Parameter Hidrostatis Fishing Vessel Design and Stability Evaluation in Palabuhanratu (Case Study PSP 01 Fishing Vessel)

13 Jepang yang menjadi standar. Begitu pula dengan nilai LB dan LD. Nilai keduanya juga telah memenuhi nilai standar sehingga kapal purse seine di Indonesia memiliki kecepatan yang tinggi ditunjukkan oleh nilai LB dan kekuatan memanjang yang baik ditunjukkan oleh nilai LD. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Muhammad dan Iskandar 2007 terhadap Kapal Latih dan Penelitian KLP Stella Maris menunjukkan bahwa nilai rasio dimensi utama kapal BD, LB dan LD yang relatif kecil telah memenuhi standar sehingga memberikan pengaruh yang positif terhadap stabilitas, kekuatan memanjang dan daya dorong kapal. Rasio dimensi utama kapal penangkap ikan tradisional di Indonesia yang diteliti oleh Iskandar dan Novita 2000 menunjukkan perbedaan kisaran nilai LB, LD dan BD bila dibandingkan dengan nilai rasio dimensi utama kapal pancing Jepang. Untuk nilai LB dan LD, dari kapal yang menjadi contoh, nilai rasionya berada diluar nilai kisaran kapal Jepang. Nilai LB-nya berada di bawah nilai LB kapal Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kapal penangkap ikan di Indonesia memiliki ukuran lebar B yang lebih besar. Sementara itu, nilai BD sebagian kapal contoh berada pada kisaran nilai rasio kapal Jepang sehingga dapat disimpulkan bahwa pembuatan kapal ikan tradisional di Indonesia yang diperoleh secara turun-temurun telah memperhatikan aspek stabilitas dan kekuatan transversal kapal.

2.3 Parameter Hidrostatis

Menurut Iskandar dan Novita 1997, parameter hidrostatis merupakan parameter yang menyangkut kemampuan kapal untuk mengapung di atas air. Parameter hidrostatis juga menggambarkan kondisi awal kapal by design sebelum kapal mengalami perubahan berat, variasi trim dan draft. Beberapa parameter hidrostatis yang perlu diketahui antara lain Derret Barras 2006 : 1 Volume displacement ฀ , menunjukkan kapasitasvolume badan kapal di bawah water line WL atau volume air yang dipindahkan pada saat kapal berada dalam air pada draft tertentu. 14 2 Ton displacement ⊗ , menunjukkan berat badan kapal di bawah WL atau berat air laut yang dipindahkan pada saat kapal berada dalam air pada draft tertentu. 3 Waterplan area Aw, menunjukkan luas area kapal pada WL tertentu secara horizontal-longitudinal Gambar 9. Gambar 9 Waterplan area Aw. Sumber : Iskandar dan Novita 1997 digambar ulang 4 Midship area A ฀ , menunjukkan luas area kapal di bagian tengah kapal midship pada suatu WL secara melintang Gambar 10. Gambar 10 Midship area A ฀ . Sumber : Iskandar dan Novita 1997 digambar ulang 5 Ton per centimeter immersion TPC, menunjukkan berat yang dibutuhkan untuk merubah draft kapal sebesar 1 cm. 6 Coefficient of fineness, merupakan koefisien yang dapat menunjukkan bentuk badan kapal, terdiri atas : Coefficient of block Cb, menunjukkan perbandingan antara nilai volume displacement kapal dengan volume bidang balok yang mengelilingi badan kapal. Cb juga dikenal sebagai koefisien kegemukan badan kapal Gambar 11. 15 Gambar 11 Coefficient of block Cb. Sumber : Iskandar dan Novita 1997 digambar ulang Coefficient of prismatic Cp, menunjukkan perbandingan antara volume displacement kapal dengan volume yang dibentuk oleh luas area penampang melintang tengah kapal A ฀ dan panjang kapal pada garis air tertentu Lwl. Cp juga dikenal sebagai koefisien yang menunjukkan bentuk badan kapal secara horizontal Gambar 12. Coefficient vertical prismatic Cvp, menunjukkan perbandingan antara volume displacement kapal dengan volume yang dibentuk oleh luas area kapal pada WL tertentu secara horizontal-longitudinal Aw dan draft kapal. Cvp juga dikenal sebagai koefisien yang menunjukkan bentuk badan kapal secara vertikal Gambar 12. Gambar 12 Coefficient of prismatic Cp dan Coefficient vertical prismatic Cvp. Sumber : Iskandar dan Novita 1997 digambar ulang 16 Coefficient of waterplan Cw, menunjukkan besarnya luas area penampang membujur tengah kapal dibandingkan dengan bidang empat persegi panjang yang mengelilingi luas area tersebut. Cw menunjukkan bentuk badan kapal pada bagian waterplan area Gambar 13. Gambar 13 Coefficient of waterplane Cw. Sumber : Iskandar dan Novita 1997 digambar ulang Coefficient of midship C ฀ , menunjukkan perbandingan antara luas penampang melintang tengah kapal secara vertikal dengan bidang empat persegi panjang yang mengelilingi luas area tersebut. C ฀ mengambarkan bentuk badan kapal pada bagian tengah kapalmidship Gambar 14. Gambar 14 Coefficient of midship C ฀ . Sumber : Iskandar dan Novita 1997 digambar ulang 7 Longitudinal Centre Buoyancy LCB, menunjukkan titik buoyancy gaya ke atas dari midship sepanjang longitudinal kapal. 17 8 Jarak KB, menunjukkan posisi titik B buoyancy dari titik K secara vertikal Gambar 15. 9 Jarak BM, menunjukkan jarak antara titik B buoyancy terhadap titik M metacentre secara vertikal Gambar 15. 10 Jarak KM, menunjukkan jarak antara titik M metacentre terhadap titik K secara vertikal Gambar 15. 11 Jarak KG, menunjukkan jarak antara titik G gravity terhadap titik K secara vertikal Gambar 15. 12 Jarak GM, menunjukkan jarak antara titik M metacentre terhadap titik G gravity secara vertikal Gambar 15. Gambar 15 Jarak KB, BM, KM, KG dan GM. Sumber : Iskandar dan Novita 1997 digambar ulang 13 Jarak BML, menunjukkan posisi BM secara longitudinal, dihitung dari midship kapal. 14 Jarak KML, menunjukkan posisi KM secara longitudinal, dihitung dari midship kapal.

2.4 Stabilitas Kapal