Hidrologi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

82

V. Rona Awal Daerah G. Pongkor Sebelum Adanya Pertambangan

5.1 Hidrologi

S. Cikaniki beserta dengan anak-anak sungainya seperti S. Cisarua, S. Cihiris, S. Ciparay, S. Cileungsi dan sebagainya merupakan sungai yang mengalir di daerah rencana kegiatan pertambangan G. Pongkor dengan pola aliran dendritik. Sungai-sungai ini terutama berguna untuk pengairan sawah dan pembangkit tenaga listrik. Selain sungai-sungai tersebut di atas di daerah penelitian dijumpai pula mata air-mata air seperti Cidenok dan Cimaja. Mata air ini digunakan penduduk setempat untuk keperluan hidupnya sehari-hari, sedangkan sungai-sungai lainnya kebanyakan digunakan untuk irigasi, perikanan dan lain sebagainya. a. Kekeruhan dan padatan terlarut Pada umumnya sifat fisika dari perairan yang terdapat di daerah rencana kegiatan pertambangan G. Pongkor menunjukkan hasil cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari penampilan air tersebut masih jernih. b. Derajat keasaman pH Nilai dari perairan tersebut di atas berkisar antara 6.53-7.25, dimana nilai ini menunjukkan bahwa perairan tersebut bersifat netral. c. Kesadahan Kesadahan merupakan gambaran mengenai kandungan garam alkali tanah Ca dan Mg sulfat danatau karbonat. Kadar kesadahan total dari contoh- contoh yang diperiksa adalah rendah, berkisar antara 0.22 - 2.59 G. hal ini menunjukkan bahwa S. Cikaniki beserta anak-anak sungainya tergolong pada perairan lunak. 83 d. Nitrogen Nilai kandungan nitrat N-NO 3 menunjukkan sifat kesuburan dari perairan. Hasil alisis menunjukkan bahwa nilai kandungan nitrat di daerah penelitian mempunyai kesuburan yang rendah. e. Khlorida Kandungan ion ini pada perairan yang diteliti berkisar antara 3.99 - 9.97 mgl. Nilai ini menunjukkan harga yang normal, yaitu masih lebih rendah dari 10 mgl. f. Oksigen Kadar oksigen terlarut DO dari perairan yang dianalisis menunjukkan kisaran angka antara 5.55 - 9.63 mgl. Keadaan ini menunjukkan nilai yang tinggi dan ini memberikan petunjuk bahwa perairan di daerah rencana kegiatan pertambangan G. Pongkor tidakbelum tercemar oleh bahan organik dan baik bagi kehidupan biota perairan. g. Logam Hasil analisis logam dari perairan rencana kegiatan pertambangan G. Pongkor menunjukkan bahwa : tidak ada logam-logam berat seperti Pb, Hg dan Cr. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat-sifat sumber sir yang diteliti di daerah kegiatan pertambangan G. Pongkor secara umum baik dalam arti belum mengalami pencemaran.

5.2 Kualitas Udara

Dokumen yang terkait

Risiko keracunan Merkuri (Hg) pada pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Tahun 2013

3 46 164

Peranserta Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 87

Peranan hutan dalam kehidupan rumah tangga masyarakat desa hutan (Studi kasus kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 15 98

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Rehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang emas Di gunung pongkor melalui kemitraaan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogor

0 2 2

Penanaman tanaman penutup tanah Untuk rehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang Emas di gunung pongkor melalui kemitraan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogor

3 16 108

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Penyebaran Spasial Keanekaragaman Tumbuhan Pangan dan Obat di Kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor.

4 71 91

ANALISIS ASUPAN MAKANAN DAN ESTIMASI RISIKO KESEHATAN PENDUDUK DI KAWASAN PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL - GUNUNG PONGKOR, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

0 0 10