalaman yang lebih dangkal.
2.2 Analisis Sistem Perikanan Panah
Sistem perikanan secara umum paling tidak, terdiri dari beberapa kelompok sub-sistem Charles, 2001 :
Sistem alam
Ikan Ekosistem
Lingkungan biofisik
Sistem manusia
Nelayan Sektor pasca-panen dan pembeli
Rumah tangga perikanan dan masyarakat sekitar Lingkungan sosisal, ekonomi, dan budaya
Sistem pengelolaan perikanan
Kebijakan dan perencanaan perikanan Pengelolaan perikanan
Pengembangan perikanan Penelitian perikanan
Analisis sistem digunakan untuk memahami perilaku sistem, mengidentifikasi faktor-faktor penting keberhasilan sistem, permasalahan yang
dihadapi dan alternatif solusi yang dapat diajukan untuk mengatasi permasalahan. Tahap-tahap yang perlu dilakukan yaitu Nurani, 2010 :
1 Analisis kebutuhan, merupakan permulaan pengkajian sistem. Analisis
kebutuhan ditentukan berdasarkan kebutuhan pelaku sistem. Untuk keperluan analisis, terlebih dahulu dilakukan identifikasi pelaku secara selektif melalui
pengamatan lapangan secara langsung, selanjutnya dilakukan identifikasi kebutuhan pelaku melalui wawancara semi terstruktur.
2 Formulasi masalah, merupakan permasalahan-permasalahan spesifik yang
dihadapi sistem yang menyebabkan sistem tidak dapat bekerja secara optimal. Formulasi masalah dilakukan melalui pengamatan langsung di
lapangan dan wawancara semi terstruktur terhadap pelaku sistem. 3
Identifikasi sistem, merupakan gambaran sistem yang memperlihatkan rantai hubungan antara kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi. Identifikasi sistem digambarkan dalam bentuk diagram struktur sistem, diagram sebab-akibat causal loop dan diagram input-output.
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.