Analisis data Metode Penelitian

40 signifikan terhadap kondisi stabilitas dan periode oleng kapal. Perubahan lebar kapal lebih banyak memberikan pengaruh terhadap stabilitas dan periode oleng dibandingkan perubahan dalam. Oleh karena itu, simulasi perubahan lebar yang dilakukan adalah dengan mengurangi nilai LB Kapal PSP 01 sebesar 0,1 satuan. Sementara itu, perubahan dalam kapal dilakukan dengan mengurangi nilai BD Kapal PSP 01 sebesar 0,01 satuan. Formulasi pengurangan nilai LB dan BD tersebut menyebabkan penambahan ukuran lebar kapal menjadi 2 kali penambahan dalam kapal untuk setiap ukuran yang disimulasikan. Kapal hasil simulasi perubahan ukuran lebar dan dalam kemudian dihitung nilai parameter hidrostatis, stabilitas dan periode oleng untuk dibandingkan dengan Kapal PSP 01. Desain kapal yang memiliki nilai paling baik kemudian dipilih sebagai alternatif ukuran kapal yang lebih ideal.

3.3.4 Analisis data

3.3.4.1 Rasio dimensi utama Analisis data yang dilakukan merupakan analisis numerik dari nilai-nilai yang diperoleh pada setiap tahapan sesuai dengan tujuan penelitian. Pada tujuan pertama, analisis data dilakukan terhadap hasil perhitungan LB, LD dan BD untuk melihat kesesuaian desain dengan peruntukan Kapal PSP 01. Selain itu, nilai rasio dimensi utama kapal yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil penelitian Iskandar dan Pujiati 1995 yang merekomendasikan suatu nilai kisaran rasio dimensi utama kapal perikanan di Indonesia berdasarkan kelompok metode pengoperasian alat tangkap yang digunakan. Rekomendasi nilai rasio dimensi utama kapal perikanan di Indonesia disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Nilai rasio dimensi utama kapal penangkap ikan di Indonesia Kelompok Kapal Encircling gear Static gear Towed gear Multipurpose LB 2,60-9,30 2,83-11,12 2,86-8,30 2,88-9,42 LD 4,55-17,43 4,58-17,28 7,20-15,12 8,69-17,55 BD 0,56-5,00 0,96-4,68 1,25-4,41 0,35-6,09 Sumber : Iskandar dan Pujiati 1995 41 Yilmaz and Kükner 1999 memberikan kisaran rasio dimensi utama yang berbeda. Rasio ini diambil dari hasil penelitian di beberapa lokasi yang berbeda seperti ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai rasio dimensi utama kapal di beberapa tempat berbeda Kelompok Kapal UBC Çalişal and McGreer 1993 ITU Kafali, 1980 BSRA Pattulo and Thomson, 1965 Ridgely-Nevitt 1967 LB 2,60-4,00 3,30-5,00 4,30-5,80 3,20-5,75 Bd 2,00-3,00 2,00-3,20 2,00-3,00 2,30 3.3.4.2 Parameter hidrostatis Kesesuaian dan keragaan kapal selain dapat dilihat secara langsung juga dapat dilihat melalui nilai parameter hidrostatisnya. Parameter hidrostatis yang dibandingkan adalah nilai coefficient of fineness. Koefisien ini juga sering disebut sebagai koefisien bentuk badan kapal. Hasil perhitungan dibandingkan dengan hasil penelitian Iskandar dan Pujiati 1995 seperti ditunjukkan pada Tabel 4. Nilai tersebut merupakan kisaran nilai koefisien bentuk badan kapal di Indonesia tetapi bukan merupakan nilai mutlak standar baku. Tabel 4 Nilai coefficient of fineness kapal penangkap ikan di Indonesia Encircling gear Towed gear Static gear Cb Cp C ฀ Cw Cvp 0,56-0,67 0,60-0,79 0,84-0,96 0,78-0,88 0,71-0,76 0,40-0,60 0,51-0,62 0,69-0,98 0,66-0,77 0,61-0,78 0,39-0,70 0,56-0,80 0,63-0,91 0,65-0,85 0,60-0,82 Sumber : Iskandar dan Pujiati 1995 Sementara itu Inamura 1968 memberikan pedoman kisaran koefisien bentuk coefficient of fineness untuk kapal longline. Kapal longline termasuk dalam kelompok kapal yang mengoperasikan alat tangkap yang bersifat diam static gear. Nilai coefficient of fineness untuk kapal-kapal longline Jepang seperti ditunjukkan pada Tabel 5. 42 Tabel 5 Nilai acuan coefficient of fineness kapal longline Jepang Coefficient of fineness Cb Cp C ฀ Cw Cvp Nilai Acuan 0,61-0,72 0,65-0,75 0,88-0,98 0,83-0,90 0,84-0,96 3.3.4.3 Stabilitas statis Stabilitas statis statical stability adalah stabilitas kapal yang diukur pada kondisi air tenang dengan beberapa sudut keolengan pada nilai ton displacement yang berbeda, atau dengan kata lain stabilitas yang diukur dengan beberapa distribusi muatan dan sudut keolengan berbeda. Nilai stabilitas statis ditunjukkan oleh lengan GZ. Lengan GZ merupakan lengan pengembali bagi kapal agar kembali ke posisi semula tegak setelah mengalami oleng akibat pengaruh faktor internal maupun eksternal. Analisis stabilitas statis dilakukan dengan studi perbandingan comparative study, yaitu membandingkan beberapa kriteria stabilitas. Kriteria yang dimaksud adalah selang stabilitas, nilai maksimum GZ, sudut pada saat GZ maksimum, dan GM. Nilai-nilai kriteria tersebut diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan program maxsurf dan microsoft excel. Penghitungan stabilitas dilakukan pada kapal kosong maupun kapal dengan distribusi muatan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk melihat kualitas stabilitas Kapal PSP 01 dalam berbagai kondisi sehingga dapat dijadikan pedoman pada saat melakukan OPI. Beberapa asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1 Kapal dalam kondisi trim even keel tidak terjadi perbedaan tinggi draft di haluan dan di buritan; 2 Kapal dalam kondisi keseimbangan yang stabil stable equilibrium; dan 3 Kapal dalam kondisi kedap air. Analisis terhadap stabilitas kapal berpedoman pada kriteria stabilitas yang ditetapkan oleh International Maritime Organization IMO. Hasil perhitungan baik stabilitas kapal kosong maupun hasil distribusi muatan dibandingkan dengan 43 kriteria yang IMO rekomendasikan. Kriteria yang dimaksud seperti ditunjukkan pada Gambar 29. Gambar 29 Kurva stabilitas statis. Keterangan : A : Luas area di bawah kurva stabilitas statis sampai sudut oleng 30 º tidak boleh kurang dari 0,055 meter radian; B : Luas area di bawah kurva stabilitas statis sampai sudut oleng 40 º tidak boleh kurang dari 0,09 meter radian; C : Luas area antara sudut oleng 30 º sampai 40 º tidak boleh kurang dari 0,03 meter radian, dimana ruangan di atas dek akan tenggelam dengan sudut keolengan tersebut. D : Nilai maksimum righting lever GZ sebaiknya dicapai pada sudut tidak kurang dari 30 º serta bernilai minimum 0,20 meter; E : Sudut maksimum stabilitas sebaiknya lebih dari 25 º ; F : Nilai initial GM tidak boleh kurang dari 0,35 meter. 3.3.4.4 Kaji ulang desain redesign Kapal PSP 01 Hasil perhitungan dan analisis data yang telah diperoleh digunakan sebagai basis data untuk melakukan kajian ulang pada desain Kapal PSP 01. Desain kapal saat ini dianggap belum ideal sebagai kapal static gear, sehingga dengan memperhatikan aspek teknis yang telah dihitung dan dianalisis sebelumnya desain 44 Kapal PSP 01 dapat disempurnakan. Dalam melakukan redesign, parameter yang digunakan antara lain rasio dimensi utama, stabilitas, nilai LCB dan periode oleng. Kriteria pemilihan desain yang paling ideal didasarkan pada kondisi stabilitas, nilai LCB dan periode oleng. Namun, titik fokus penilaian berada pada parameter stabilitas dan periode oleng. Kapal hasil redesign yang memiliki stabilitas paling baik dan periode oleng paling lambat akan dipilih sebagai desain alternatif yang paling ideal. Dimensi kapal hasil redesign yang paling ideal tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan kapal sejenis dimasa mendatang sehingga kapal yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dan sesuai dengan peruntukannya. 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Kapal PSP 01