Identifikasi Larva Ikan TINJAUAN PUSTAKA

6 kurang ikan, berlangsung sekitar bulan NovemberDesember sampai dengan bulan AprilMei. Alat penangkapan ikan yang dominan diperairan Palabuhanratu adalah payang dan gill net. Hasil tangkapan kedua alat tersebut merupakan 70 dari total hasil tangkap seluruh alat tangkap yang beroperasi di daerah tersebut. Jenis ikan yang banyak tertangkap adalah cakalang Katsuwonus pelamis dan Tuna Thunnus albacares. Selain itu tertangkap pula ikan-ikan eteman, peda, tembang, layur, petek dan teri.

2.2 Identifikasi Larva Ikan

Identifikasi menurut Mayr 1971 in Laily 2006 adalah menempatkan atau memberikan identitas suatu individu melalui prosedur deduktif ke dalam suatu takson dengan menggunakan kunci determinasi. Kunci determinasi adalah kunci jawaban yang digunakan untuk menetapkan identitas suatu individu. Kegiatan identifikasi bertujuan untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi yang sangat bervariasi dan memasukkannya ke dalam suatu takson. Selain itu, untuk mengetahui identitas atau nama suatu individu atau spesies dengan cara mengamati beberapa karakter atau ciri morfologi spesies tersebut dengan membandingkan ciri-ciri yang ada sesuai dengan kunci determinasi. Leis and Ewart 2000 mengemukakan ada empat metode dalam mengidentifikasi larva ikan, antara lain dengan menggunakan literatur, metode seri atau bertahap, metode biokimia, dan metode rearing pemeliharaaan. Metode dengan menggunakan literatur merupakan metode identifikasi larva ikan dengan menggunakan literatur atau sumber bacaan dalam menentukan spesies larva ikan. Metode seri merupakan metode yang paling umum digunakan dalam mengidentifikasi larva ikan, namun metode ini membutuhkan banyak bahan, untuk dapat mengumpulkan larva dalam berbagai ukuran. Metode ini diterapkan berdasarkan kemiripan dalam pendugaan identifikasi, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dalam identifikasi. Metode biokimia dapat digunakan bersamaan dengan metode seri untuk membantu dalam identifikasi. Sayangnya metode ini tidak praktis digunakan untuk mengidentifikasi spesimen dari studi lapang yang dilakukan secara rutin, tetapi metode ini berkontribusi dalam pengembangan identifikasi menjadi lebih baik. Metode rearing yaitu metode 7 identifikasi larva ikan dengan cara memelihara ikan muda larva hingga menjadi dewasa di laboratorium. Namun dalam identifikasi dengan metode ini kerap kali tidak sesuai dengan spesies yang sebenarnya. Hal ini disebabkan, kondisi laboratorium dapat membawa perubahan perkembangan secara normal, perbedaan pigmentasi, proporsi tubuh dan ciri-ciri meristik umumnya dapat mengalami perubahan. Cara yang baik dalam mengidentifikasi larva ikan yaitu dengan cara mengkombinasikan metode-metode tersebut.

2.3 Biologi Larva Ikan