Perbandingan Harga, Berat dan Jumlah Individu antara Larva dan Juvenil Ikan dengan Ikan Dewasa

48 Tabel 5. Komposisi larva dan non-larva ikan dalam bagan Sukawayana Nama spesies Jumlah individu ekor Berat contoh gr Komposisi bobot dalam total tangkapan Komposisi Jumlah dalam total tangkapan Secutor indicius 13 10 802 1 043 Sicyopterus sp. 308 76 6 096 24 706 Engraulididae 33 101 8 102 2 647 Total 534 187 15 000 42 834 Proporsi terbesar yang tertangkap dalam bagan Sukawayana adalah dari jenis Sicyopterus sp. yang masih dalam stadia larva. Proporsi terbesar ke-2 yaitu dari kelompok ikan pelagis kecil yaitu ikan teri famili Engraulididae dan komposisi larva terbesar setelah Sicyopterus sp. yang tertangkap dalam bagan yaitu larva ikan pepetek Secutor indicius . Berdasarkan data ini dapat kita lihat bahwa bagan yang memiliki ukuran mata jaring yang kecil 0.3 cm dan ditargetkan untuk menangkap ikan-ikan berukuran kecil seperti ikan teri, menyebabkan bukan hanya ikan teri saja yang tertangkap melainkan ribuan ikan yang masih dalam stadia larva dan juvenil pun ikut tertangkap. Hal ini dapat mengganggu keberlangsungan hidup dari suatu spesies, karena tertangkapnya ikan-ikan yang masih dalam stadia larva ini dapat memutuskan perkembangbiakan dari suatu jenis ikan. Menurut Syahailatua 2006, tingginya tingkat mortalitas dari iktioplankton larva ikan dapat menurunkan laju kelangsungan hidupnya survival rate. Hal ini sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses rekruitmen ikan dewasa dan produksi sumberdaya perikanan. Dua hipotesa tentang tangkap lebih overfishing yang terjadi pada sumberdaya perikanan yaitu tangkap lebih yang diakibatkan oleh banyak tertangkapnya ikan-ikan muda growth overfishing dan tangkap lebih yang diakibatkan oleh gagalnya proses rekruitmen recruitmen overfishing. Penelitian ini menunjukan bahwa gagalnya proses rekruitmen bukan hanya karena mortalitas alami melainkan disebabkan pula penangkapan yang terjadi pada stadia larva dan juvenil ikan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan tertangkapnya ribuan larva dan juvenil ikan dalam alat tangkap berupa bagan dan tradisi nyalaweanngala impun yang terjadi di Teluk Palabuhanratu.

4.7 Perbandingan Harga, Berat dan Jumlah Individu antara Larva dan Juvenil Ikan dengan Ikan Dewasa

Perbandingan harga larva dan juvenil ikan dengan ikan dewasa dilakukan 49 dengan cara sampling harga di pasar selama penelitian melalui proses wawancara kepada pedagang ikan di TPI Palabuhanratu dan nelayan sekitar. Larva ikan hasil dari tradisi ngala impun nyalaewan atau pun larva ikan yang tertangkap oleh bagan memiliki harga berkisar Rp 25 000-45 000kg, dimana dalam satu kilogram terdiri dari ribuan individu, sedangkan harga ikan dewasa berkisar Rp 2 750-40 000kg. Hasil dari sampling harga tersebut disajikan pada Tabel 6. Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa perbandingan harga antara larva dengan ikan dewasa cukup signifikan. Tabel 6. Harga ikan Jenis ikan Harga Rpkg Larva ikan 25 000-45 000 Pepetek 2 750 Layur 15 000 Lidah 25 000 Belanak 25 000 Sardin 8 000 Sebelah 25 000 Kakap 40 000 Pada Tabel 7 memperlihatkan perbandingan berat rata-rata per ekor larva dan juvenil ikan dengan per ekor ikan dewasa, serta perbandingan jumlah individunya dalam satu kilogram. Tabel 7. Perbandingan berat dan jumlah individu antara larva dan juvenil ikan dengan ikan dewasa Jenis ikan Berat rata-rata per ekor gr Jumlah individu dalam 1 kg larvajuvenil ikan dewasa larvajuvenil ikan dewasa Pepetek 0.0128 43 78 125 23 Layur 0.0962 333 10 395 3 Lidah 0.0409 71 24 450 14 Belanak 0.0453 100 22 075 10 Sardin 0.1705 83 5 865 12 Sebelah 0.0812 333 12 315 3 Kakap 0.0752 1000 13 298 1 Berat rata-rata larva dan juvenil ikan diperoleh berdasarkan hasil penimbangan panjang dan berat dari masing-masing jenis larva dan juvenil yang ditemukan selama penelitian. Berat rata-rata ikan dewasa diperoleh berdasarkan hasil konversi jumlah individu yang ada dalam satu kilogram, dimana jumlah 50 individu ikan dewasa dalam 1 kilogram diketahui berdasarkan literatur yang diperoleh serta informasi dari para pedagang ikan di TPI Palabuhanratu begitu pula dengan jumlah individu larva dan juvenil ikan yang didapatkan dengan cara mengkonversi bobot rata-rata per spesies dalam satu kilogram. Berdasarkan Tabel 6 dan Tabel 7 tampak jelas perbandingan harga, berat dan jumlah individu antara larva dan juvenil ikan dengan ikan dewasa ukuran konsumsi. Larva dan juvenil ikan pepetek yang dominan tertangkap selama penelitian setelah dikonversi dalam satu kilogram, terdiri dari 78 125 ekor, sedangkan ikan pepetek dewasa hanya terdiri dari 23 ekor dalam satu kilogram. Larva dan juvenil ikan lain yang tertangkap meliputi ikan layur, lidah, belanak, sardin, sebelah dan kakap namun, jumlahnya tidak sebanyak jumlah individu larva ikan pepetek, tetapi setelah dikonversi dalam satu kilogram, larva ikan-ikan tersebut juga terdiri dari ribuan ekor yang dapat dilihat pada Tabel 7, yang jika dibandingkan dengan jumlah individu ikan dewasa menunjukkan perbandingan yang sangat signifikan. Hal ini diasumsikan jika peluang hidup dari larva dan juvenil ikan adalah 100. Seperti yang diketahui bahwa larva ikan memiliki tingkat mortalitas yang tinggi, sehingga peluang hidupnya pun relatif tergantung kondisi lingkungan dimana larva tersebut berada. Jika peluang hidup dari larva dan juvenil ikan hanya sebesar 1 saja dan tidak dieksploitasi secara dini, maka sumberdaya ikan akan tetap dapat lestari. Sebagai contoh yaitu larva ikan pepetek dengan asumsi peluang hidup 100 perbandingan antara larva dan ikan dewasa 3396:1 dan jika peluang hidupnya hanya sebesar 1 saja dan tidak mengalami penangkapan dini maka perbandingannya masih tetap menguntungkan yaitu 3:1. Dengan kata lain, jika larva ikan dan juvenil ikan tidak dieksploitasi maka produksi dari masing-masing jenis ikan akan meningkat. Harga larva dan juvenil ikan pepetek, layur, lidah, belanak, sardin, sebelah dan kakap yang tertangkap selama penelitian baik menggunakan larva net, waring maupun hasi dari tangkapan bagan dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan harga tersebut kita dapat mengetahui bahwa ikan dewasa akan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi daripada larva dan juvenil ikan. Oleh karena itu, jika larva dan juvenil ikan dibiarkan tumbuh hingga dewasa produksi dari masing-masing jenis 51 ikan akan meningkat sehingga keuntungan ekonomi yang di peroleh juga lebih besar. Tabel 8. Perbandingan harga per ekor larva ikan dan ikan dewasa Jenis ikan Harga rata-rata per ekor Rpekor larva juvenil ikan dewasa Pepetek Secutor indicius 0.45 200 Layur Lepturacanthus sp. 3.37 5 000 Lidah Cynoglossus sp. 1.43 1 786 Blanak Mugillidae 1.59 2 500 Sardin Sardinella sp. 5.97 6 667 Sebelah Psettodes erumei 2.84 8 333 Kakap Lutjanidae 2.63 40 000

4.8 Kondisi Perikanan Pepetek di Teluk Palabuhanratu