Analisis Sistem Perikanan Panah

 Ancaman : unsur eksternal dalam lingkungan yang dapat menyebabkan masalah. Identifikasi SWOT sangat penting karena langkah-langkah berikutnya dalam proses perencanaan untuk pencapaian tujuan yang dipilih mungkin diturunkan dari analisis SWOT ini. Pertama, para pembuat keputusan harus menentukan apakah tujuan dapat dicapai. Jika tujuannya tidak dapat dicapai, maka tujuan yang berbeda harus dipilih dan proses SWOT diulang. Analisis SWOT sering digunakan dalam dunia akademis untuk menyoroti dan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hal ini terutama bermanfaat dalam mengidentifikasi strategi untuk pengembangan. Salah satu cara memanfaatkan SWOT adalah dengan mencocokkan dan merubah. Mencocokkan digunakan untuk mencari keunggulan kompetitif dengan cara mencocokkan kekuatan dengan kesempatan. Merubah adalah menerapkan strategi untuk mengubah kelemahan atau ancaman menjadi kekuatan atau peluang, contoh strategi merubah adalah mencari pasar baru. Jika ancaman atau kelemahan dalam kegiatan tidak dapat dirubah maka harus dicoba untuk meminimalkan atau menghindarinya. Tujuan dari setiap analisis SWOT adalah untuk mengidentifikasi faktor- faktor internal dan eksternal kunci yang penting untuk mencapai tujuan. Kelompok informasi kunci analisis SWOT dibagi ke dalam dua kategori utama: 1 Faktor internal Internal Factor : Kekuatan dan kelemahan internal organisasi. 2 Faktor eksternal External Factor : Peluang dan ancaman dari luar lingkungan terhadap organisasi. Faktor internal dapat dilihat sebagai kekuatan atau kelemahan tergantung pada dampaknya terhadap tujuan kegiatan. Hal-hal yang dapat mewakili kekuatan yang berkaitan dengan satu tujuan mungkin menjadi kelemahan untuk tujuan lain. Faktor-faktor tersebut dapat berupa : personil, keuangan, kemampuan pembuatan dan sebagainya. Faktor eksternal dapat berupa hal-hal seperti keadaan makro ekonomi, perubahan teknologi, legislasi, perubahan sosial budaya, serta perubahan pasar atau posisi kompetitif. Hasilnya sering disajikan dalam bentuk matriks http:en.wikipedia. orgwikiSWOT_analysis. Gambar 2 Matriks SWOT Start and Hovland, 2004 Sebuah perkiraan tentang lingkungan eksternal cenderung difokuskan pada apa yang terjadi di luar organisasi atau pada bidang yang belum tentu mempengaruhi strategi, tetapi dapat saja mempengaruhi strategi, baik secara positif maupun negatif. Gambar di atas merangkum beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal Start and Hovland, 2004.

2.5 Analisis Keselamatan Kerja Job Safety Analysis – JSA

Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja adalah dengan menetapkan dan menyusun prosedur pekerjaan dan melatih semua pekerja untuk menerapkan metode kerja yang efisien dan aman. Menyusun prosedur kerja yang benar merupakan salah satu keuntungan dari menerapkan JSA yang meliputi mempelajari dan membuat laporan setiap langkah pekerjaan, identifikasi bahaya pekerjaan yang sudah ada atau potensi bahaya yang mungkin timbul baik kesehatan maupun keselamatan, dan menentukan jalan terbaik untuk mengurangi danatau mengeliminasi bahaya tersebut. JSA digunakan untuk meninjau metode kerja dan menemukan bahaya yang :  Mungkin diabaikan dalam tata letak pabrik atau bangunan dan dalam desain permesinan, peralatan, perkakas, stasiun kerja, dan proses kerja.  Memberikan perubahan dalam prosedur kerja atau personel.  Mungkin dikembangkan setelah produksi dimulai. JSA merupakan identifikasi sistematik dari bahaya potensial di tempat kerja yang dapat diidentifikasi, dianalisa, dan direkam. Hal-hal yang dilakukan dalam penerapan JSA :  Identifikasi bahaya yang berhubungan dengan setiap langkah dari pekerjaan yang berpotensi dapat menyebabkan bahaya serius.  Menentukan bagaimana metode mengontrol bahaya.  Membuat bahan tertulis yang dapat digunakan untuk melatih staf lainnya.  Bertemu dengan pelatih dari lembaga terkait untuk mengembangkan prosedur dan aturan kerja yang spesifik untuk setiap pekerjaan. Keuntungan dari melaksanakan JSA adalah :  Memberikan pelatihan individu dalam hal keselamatan dan prosedur kerja efisien.  Membuat kontak keselamatan pekerja.  Mempersiapkan pengamatan keselamatan yang terencana.  Mempercayakan pekerjaan ke pekerja baru.  Memberikan instruksi pre-job untuk pekerjaan yang berisiko tinggi.  Meninjau prosedur kerja setelah kecelakaan terjadi.  Mempelajari pekerjaan untuk peningkatan metode kerja.  Mengidentifikasi usaha perlindungan yang dibutuhkan di tempat kerja.  Penyelia dapat mempelajari pekerjaan yang mereka pimpin.  Partisipasi pekerja dalam hal keselamatan di tempat kerja.  Mengurangi absen pekerja.  Biaya kompensasi pekerja menjadi lebih rendah.  Meningkatkan produktivitas.  Adanya sikap positif terhadap keselamatan www.batikyogya.files. wordpress.com200707job-safety-analysis.doc. Oleh karena itu JSA merupakan sebuah prosedur yang membantu penerapan prinsip dan praktek keselamatan dan kesehatan pada suatu pekerjaan tertentu. Pada prakteknya, setiap tahap pekerjaan diidentifikasi untuk mengetahui potensi bahaya yang mungkin timbul dan untuk merekomendasikan cara paling aman untuk melakukan pekerjaan tersebut.