Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

66

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Jenis larva ikan yang ditemukan di Perairan Teluk Palabuhanratu selama periode penelitian dari bulan Maret-Juli 2011 terdiri dari 36 jenis yang termasuk dalam 28 famili dan 10 ordo yang meliputi genus Sicyopterus, Ambassis, Secutor, Cynoglosus, Microcanthus, Polydactylus, Archamia, Megalops, Anguilla, Caranx, Kuhlia, Pomadasys, Tetraroge, Terapon, Selaroides, Selar, Gempylus, Lepturacanthus, Lutjanus, Diodon, Tetraodon, Mugil, Sardinella, Sillago, Muraenichthys, Johnius, Psettodes dan Trachyrhamphus. 2. Pengoperasian alat tangkap bagan yang tidak selektif seperti bagan dengan mesh size 0.3 cm menyebabkan ikan dalam stadia larva dan juvenil ikut tertangkap seperti larva ikan pepetek dan ikan layur. Hal ini dapat membahayakan kelangsungan hidup dari suatu spesies 3. Tradisi ngala impun dapat memutuskan perkembangbiakan suatu spesies, karena impun ini merupakan sumberdaya ikan dalam stadia larva dan juvenil. Jenis yang dominan tertangkap adalah Sicyopterus sp. dan Ambassis vachelli dan Anguilla sp. 4. Harga ikan dewasa memiliki keuntungan yang lebih besar daripada stadia larva dan juvenil ikan 5. Berdasarkanan analisisi model bioekonomi Gordon-Schaefer menunjukan bahwa perikanan pepetek dan layur di perairan Teluk Palabuhanratu sudah mengalami overfishing sehingga perlu memperbaiki kondisi pengelolan sumber daya perikanan pepetek dan layur dengan pengelolaan yang optimal melalui penggunaan input yang optimal. 5.2 Saran Diperlukan adanya penelitian dalam kurun waktu 1 tahun untuk mengetahui musim pemijahan ikan-ikan yang berada di Teluk Palabuhanratu, sehingga dapat diketahui musim penangkapan yang diperbolehkan untuk menjamin kelestarian dari sumberdaya ikan. 67 DAFTAR PUSTAKA Alfatriatussulus. 2003. Sebaran molusca Bivalvia dan Gastropoda di muara Sungai Cimandiri, Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat [skripsi]. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Allen G. 1999. Marine fishes of south-East asia. Singapore: Periplus Editions HK Ltd. Ambarwati DVS. Studi biologi reproduksi ikan layur Superfamili Trichiuroidae di Perairan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat [skripsi]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Anwar N. 2008. Karakteristik fisika kimia perairan dan kaitannya dengan distribusi serta kelimpahan larva ikan di Teluk Palabuhanratu [tesis]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Basmi J. 1999. Planktonologi: Plankton sebagai bioindikator kulaitas air. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakutas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Insttitut Pertanian Bogor. v + 60 p. Chu WS, JP Wang, YY Hou, YT Ueng and PH Chu. 2011. Length-weight relationships for fishes off the southwestern coast of Taiwan. Journal of biotechnology vol. 10 19 Cushing DH. 1970. Fisheries biologi a study in population dynamics. The University of Wisconsin Press. [Ditjen Tangkap-DKP] Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Dinas Kelautan dan Perikanan. 2010. Statistik perikanan tahun 2010 Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu. PPN Palabuhanratu. Sukabumi. Effendie MI. 2002. Biologi perikanan. Jakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. iii + 57 p. Fauzi A. 2006. Ekonomi suberdaya alam dan lingkungan : Teori dan aplikasi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. xx + 259 p. Fischer W and PJP Whitehead. 1974. FAO species identification sheets for fishery purposes. Eastern Indian Ocean Fishing area 57 and Western Central Pasific fishing area 71. Italy: Fishery Resources Survey and Evaluation Service, Fishery Resources and Environment Division. Rome: Food and Agriculture Organization of the United Nation. Vol: I-IV. Gerlach G, J Atema, MJ Kingsford, KP Black, VM Sims. 2006. Smelling home can prevent dispersal of reef fish larvae. Edition: January Vol: 104 No.3. Genisa A S. 2000. Kekayaan jenis ikan-ikan dasar di Muara Sungai Mamberamo, Irian Jaya. Balitbang Biologi Laut. Oseanologi LIPI. Jakarta. 68 Gordon HS. 1954. The economic theory of a common property resources: The Fishery. Journal Political Economic, 62 :124-132. Hartami P. 2008. Analisis wilayah perairan Teluk Palabuhanratu untuk kawasan budidaya perikanan sistem keramba jaring apung [tesis]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Hukom F D. 1999. Ekostruktur dan distribusi spasial ikan karang famili Labridae di perairan Teluk Ambon. Lok. Pengelolaan dan Iptek Terumbu Karang Indonesia. 134-145. Houde ED. 1994. Differences between marine and freshwater fish larvae: implications for recruitment. International Counsil for the Exploration of the sea. ICES J. mar. Sci. 511: 91-97. Jenkins A P David B. 2007. Freshwater fishes of Tetepare Island. Western province Solomon Island. Wetlands international. Oseania, Canberra. 35 p. Laily N. 2006. Identifikasi jenis-jenis ikan teleostei yang tertangkap nelayan di wilayah perairan pesisir Kota Semarang [skripsi] Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Leis and E. Carson. 2000. The larva of Indo-Pacific coastal fishes: An identification guide to marine fish larvae. Australia: Brill. xix + 850 p. MagdalenaAF. 2010. Dinamika stok ikan teri Stolephorus indicus Van Hasselt, 1983 di Teluk Banten Kabupaten Serang, Provinsi Banten [skripsi]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor Mudzakir AK. 2003. Analisi potensi dan upaya pengembangan sumberdaya perikanan Jawa Tengah. Laporan Hasil Penelitian. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Semarang Muliawarman A. 1997. Pendugaan stok ikan pepetek Leiognathidae dengan menggunakan metode SWEPT AREA di perairan Teluk Lampung [skripsi]. Program Studi Ilmu Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Nikijuluw VPH. 2002. Rezim pengelolaan sumberdaya perikanan. Pustaka Cidesindo. Jakarta Selatan. xv+254 p. Nontji A. 2005. Laut nusantara. Jakarta: Djambatan. viii+372p. Nursid M. 2002. Distribusi dan kelimpahan larva ikan di estuary Segara Anakan, Cilacap Jawa Tengah [tesis]. Program Pascasarjana Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Okiyama M. 1988. An atlas of the early stage fishes in Japan. Tokai University Press. Olii AH. 2003. Kajian faktor fisik yang mempengaruhi distribusi ichthyoplankton awal daur hidup ikan. Pengantar Falsafah Sains. Program Pascasarjana S3, Institut Pertanian Bogor. 69 Pariwono JI, M Eidman, S Rahardjo, M Purba, T Partono, R Widodo, U Djuariah JH Hutapea. 1988. Studi Up welling di perairan Selatan Jawa. Bogor: Fakultas Perikanan IPB. Purwanto. 1988. Bioekonomi penangkapan ikan : Model Statik. Jurnal Oseana. XVII, Nomor 2: 63-72 Ruslan D. 2005. Model analisis ekonomi dan optimasi pengusahaan sumberdaya perikanan. Jurnal Sistem Teknik Industri, Vol 6, Nomor 3. Sharif A.2009. Studi dinamika stok ikan layu Lepturacanthus savala di Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat [skripsi]. DepartemenManajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Sembiring H. 2008. Keanekaragaman dan distribusi udang serta kaitannya dengan faktor fisik kimia di Perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang [tesis]. Sekolah Pascasarjana Biologi. Universitas Sumatera Utara. Medan Sjafei DS, MF Rahardjo, R Affandi, M Brojo, Sulistiono. 1992. Fisiologi ikan II reproduksi ikan. Departemen Menejemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Sulistiono, MF Rahardjo, dan MI Effendie. 2001. Pengantar iktioplankton. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. xii + 210 p. Syahailatua A. 2006. Penelitian Iktioplankton Perlu dan Penting. Bidang Sumberdaya Laut vol XXXI.. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta Wahyudin Y et al. 2005. Alokasi optimum sumberdaya perikanan di Teluk Palabuhanratu [makalah]. Bogor: Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Widodo J Suadi. 2006. Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Laut. Gajah Mada University Press. xv+252p. Wiyono ES. 2006. Mengapa Sebagian Besar Perikanan Dunia Overfishing? Suatu Telaah Manajemen Perikanan Konvensional. Jurnal Inovasi vol.6XVIII Yustina. 2001. Keanekaragaman jenis ikan di sepanjang perairan Sungai Rangau, Riau Sumatra. Jurnal Natur Indonesia 4:1-14. Program Studi Biologi PFMIPA, FKIP, Universitas Riau. http:www.elerning.gunadarma.ac.id 70 71 71 Lampiran 1. Komposisi hasil tangkapan larva dan juvenil ikan serta kelimpahan spesies indm³ yang ditemukan selama penelitian Lokasi Jenis Komposisi ekor Kelimpahan indm2 30-Apr-11 30-Mei-11 3-Jul-11 Muara arah sungai Cimaja Sicyopterus sp. 1734 950 83 816 Citiis Platycephalus sp. 4 2 Microchantus sp. 6 1 3 Trachyrhamphus longirostris 1 1 Kuhlia marginata 6 2 Sicyopterus sp. 81 24 Megalops cyprinoides 1 1 Citepus Megalops cyprinoides 4 2 Mugilidae 2 1 2 Caranx sp. 6 2 Congridae 1 1 Sicyopterus sp. 704 69 220 Cynoglosus sp. 1 1 Microchantus sp. 2 1 Sardinella sp. 2 1 Sillago sp. 1 1 Platycephalus sp. 4 5 4 Sukawayana Sicyopterus sp. 58 35 11 31 Mugilidae 2 1 Gobiidae 2 2 Ambassis vachelli 45 9 78 39 JUMLAH 3909 1157 72 72 Lampiran 1. lanjutan Lokasi Jenis Komposisi ekor Kelimpahan indm2 30-Apr-11 30-Mei-11 3-Jul-11 Muara arah laut Cimaja Polydactylus sp. 1 1 Terapon theraps 2 1 Secutor indicius 2 23 2 Gobiidae 1 1 Polydactylus nigripinnus 1 1 Archamia fucata 3 1 Cynoglosus sp. 1 1 Citiis Terapon theraps 2 1 Polydactylus sp. 1 1 2 Serranidae 2 1 Secutor indicius 5 7 2 Cynoglosus sp. 1 1 Diodon 1 1 2 Sciaenidae 3 1 Archamia fucata 4 5 2 Anguilla sp. 2 1 Kuhlia 2 1 Pomadasys kaakan 5 1 73 73 Lampiran 1. lanjutan Lokasi Jenis Komposisi ekor Kelimpahan indm2 30-Apr-11 30-Mei-11 3-Jul-11 Muara arah laut Citiis Polydactylus nigripinnus 5 1 Tetraroge barbata 1 1 Megalops cyprinoides 2 1 Muraenichthys gymnotus 1 1 Citepus Sicyopterus sp. 1 1 2 Caranx sp. 2 1 Secutor indicius 6 4 Cynoglossus sp. 3 2 Serranidae 1 1 Sukawayana Secutor indicius 1 23 4 Sardinella sp. 1 1 Tetraroge barbata 1 1 Johnius belangerii 1 1 Cynoglosus sp. 1 1 Anguilla sp. 1 1 2 Sicyopterussp. 1 1 JUMLAH 130 48 74 74 Lampiran 1. lanjutan Lokasi Jenis Komposisi ekor 1-Apr-11 30-Apr-11 30-Mei-11 3-Jul-11 Bagan Cimandiri Leiognathus sp. 1 Cikeueus Leiognathus sp. 14 Microchantus 1 Psettodes erumei 7 Lepturacanthus sp. 4 Secutor indicius 336 Gobiidae 1 Anguilla sp. 1 Citepus Secutor indicius 298 26 Mugilidae 43 Lutjanidae 2 1 Sicyopterus sp. 435 Tetraodon 7 Caranx sp. 15 Anguilla sp. 1 Selaroides leptolepis 22 Sardinella gibbosa 2 Gempylus sp. 1 Lepturacanthus sp. 1 Ambassis vachelli 4 Sukawayana Secutor indicius 13 Sicyopterus sp. 308 JUMLAH 1546 JUMLAH TOTAL LARVA DAN JUVENIL IKAN 5585 Komposisi hasil tangkapan non-larva ikan Lokasi Jenis Komposisi ekor 1-Apr-11 30-Apr-11 30-Mei-11 3-Jul-11 Muara arah laut Cimaja Engraulididae 21 1 S. cyanocephalus 9 S. microcephalus 1 S. longifilis 1 Citiis Engraulididae 130 1 S. cyanocephalus 1 Citepus Engraulididae 50 2 271 Sukawayana Engraulididae 146 1 229 Bagan Cimandiri Engraulididae 270 Cikeueus Engraulididae 922 75 75 Lampiran 1. lanjutan Lokasi Jenis Komposisi ekor 1-Apr-11 30-Apr-11 30-Mei-11 3-Jul-11 Citepus Engraulididae 45688 11 Sukawayana Engraulididae 213 JUMLAH 6856 Komposisi hasil tangkapan larva non-ikan Lokasi Jenis Komposisi ekor 1-Apr-11 30-Apr-11 30-Mei-11 3-Jul-11 Laut sekitar muara sungai Cimaja Udang 1 Bagan Citepus Udang 1151 JUMLAH 1152 76 Lampiran 2. Kepadatan spesies indm² di setiap lokasi penelitian Jenis Muara Sungai Subjumlah Laut Subjumlah Bagan Subjumlah Jumlah total I II III IV I II III IV V VI III IV Polydactylus sp. - - - - 1 1 - - 2 - - - - 2 Terapon theraps - - - - 1 1 - - 2 - - - - 2 Secutor indicius - - - - 7 3 5 9 24 11 1 - 12 24 48 Gobiidae - - - 2 2 1 - - - 1 - - - 1 1 4 Polydactylus nigripinus - - - - 1 2 - - 3 - - - - 3 Archamia fucata - - - - 1 2 - - 3 - - - - 3 Cynoglossus sp. - - 1 - 1 1 1 2 1 5 - - - - 6 Serranidae - - - - - 1 1 - 2 - - - - 2 Diodon - - - - - 1 - - 1 - - - - 1 Sciaenidae - - - - - 1 - - 1 - - - - 1 Anguilla sp. - - - - - 1 - 2 3 1 - - 1 2 5 Kuhlia sp. - - - - - 1 - - 1 - - - - 1 Pomadasys kaakan - - - - - 2 - - 2 - - - - 2 Tetraroge barbata - - - - - 1 - 1 2 - - - - 2 Megalops cyprinoides - 1 1 - 2 - 1 - - 1 - - - - 3 Leiognathus sp. - - - - - - - - - - 1 1 2 2 Psettodes erumei - - - - - - - - - - - 1 1 1 Lepturacanthus sp. - - - - - - - - 1 - - 1 2 2 Mugil - - - - - - - - 2 - - - 2 2 Lutjanus ruselli - - - - - - - - 1 - - - 1 1 Tetraodon - - - - - - - - 1 - - - 1 1 Caranx sp. - - - - - - - - 1 - - - 1 1 77 Lampiran 2. lanjutan Jenis Muara Sungai Subjumlah Laut Subjumlah Bagan Subjumlah Jumlah total I II III IV I II III IV V VI III IV Lutjanidae - - - - - - - - 1 - - - 1 1 Gempylus sp. - - - - - - - - 1 - - - 1 1 Selaroides sp. - - - - - - - - 1 - - - 1 1 Caranx sp. - - - - - - 1 - 1 - - - - 1 Sardinella sp. - - - - - - - 1 1 1 - - - 1 2 Johnius belangerii - - - - - - - 1 1 - - - - 1 Muraenichthys gymnotus - - - - - 1 - - 1 - - - - 1 Sicyopterus sp. 554 17 154 22 747 - - 2 1 3 15 11 - - 26 776 Platycephalus sp. - 1 2 - 3 - - - - - - - - 3 Microcanthus sp. - 3 1 - 4 - - - - - - - 1 1 5 Trachyrhampus longirostris - 1 - - 1 - - - - - - - - 1 Kuhlia marginata - 2 - - 2 - - - - - - - - 2 Mugilidae - - 2 1 3 - - - - - - - - 3 Caranx sp. - - 2 - 2 - - - - - - - - 2 Congridae - - 1 - 1 - - - - - - - - 1 Sardinella sp. - - 1 - 1 - - - - - - - - 1 Sillago sp. - - 1 - 1 - - - - - - - - 1 Ambassis vachelli - - - 27 27 - - - - 1 - - - 1 28 TOTAL 797 60 69 929 Keterangan : I. Cimaja, II. Citiis, III. Citepus, IV. Sukawayana, V. Cikeueus, VI. Cimandiri 78 Lampiran 3. Komunitas larva dan juvenil ikan yang ditemukan di Teluk Palabuhanratu selama penelitian Spesies Genus Famili Ordo Nama Indonesia Sicyopterus sp. Sicyopterus Gobiidae Perciformes Menga - - Platychepalidae Scorpaniformes Mayangan Ambassis vachelli Ambassis Ambassidae Perciformes Secutor indicius Secutor Leiognathidae Percomorphi Pepetek Cynoglosus sp. Cynoglosus Cynoglossidae Pleuronectiformes Lidah Microcanthus sp. Microcanthus Microcanthidae Perciformes Polydactylus nigripinnus Polydactylus Polynemidae Perciformes Archamia fucata Archamia Apogonidae Perciformes Megalops cyprinoides Megalops Elopidae Elopiformes - - Gobiidae Perciformes Impun Anguilla sp. Anguilla Anguilidae Anguiliformes Sidat Caranx sp. Caranx Carangidae Perciformes Selar Kuhlia marginata Kuhlia Kuhlidae Perciformes Kerung polydactylus sp. polydactylus Polynemidae Perciformes Pomadasys kaakan Pomadasys Haemulidae Perciformes - - Serranidae Perciformes Tetraroge barbata Tetraroge Tetrarogidae Scorpaeniformes Terapon theraps Terapon Terapontidae Perciformes - - Congridae Anguiliformes Sidat - - Ophichthidae Anguiliformes Sardinella sp. Sardinella Clupeidae Clupeiformes Sardin - - Mugilidae Mugiliformes Blanak - Mugil Mugilidae Mugiliformes Blanak Mugil sp. Mugil Mugilidae Mugiliformes Blanak Sillago sp. Sillago Sillaginidae Perciformes Muraenichthys gymnotus Muraenichthys Ophichthidae Anguiliformes Kuhlia sp. Kuhlia Kuhlidae Perciformes - - Sciaenidae Sardinella gibbosa Sardinella Clupeidae Clupeiformes Sardin Johnius belangerii Johnius Sciaenidae Perciformes Tetet Trachyrhamphus longirostris Trachyrhamphus Shyngnathidae Syngnathiformes Diodon sp. Diodon Diodontidae Tetraodontiformes Buntal Polydactylus Polydactylus Polynemidae Perciformes Tetraodon sp. Tetraodon Tetraodontidae Tetraodontiformes Psettodes erumei Psettodes Psettodidae Pleuronectiformes Sebelah Lepturachantus sp. Lepturachantus Trichiuridae Percomorphi Layur Lutjanus ruselli Lutjanus Lutjanidae Perciformes Kakap Gempylus sp. Gempylus Trichiuridae Percomorphi Layur Anguilla sp Anguilla Anguilidae Anguiliformes Sidat 79 Lampiran 4. Koordinat stasiun pengambilan contoh di Teluk Palabuhanratu Muara Cimaja arah laut Sampling ke Stasiun Posisi Stasiun 3 3 S 6°5658.20 E 106°2912.90 4 S 6°5658.02 E 106°2913.30 5 S 6°5658.00 E 106°2913.40 4 3 S 6°5657.70 E 106°2921.30 4 S 6°5657.40 E 106°2917.30 5 S 6°5658.40 E 106°2916.80 5 3 S 6°5658.10 E 106°2916.30 4 S 6°5657.70 E 106°2907.20 5 S 6°5658.40 E 106°2914.40 Muara Citiis arah laut Sampling ke Stasiun Posisi Stasiun 3 1 S 6°5658.00 E 106°2820.02 2 S 6°5657.80 E 106°281.50 3 S 6°5658.30 E 106°2833.70 4 1 S 6°5657.60 E 106°2823.80 2 S 6°5657.90 E 106°2827.20 3 S 6°5658.10 E 106°2819.90 5 1 S 6°5657.70 E 106°2831.20 2 S 6°5658.30 E 106°2828.40 3 S 6°5658.50 E 106°2824.00 Muara Citepus arah laut Sampling ke Stasiun Posisi Stasiun 1 1 S 6 o 5831.34 E 106 o 3130.00 2 S 6 o 5849.80 E 106 o 3106.48 3 S 6 o 5841.09 E 106 o 3138.20 2 1 S 6 o 5803.09 E 106 o 3132.80 2 S 6 o 5829.82 E 106 o 3156.00 3 S 6 o 5833.96 E 106 o 3105.04 3 1 S 6 o 5837.56 E 106 o 3127.40 2 S 6 o 5832.52 E 106 o 3125.30 3 S 6 o 5803.00 E 106 o 3127.40 4 1 S 6 o 5759.22 E 106 o 3107.92 2 S 6 o 5759.04 E 106 o 3101.44 3 S 6 o 5758.58 E 106 o 3109.36 5 1 S 6 o 5834.32 E 106 o 3129.20 2 S 6 o 5839.72 E 106 o 3136.80 3 S 6 o 5837.56 E 106 o 3133.60 80 Lampiran 4. lanjutan Muara Sukawayana arah laut Sampling ke Stasiun Posisi Stasiun 1 1 S 6 o 5749.50 E 106 o 3030.00 2 S 6 o 5749.57 E 106 o 3046.48 3 S 6 o 5849.60 E 106 o 3055.12 2 1 S 6 o 5849.90 E 106 o 3067.80 2 S 6 o 5850.03 E 106 o 3073.00 3 S 6 o 5750.10 E 106 o 3080.04 3 1 S 6 o 5750.14 E 106 o 2906.48 2 S 6 o 575028 E 106 o 2907.56 3 S 6 o 575035 E 106 o 2939.00 4 1 S 6 o 57’49.18 E 106 o 3033.40 2 S 6 o 5749.32 E 106 o 3038.12 3 S 6 o 5749.46 E 106 o 3020.60 5 1 S 6 o 5749.42 E 106 o 3021.48 2 S 6 o 5749.58 E 106 o 3021.50 3 S 6 o 5749.22 E 106 o 3023.04 Muara Sungai Posisi Stasiun Cimaja S 6°5656.90 E 106°2929.20 Citiis S 6°5656.30 E 106°2828.50 Citepus S 6 o 5770.00 E 106 o 3200.00 Sukawayana S 6 o 5748.24 E 106 o 3100.00 81 Lampiran 5. Data panjang, tinggi dan berat larva dan juvenil ikan Spesies family Panjang cm Tinggi cm Berat gr Polydactylus 4,9 1 0,7855 Terapon theraps 5,5 1,8 31,918 4 1,4 0,7084 Polydactylus nigripinus 3 0,7 0,1674 3,9 0,7 0,2218 3,9 0,7 0,2218 Kuhlia 2,3 0,4 0,1181 2,3 0,5 0,1355 Diodon 3 1,7 0,3296 2,5 0,8 0,2856 Secutor indicius 2,3 0,9 0,1057 2,5 1 0,1643 1,9 0,6 0,0057 3,7 1,5 0,6683 3,5 1,5 0,6816 3,6 1,5 0,6811 2,7 1,1 0,3109 2,5 1 0,2043 2,4 0,9 0,1975 3.7 1.3 0.6637 2 0.7 0.1675 1.2 0.5 0.0503 1 0.3 0.0099 1.2 0.4 0.1039 0.7 0.1 0.0026 4.7 1.5 1.0908 3.8 1.2 0.5023 2,5 1 0,2108 2,2 0,9 0,16 2,5 1 0,1798 2,4 0,9 0,1617 2,1 0,9 0,1237 2,1 0,8 0,1155 2,3 0,9 0,178 2,5 1 0,2019 2,6 1,1 0,2602 2,7 1,2 0,3079 3,7 1,6 0,6829 2,4 1 0,1547 2,4 0,9 0,1538 2,8 1,2 0,2861 3,8 1,2 0,5023 2,3 1 0,1266 2 0,7 0,1675 82 Lampiran 5. lanjutan Spesies family Panjang cm Tinggi cm Berat gr Gobiidae 3,5 0,5 0,3155 3.5 0.5 0.3155 3 0.4 0.2166 1.9 0.3 0.0702 2 0.3 0.0446 3 0,4 0,2166 Archamia fucata 4,8 1,5 11,038 5,2 1,5 14,943 4,6 1,3 0,9385 2,4 0,6 0,0923 2,6 0,7 0,1608 3,2 1 0,3344 4,8 1,4 0,9185 Cynoglosus sp. 2.5 0.6 0.0671 0.4 1.2 0.4254 1.2 0.2 0.0934 2 0.5 0.0409 2 0,5 0,0409 2,5 0,6 0,0671 Johnidae 4,3 1 0,6673 3 0,7 0,2005 S. microcephalus 6,8 1 33,129 S. longifilis 8 1,2 24,783 S. cyanocephalus 5,5 1,2 1,887 T.longirostris 8,5 0,2 0,147 Kuhlia marginata 5,8 1,8 2,309 Sillago 3 0.4 0.3157 Serranidae 1.8 0.2 0.0221 Congridae 5 0.2 0.1065 Lepturacanthus 12 0,7 1,334 5,5 0,3 0,1677 5 0,2 0,0962 Anguilla sp. 1,2 0,4 0,5403 4 0.8 0.3558 7,1 1 1,834 7.1 1 1.834 1.2 0.4 0.5403 8 0.4 0.2242 4.7 0.4 0.0531 Microchantus sp. 1,3 0,3 0,0328 1,2 0,3 0,0262 1,5 0,3 0,0206 1,4 0,3 0,0191 1,8 0,2 0,0221 1.3 0.3 0.0328 1.2 0.3 0.021 83 Lampiran 5. lanjutan Spesies family Panjang cm Tinggi cm Berat gr M. cyprinoides 4,2 0,2 0,0273 2,5 0,4 0,0787 2.7 0.3 0.0172 Psettodes erumei 2,5 1 0,0779 5,5 0,9 0,0812 Caranx sp. 1 0,4 0,0091 1 0.4 0.0091 1.8 0.4 0.0456 8.2 2.4 3.6786 Pomadasys maculatum 3 0,9 0,2945 4,5 1,5 12,849 3,1 1 0,3977 2,9 1 0,3423 3 0,8 0,2746 Tetraroge barbata 2 0,5 0,0926 2.5 0.7 0.245 2 0,5 0,0926 Muraenichthys gymnotus 14,5 0,8 1,347 Ambassis sp. 2 0,4 0,0633 3.1 1 0.6279 4.5 1.3 0.7954 2 0.6 0.0771 2.3 0.6 0.0814 2.2 0.5 0.078 2 0.5 0.0627 3 0.5 0.1508 3 0.5 0.153 2 0.4 0.0646 2.3 0.4 0.071 2.8 0.7 0.177 2 0.6 0.0683 1.7 0.5 0.0615 2 0.5 0.0671 Johnius belangerii 4.3 1 0.6673 3 0.7 0.2005 Mugilidae 1.4 0.3 0.0191 1.7 0.3 0.0453 3.7 0.9 0.4279 Platychephalidae 4.9 1.6 1.6127 5.5 2.5 1.4397 4 1.2 0.6573 3 1 0.3187 2.7 1 0.2413 Sardinella sp. 3.3 0.7 0.1713 3 0.5 0.1705 84 Lampiran 5. lanjutan Spesies family Panjang cm Tinggi cm Berat gr Sicyopterus sp. 3.8 0.5 0.5851 4.5 0.7 1.0223 2.8 0.3 0.1309 2.7 0.3 0.116 2.9 0.4 0.1662 2 0.1 0.0226 2 0.2 0.0241 1.9 0.1 0.0216 1.9 0.2 0.0198 1.6 0.1 0.013 3 0.5 0.2085 3 0.4 0.1995 2.7 0.4 0.1377 2.9 0.4 0.1689 2.5 2.4 0.088 85 Lampiran 6. Gambar larva dan juvenil ikan yang ditemukan di Teluk Palabuhanratu Larvajuvenil Ikan Dewasa Sicyopterus sp. Ambassis vachelli Secutor indicius Leiognathus sp. Cynoglossus sp. Psettodes erumei Microcanthus sp. Lepturacanthus sp. Gempylus sp. 86 Lampiran 6. lanjutan Larvajuvenil Ikan Dewasa Megalops cyprinoides Anguilla sp. Polydactylus nigripinus Polydactylus sp. Archamia fucata Kuhlia sp. Kuhlia marginata Pomadasys kaakan Tetraroge barbata 87 Lampiran 6. lanjutan Larvajuvenil Ikan Dewasa Terapon theraps Sardinella sp. Mugilidae Sillago sp. Muraenichtys gymnotus Johnius belangeri Tetraodon sp. Diodon sp. Trachyrhamphus longirostris 88 Lampiran 6. lanjutan Larvajuvenil Ikan Dewasa Platycephalus sp. Serranidae Gobiidae Seciaenidae Congridae Ophichthydae Lutjanidae Caranx sp. 89 Lampiran 7. Alat dan bahan Perahu Congkreng Life jacket Timbangan digital Alat bedah Sirib Kamera digital Net Larvae GPS Buku identifikasi Dino-Lite Waring Sirib Alat tulis Lampu senter Larva Ikan 90 90 Lampiran 8. Contoh perhitungan Hasil penangkapan larva dan juvenil di Teluk Palabuhanratu adalah sebagai berikut No Jenis Ikan Jumlah individu ekor 1 Secutor indicius 6 2 Lepturacanthus sp. 2 3 Caranx sp. 9 4 Serranidae 1 5 Sicyopterus sp. 2 TOTAL 20 Jika diketahui Muara sungai Jarak pengambilan contoh 5 meter Sirib yang digunakan berbentuk segitiga sama kaki dengan sisi miring 1.5 meter panjang alas 1 meter Lama pengoperasian sirib 30 menit Jumlah stasiun contoh 3 lokasi Laut Jarak pengambilan contoh 3 meter Jika menggunakan dua macam alat tangkap  larva net 1 memiliki diameter 60 cm  larva net 2 waring berbentuk persegi dengan panjang sisi 1 meter Lama pengoperasian alat 10 menit Kecepatan kapal 2 knot = 61.73 mmenit Bagan Bagan berbentuk persegi dengan panjang sisi 5.5 meter Lama waktu pengoperasian 12 jam = 720 menit Kecepatan arus 50 cmdetik = 0.0083 mmenit Kedalaman pengambilan larva 4 meter Berdasarkan alat tangkap dan lokasi, maka tentukan a. Kekayaan spesies b. Kepadatan spesies per alat tangkap c. Kelimpahan spesies per alat tangkap d. Pola penyebaran dan distribusi e. Struktur komunitas Keanekaragaman Keseragaman Dominansi Muara Sungai a. Kekayaan spesies 91 91 Lampiran 8. lanjutan Keterangan: D : Indeks kekayaan spesies S : Jumlah spesies pada satu sampel N : Jumlah selekor dari biota dalam satu spesies atau sampel

b. Kepadatan spesies