36 larva terbesar dalam hasil tangkapan bagan adalah ikan pepetek Secutor indicius
dan larva ikan famili Gobiidae jenis Sicyopterus sp.
4.3 Kekayaan Spesies
Kekayaan jenis di empat lokasi penelitian yang dibedakan berdasarkan muara arah sungai dan muara arah laut ini memiliki nilai yang berbeda-beda. Hal ini
disebabkan tiap lokasi memiliki karakteristik lingkungan yang berbeda pula, sehingga jenis-jenis ikan yang mendiami suatu perairan juga berbeda-beda.
Kekayaan spesies menggunakan indeks menhinick disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Kekayaan spesies menhinick index pada setiap lokasi penenlitian
Struktur Komunitas Cimaja
Citiis Citepus
Sukawayana Muara
arah sungai
Muara arah
laut Muara
arah sungai
Muara arah
laut Muara
arah sungai
Muara arah
laut Muara
arah sungai
Muara arah
laut Jumlah Taksa
4 8
7 15
10 5
4 7
Jumlah individu 2767
34 101
51 802
14 240
31 Kekayaan Spesies
0.02 1.2
0.60 2.10
0.35 1.34
0.26 1.26
Spesies yang banyak ditemukan selama penelitian berlangsung yaitu spesies dengan stadia postlarva dan juvenil, dan tidak ditemukan spesies dengan stadia yolk
sac dan prolarva. Postlarva dan juvenil dibedakan berdasarkan pewarnaan tubuh, dan kelengkapan sirip. Postlarva memiliki warna tubuh yang masih transparan dan
siripnya yang belum lengkap, sedangkan juvenil warna tubuh dan sirip-siripnya sudah menyerupai ikan stadia dewasa hanya saja masih dalam ukuran yang relatif
kecil dan belum mencapai tahap matang gonad. Jenis larva dan juvenil ikan yang ditemukan di perairan Teluk Palabuhanratu selama penelitian dari bulan Maret
–Juli 2011 di lokasi muara arah laut dan muara arah Sungai Cimaja, Citiis, Citepus dan
Sukawayana berjumlah 36 jenis yang termasuk dalam 29 famili dan 10 ordo. Kekayaan spesies yang telah dihitung menggunakan indeks menhinick
diperoleh bahwa kekayaan spesies paling tinggi berada di daerah Citiis baik pada lokasi di muara arah sungai maupun di muara arah laut, sebesar 2.10 untuk lokasi di
muara arah laut, dan 0.60 untuk lokasi di muara arah sungai. Secara berurutan kekayaan spesies dari yang tertinggi hingga terendah yaitu, Citiis, Citepus,
Sukawayana dan Cimaja. Muara arah laut memiliki jenis yang lebih banyak dengan jumlah individu yang relatif sedikit, sedangkan di muara arah sungai memiliki jenis
37 yang lebih sedikit dengan jumlah individu yang lebih banyak. Dilihat secara
keseluruhan, lokasi yang berada di muara arah laut memiliki indeks kekayaan spesies yang lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi yang berada di muara arah
sungai. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jumlah spesiestaksa yang ditemukan di lokasi tersebut relatif lebih banyak dan beragam. Menurut Abele 1982 in
Sembiring 2008 struktur kompleksitas dari suatu habitat dengan kekayaan spesies memiliki hubungan yang positif, semakin baik struktur kompleksitas suatu habitat
maka spesies yang ditemukan pada habitat tersebut akan semakin banyak. Selain itu, kekayaan spesies juga memiliki hubungan positif dengan suatu area yang
ditempatinya. Area yang lebih luas memiliki variasi habitat yang lebih besar dibandingan dengan area yang lebih sempit sehingga, semakin luas suatu area
perairan maka semakin banyak pula jumlah jenis ikan yang menempatinya Kottelat et al. 1996 in Yustina 2001. Oleh karena itulah jenis larva dan juvenil ikan pada
lokasi muara arah laut yang memiliki area lebih luas relatif lebih banyak dibandingkan dengan muara arah sungai. Ekman 1953 and Brunn 1957 in
Genisa 2000 berpendapat bahwa secara geografis semakin jauh suatu perairan dari pantai dan semakin dalam suatu perairan tersebut maka, semakin sedikit pula
jenisnya. Pada penelitian ini jenis larva yang ditemukan cukup beragam karena jika didasari oleh pendapat dari Ekman and Burnn lokasi penelitian masih termasuk
dalam perairan yang dangkal dengan kedalaman perairan berkisar antara 0.3-5 meter.
Suku Leiognathidae dikenal dengan nama ikan petek. Menurut FAO Food and Agriculture Organization 1974 in Genisa 2000 tercatat 28 jenis ikan petek
yang hidup di Indonesia. Ikan petek hidup bergerombol di dasar perairan dangkal hingga kedalaman lebih dari 60 meter dan paling banyak tertangkap pada kedalaman
air antara 10-20 meter. Selama penelitian, larva dan juvenil ikan dari suku Leiognathidae yang tertangkap hanya terdiri dari dua jenis yaitu Secutor indicius dan
Leiognathus sp., dimana jenis Secutor indicius dominan tertangkap di lokasi yang berada di laut sekitar muara sungai.
4.4 Kepadatan dan Kelimpahan Relatif Larva dan Juvenil Ikan