Analisis Pengembangan Perikanan Panah

1 Aspek biologi  Menjamin konservasi spesies target.  Menjamin konservasi spesies yang ada pada ekosistem tersebut atau terkait atau tergantung pada spesies target; meminimumkan hasil tangkapan non-target, sampingan dan yang dibuang, baik ikan maupun non-ikan.  Mencegah lebih tangkap atau penangkapan ikan yang melebihi kapasitas. 2 Aspek teknologi  Unit penangkapan ikan selektif  Aman digunakan  Mudah digunakan  Produktif 3 Aspek ekonomi  Menguntungkan 4 Aspek sosial  Persepsi nelayan alat tangkap lain terhadap nelayan panah  Tidak menimbulkan konflik sosial  Tidak berisiko tinggi atau tidak membahayakan keselamatan jiwa nelayan 5 Aspek lingkungan  Unit penangkapan ikan tidak merusak lingkungan atau ekosistem; tidak menangkap di habitat kritis seperti hutan bakau dan terumbu karang 6 Aspek pasca panen  Proses penanganan, pengolahan dan distribusi hasil tangkapan mempertahankan nilai gizi, mutu dan keamanan ikan dan produk perikanan 7 Aspek hukum  Unit penangkapan ikan legal atau tidak dilarang untuk dioperasikan  Tidak menangkap biota yang dilindungi  Dalam operasinya mematuhi peraturan yang berlaku.

3.4.4 Analisis pengembangan perikanan panah

Analisis SWOT digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan perikanan tangkap. Analisis ini menggambarkan peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal yang dihadapi oleh perikanan tangkap dan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal yang dimilikinya. Analisis SWOT ini pada dasarnya berpatokan dengan logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats. Proses pengambilan keputusan dan strategi berkaitan dengan tujuan pengembangan perikanan tangkap. Menurut Rangkuti 2006, pembuatan analisis SWOT dibutuhkan analisis terhadap faktor internal dan eksternal. Analisis internal dan eksternal ini dapat dilakukan dengan menggunakan matriks IFE Internal Factor Evaluation dan EFE External Factor Evaluation. Penyusunan matriks IFE dan EFE dilakukan dengan merinci seluruh kekuatan dan kelemahan pada matriks IFE dan peluang dan ancaman pada matriks EFE. Pemberian nilai untuk tiap-tiap faktor diberikan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perikanan panah di Karimunjawa Rangkuti, 2006. Skala peringkat yang digunakan untuk matriks EFE, antara lain: 1 = rendah 3 = tinggi 2 = sedang 4 = sangat tinggi Skala peringkat yang digunakan untuk matriks IFE, antara lain: 1 = sangat lemah 3 = kuat 2 = lemah 4 = sangat kuat Nilai dari bobot dan nilai dikalikan pada tiap-tiap faktor dan hasil dari perkalian tersebut dijumlahkan secara vertikal agar mendapatkan total skor pembobotan. Hasil dari pembobotan dan nilai ditampilkan dalam bentuk tabel, seperti disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1 Matriks External Factor Evaluation Faktor strategis eksternal Bobot Nilai Nilai Terbobot Peluang: 1. 2. : Ancaman: 1. 2. : Total Sumber: David 2003. Tabel 2 Matriks Internal Factor Evaluation Faktor strategis internal Bobot Nilai Nilai Terbobot Kekuatan: 1. 2. : Kelemahan: 1. 2. : Total Sumber: David 2003. Menurut David 2003, seberapa banyak pun faktor yang dimasukkan dalam matriks IFE dan EFE, akan menghasilkan jumlah nilai terbobot berkisar dari 1,0 yang terendah sampai dengan 4,0 yang tertinggi, dan 2,5 sebagai rata-rata. Total nilai rata-rata terbobot yang jauh di bawah 2,5 merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal. Sedangkan jumlah yang jauh di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat. Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga wilayah utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda. Pertama, sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan membangun. Strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau strategi integratif paling sesuai untuk bagian ini. Kedua, sel III, V, atau VII pendekatan terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga dan mempertahankan strategi, penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi umum yang biasa digunakan. Ketiga, resep umum untuk sel VI, VIII, atau IX adalah panen atau mengalihkan. Organisasi yang sukses, mampu mencapai portofolio bisnis diposisikan pada atau sekitar sel I dalam Matriks IE.