Pijer Boraks Jenis dan Jumlah Bahan Berbahaya yang Digunakan

172 sa Malasa ah 78.840 Kg atau 78 responden tersebut masing-masing responden menggunakan sianida sebanyak 3 dan 4 kg. Rata-rata penggunaan sianida untuk Desa Malasari adalah 3,5 Kg, jumlah pengguna tong di Desa Malasari berdasarkan konversi dengan jumlah pemilik tong di Desa Cisarua didapat bahwa jumlah pemilik tong di Desa Malsasri adalah 74 orang, dimana rata-rata penggunaan sianida berdasarkan hasil penelitian adalah 3,5 Kg, maka total jumlah penggunaan sianida selama 3 hari di Desa Malasari adalah 259 Kg. dan jumlah penggunaan sianida per tahun untuk De ri adalah 31.512 Kg atau sebanyak 31,512 ton per tahunnya. Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua orang responden yang mengolah menggunakan tong, masing-masing menggunakan 4 kg untuk sebuah tong berkapasitas 48 beban lumpur dan 32 kg sianida untuk 4 tong berkapasitas masing-masing 80 beban lumpur, sehingga rata-rata penggunaan sianida berdasarkan hasil penelitian adalah 7,2 Kg per seorang responden selama tiga hari. Berdasarkan hasi konversi dengan jumlah tong di Desa Cisarua, maka total jumlah tong yang diperkirakan ada di Desa Bantarkaret adalah sebanyak 90 buah, dengan total penggunaan sianida untuk 90 buah tong selama tiga hari adalah sebanyak 648 Kg, sehingga total penggunaan sianida selama satu tahun adal ,84 ton per tahunnya. Belum ditambah sianida yang digunakan oleh PT. Antam, Tbk untuk mengolah bijih emasnya. Jadi jumlah penggunaan sianida oleh penduduk di ketiga desa yaitu Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret berdasarkan hasil penelitian dan konversi untuk per tahunnya adalah 530,522 ton.

5.3.3. Pijer Boraks

Merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks merupakan garan Natrium Na 2 B 4 O 7 10H 2 O atau 173 ak hanya diserap melalui pencernaan, namun juga melalui kulit. B n, koma, bahkan kematian. Daya toksisitas pada anak kecil pijer adalah sebanyak 756 Kg per tahun. nama lainnya adalah Natrium Biborat, Natrium Piroborat, Natrium Tetraborat, yang banyak digunakan dalam berbagai industry non pangan seperti industri kertas, gelas, pengawet kayu dan keramik, gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks. Dampak dari mengkonsumsi boraks tidak dirasakan secara langsung karena sifatnya terakumulasi sedikit demi sedikit dalam organ hati, otak, testis, dan ginjal. Boraks tid oraks yang terserap didalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta dalam jumlah yang sangat kecil akan dikeluarkan melalui keringat. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi akan mengakibatkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan, anuria tidak terbentuknya urin, menimbulkan depresi, apatis, tekanan darah turu adalah sebanyak 5 gram boraks didalam tubuh anak kecil akan mengakibatkan kematian, sedangkan pada orang dewasa sebanyak 10-20 gram boraks akan mengakibatkan kematian. Berdasarkan hasil penelitian di ketiga desa penggunaan boraks adalah untuk ngegebos emas yang menurut hasil wawancara boraks tersebut digunakan sebagai pembersih emas yang akan dijual kepada penadah. Menurut responden, seriap orang yang melakukan penggebosan badannya tidak pernah bisa gemuk. Hal ini merupakan salah satu gejala yang ditimbulkan dari boraks itu sendiri yaitu menghilangkan nafsu makan. Penggunaan pijer untuk ketiga desa berdasarkan data hasil wawancara yang tersedia dari 9 orang responden yang menggunakan 174 erwarna putih yang dapat menyerap carbon 4 ton per tiga hari atau 284,7 ton per gunakan air keras, sehingga tidak dapat dipastikan berapa jumlah ketiga desa tempat penelitian.

5.3.4. Soda Api caustic

Dokumen yang terkait

Risiko keracunan Merkuri (Hg) pada pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Tahun 2013

3 46 164

Peranserta Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 87

Peranan hutan dalam kehidupan rumah tangga masyarakat desa hutan (Studi kasus kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 15 98

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Rehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang emas Di gunung pongkor melalui kemitraaan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogor

0 2 2

Penanaman tanaman penutup tanah Untuk rehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang Emas di gunung pongkor melalui kemitraan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogor

3 16 108

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Penyebaran Spasial Keanekaragaman Tumbuhan Pangan dan Obat di Kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor.

4 71 91

ANALISIS ASUPAN MAKANAN DAN ESTIMASI RISIKO KESEHATAN PENDUDUK DI KAWASAN PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL - GUNUNG PONGKOR, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

0 0 10