Hasil tangkapan ikan layur di Teluk Palabuhanratu Upaya penangkapan ikan layur di Teluk Palabuhanratu

57 bagan, dan ikan layur dewasa memiliki harga yang cukup tinggi dan merupakan salah satu komoditi ekspor.

4.9.1 Hasil tangkapan ikan layur di Teluk Palabuhanratu

Berdasarkan Gambar 28, terlihat bahwa hasil tangkapan ikan layur berfluktuasi dari tahun ke tahun. Hasil tangkapan tertinggi pada tahun 2007 sebanyak 243.55 ton. Hasil tangkapan terendah terjadi pada tahun 2010 sebanyak 36.73 ton. Hasil tangkapan dari tahun 2003-2007 mengalami peningkatan kemudian menurun pada tahun 2008-2010. Penurunan hasil tangkapan pada tahun tersebut terjadi akibat penangkapan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Penurunan hasil tangkapan juga dapat disebabkan oleh faktor cuaca. Selain itu, fluktuasi hasil tangkapan ikan pepetek tiap tahun dipengaruhi oleh jumlah unit penangkapan yang menangkap ikan pepetek yang berfluktuasi setiap tahunnya, musim penangkapan ikan pepetek, dan ketersediaan ikan pepetek pada tahun tersebut. Gambar 28. Grafik hasil tangkapan perikanan layur di Teluk Palabuhanratu tahun 2001-2010 Ditjen-Tangkap DKP

4.9.2 Upaya penangkapan ikan layur di Teluk Palabuhanratu

Upaya penangkapan ikan layur di Teluk Palabuhanratu didapatkan dari standarisasi data jumlah trip alat tangkap Pancing ulur, rawai, bagan, pureseinne, dan Gillnet dari tahun 2001-2010. Berikut ini adalah grafik upaya penangkapan ikan pepetek di Teluk Palabuhanratu Gambar 29. - 50 100 150 200 250 300 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 H a sil ta ng k a pa n t o n Tahun 58 Gambar 29. Grafik upaya penangkapan perikanan layur di Teluk Palabuhanratu tahun 2001-2010 Ditjen-Tangkap DKP Ikan layur dominan tertangkap oleh alat tangkap pancing ulur. Berdasarkan Gambar 27, terlihat bahwa upaya penangkapan berfluktuasi dari tahun ke tahun. Hal tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan ekonomi. Faktor lingkungan yang mempengaruhi adalah cuaca dan musim yang mempengaruhi operasi penangkapan ikan. faktor ekonomi, seperti kecenderungan nelayan dalam memperhitungkan untungruginya dalam melakukan operasi penangkapan. Apabila dibandingkan antara hasil tangkapan ikan layur dengan upaya penangkapannya, maka dapat dilihat bahwa pada tahun 2003-2007 hasil tangkapan meningkat seiring dengan meningkatnya upaya tangkap. Penurunan hasil tangkapan pada tahun 2010 mencapai 36.73 ton seiring dengan peningkatan upaya tangkap sebanyak 756 trip. Hubungan yang berbanding terbalik pada tahun 2010 antara hasil tangkapan dan upaya penangkapan disebabkan oleh upaya penangkapan yang dapat menyebabkan menurunnya produksi ikan sehingga kelimpahannya di perairan berkurang.

4.9.3 Catch per unit effort CPUE ikan layur