Komposisi Hasil Tangkapan HASIL DAN PEMBAHASAN

33 sekitar muara Sungai Sukawayana juga terdapat pepohonan. Muara sungai ini memiliki salinitas berkisar 7.3-15.6 ‰ dan kekeruhan berkisar 3-14 NTU. Muara Sukawayana arah laut memiliki salinitas 30-31.5 ‰ dan kekeruhan 0.6-1 NTU. Gambar 14. Lokasi muara Sungai Sukawayana

4.2 Komposisi Hasil Tangkapan

Jumlah hasil tangkapan larva dan juvenil ikan yang diperoleh selama penelitan dari bulan Maret-Juli 2011 yaitu sebanyak 5585 individu yang terdiri atas 130 individu yang ditemukan pada lokasi muara arah laut menggunakan alat tangkap larva net dan waring, 3909 individu yang ditemukan di muara arah sungai menggunakan alat tangkap berupa sirib, dan 1546 individu yang ditemukan dalam sampel bagan ±100-200 gram. Hasil tangkapan selama penelitian berlangsung tidak hanya ikan pada stadia larva dan juvenil saja yang ditemukan, namun ada pula ikan yang sudah mencapai stadia dewasa yaitu ikan teri famili Engraulididae 6856 individu. Ada pula ikan yang ditemukan pada fase pra dewasa yaitu jenis dari Sicyopterus microcephalus 1 individu, S. cyanocephalus 10 individu dan S. longifilis 1 individu serta ditemukan pula larva non-ikan berupa udang sebanyak 1152 individu. Komposisi hasil tangkapan selama bulan pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 1. Spesies larva dan juvenil ikan yang ditemukan pada lokasi muara arah sungai sebanyak 14 jenis, 21 jenis yang ditemukan pada lokasi muara arah laut dan 16 jenis yg ditemukan dalam sampel bagan. Beberapa jenis diantaranya terdapat pada dua lokasi tersebut yaitu, di muara arah sungai, muara arah laut dan bagan yang letaknya lebih jauh ke arah laut, dimana jenis-jenisnya terdiri dari famili Elopidae Megalops 34 cyprinoides, Gobiidae Sicyopterus sp., Cynoglossidae Cynoglossus sp., Microcanthidae Microcanthus sp., Carangidae Caranx sp., Clupeidae Sardinella sp. dan Mugilidae. Jenis larva dan juvenil ikan ini memiliki kisaran toleransi yang luas terhadap salinitas euryhaline dilihat berdasakan ditemukannya jenis tersebut pada kedua lokasi yang memiliki perbedaan salinitas. Jadi, total spesies yang ditemukan pada lokasi muara arah sungai, muara arah laut serta bagan berjumlah 36 jenis. Secara keseluruhan, komposisi hasil tangkapan di muara arah sungai lebih banyak dibandingkan dengan muara arah laut. Begitu pula dengan jenis yang dominan ditemukan selama penelitian pun berbeda antara kedua lokasi tersebut. Hal ini dikarenakan perbedaan dimensi dan karakteristik lingkungan, dimana lokasi di muara arah sungai memiliki salinitas yang berfluktuatif berkisar 0-25 ‰, dangkal 30-100 cm, luas area yang lebih sempit dan alat tangkap yang lebih terkontrol, sedangkan muara arah laut cenderung memiliki salinitas yang lebih tinggi berkisar 30-31.5 ‰, lebih dalam 4-5 m, luasan area yang lebih luas dan alat tangkap yang sulit dikontrol. Komposisi hasil tangkapan selama penelitian dari bulan Maret –Juli 2011 spesies yang sering ditemukan di muara arah sungai yaitu Sicyopterus sp. dan Ambassis vachelli, sedangkan komposisi hasil tangkapan yang paling banyak ditemukan di muara arah laut dan bagan yang lebih menjorok ke arah laut adalah Secutor indicius. Secutor indicius merupakan jenis ikan yang berasosiasi dengan laut sedangkan Sicyopterus sp. dan Ambassis vachelli merupakan jenis ikan yang berasosiasi dengan air tawar. Pada contoh larva ikan yang diambil dari bagan, ikan teri famili Engraulididae juga ditemukan dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini dikarenakan, bagan merupakan alat tangkap dengan ukuran mata jaring yang sangat kecil 0.3 cm dan ditargetkan untuk menangkap ikan-ikan kecil seperti ikan teri. Namun demikian, alat tangkap ini tidak selektif yang menyebabkan ikan tertangkap dari berbagai ukuran dari ikan-ikan kecil hingga ikan besar, bahkan ikan dalam stadia larva dan juvenil pun ikut tertangkap dalam bagan. Jenis-jenis larva dan juvenil ikan yang tertangkap dalam bagan dapat dilihat pada Lampiran 1. Selain hasil dari bagan, ikan famili Engraulididae ini juga banyak ditemukan di muara arah laut hasil dari menyisiri kolom perairan menggunakan larva net dan 35 waring. Menurut Effendi 1997 in Nursid 2002 famili Engraulididae memijah sepanjang tahun, sehingga ikan ini banyak ditemukan selama penelitian berlangsung. Menurut Nontji 2005 meskipun ikan teri dewasa banyak dijumpai di perairan payau namun telurnya tak dapat ditemukan pada salinitas yang kurang dari 17 00 . Komposisi ikan famili Engraulididae di tiap bulan pengamatan dapat dilihat pada Lampiran 1. Hasil tangkapan larva dan juvenil ikan bayak ditemukan pada bulan gelap, karena ketika pada pengambilan contoh ke-1 bertepatan pada bulan terang yaitu pada tanggal 19 Maret 2011 tidak ditemukannya larva dan juvenil ikan. Hal ini dikarenakan pada bulan terang cahaya menyebar rata di kolom perairan sehingga pada saat seperti ini ikan pun akan menyebar rata di kolom perairan dan peluang tertangkapnya larva dan juvenil ikan juga menjadi lebih kecil. Bahkan bagan pun banyak yang tidak beroperasi pada saat bulan terang karena cahaya bulan dapat menjadi tandingan bagi cahaya lampu, dimana bagan dioperasikan dengan bantuan lampu petromaks sebagai daya tarik bagi ikan. Menurut Effendy 2005 in Magdalena 2010 kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap keberhasilan penangkapan ikan dengan cahaya lampu adalah musim, fase bulan, kecerahan, dan ada atau tidaknya predator. Menurut Thorson 1996 in Sulistiono et al. 2001 pada tahap awal kehidupan larva bersifat fototaksis positif. Namun, ada pula beberapa larva sangat sensitif terhadap cahaya dan tekanan sehingga larva tersebut hanya menempati tingkatan kolom perairan. Pemikatan ikan terhadap cahaya tidak hanya berdasarkan sifat fototaksis positif, tetapi juga dikarenakan oleh faktor ekologis yang berpengaruh terhadap makhluk hidup lainnya, dimana zooplankton yang pertama kali tertarik pada cahaya kemudian diikuti oleh ikan kecil dan kemudian ikan besar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, komposisi terbesar dari hasil tangkapan tradisi “ngala impunnyalawean” yang dilakukan di sekitar muara sungai Cimaja, Citiis, Citepus dan Sukawayana, Teluk Palabuhanratu didominasi oleh famili Gobiidae dari spesies Sicyopterus sp. Larva dan juvenil jenis Ambasiis vachelli juga dominan tertangkap dalam tradisi “ngala impun” ini, khususnya banyak ditemukan di muara Sungai Sukawayana. Selain itu, larva ikan sidat Anguilla sp. juga ditemukan namun dalam jumlah yang tidak banyak. Komposisi 36 larva terbesar dalam hasil tangkapan bagan adalah ikan pepetek Secutor indicius dan larva ikan famili Gobiidae jenis Sicyopterus sp.

4.3 Kekayaan Spesies