Pertambangan Emas Liar PETI

49 menjelang tahun 1990, dan bagi bayi yang dilahirkan tahun 2000 usia harapan hidupnya mencapai 65,5 tahun. Peningkatan Angka Harapan Hidup ini menunjukkan adanya peningkatan kehidupan dan kesejahteraan bangsa Indonesia selama tiga puluh tahun terkahir dari tahun 1970-an sampai tahun 2000. Tabel 2. Angka Harapan Hidup saat Lahir PropinsiKabupaten Angka Harapan Hidup Laki-laki Angka Harapan Hidup Perempuan Sumatera Selatan 65,5 69,5 Kab. OKI 64,4 68,5 Kota Palembang 69,9 73,5 Jawa Barat 63,8 68,0 Kab. Kuningan 63,4 67,7 Kota Bandung 70,0 73,6 NTT 62,9 67,2 Kab. Flores Timur 63,5 67,8 Kab. Timor Tengah Utara 62,6 67,0 Sumber: Menurut Beberapa Propinsi dan KabupatenKota, yang dihitung dari data Susenas 2004 memakai program Mortpak 4.

2.3. Pertambangan Emas Liar PETI

PETI adalah usaha pertambangan yang dilakukan oleh perseorangan, sekelompok orang, perusahaan atau yayasan berbadan hukum yang dalam operasinya tidak memiliki izin dari instansi pemerintah pusat atau daerah sesuai peaturan perundang-undangan yang berlaku. Jadi semua izin, rekomendasi, atau bentuk apapun yang diberikan kepada perseorangan, sekelompok orang, perusahaan atau yayasan oleh instansi pemerintah diluar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dapat dikategorikan sebagai PETI. Pertambangan emas tradisional yang dilakukan secara turun temurun dan telah berlangsung sebelum Indonesia merdeka, merupakan cikal bakal usaha pertambangan yang kemudian dikenal sebagai PETI. PETI emas di Gunung Pongkor memasuki kawasan pertambangan emas Pongkor PT. ANTAM sejak tahun 1991 dan lebih dikenal dengan istilah gurandil. Keberadaan PETI awalnya 50 sekitar puluhan orang dan aktifitasnya dilakukan dengan sembunyi-sembunyi KLH, 2002. Adanya krisis moneter yang diikuti dengan krisis ekonomi pada tahun 1998 di Indonesia menambah jumlah PETI yang datang menjadi ribuan dengan komposisi perbandingan jumlah PETI yaitu: pendatang 70 dan penduduk lokal 30. Secara teknis kegiatan para pelaku kegiatan PETI di Gunung Pongkor dibedakan menjadi: 1. PETI: Pemahat, kuli pikul dan pemilik lubang, 2. Kelompok pendukung: pemodal, pengolah, penampung, dan oknum aparatjawara yang bertindak sebagai pelindung kegiatan PETI beking. Pola kegiatan PETI dapat dilihat dari diagram berikut: Pemikul Suplai gelundungan dan merkuri Pengolahan emas di lokasi Penggalian Pengolahan emas di luar lokasi penggalian Di dalam Kec.Nanggung Penadah Di luar Kec. Nanggung Penggali Lokasi Kegiatan PETI P E M O D A L + B E K I N G Sumber: KLH, 2002 Gambar 4. Diagram alir kegiatan PETI emas di Pongkor 51 Pengolahan bijih-bijih emas yang telah ditambang dilakukan dengan cara sederhana serta menggunakan bahn kimia merkuri Hg yang berfungsi sebagai pengikat butiran-butiran emas membentuk bullion, karena sifat merkuri yang cenderung membentuk Alloy bila bereaksi dengan logam lain. Batuan yang ditambang diremukkan menjadi butiran-butiranyang halus. Kemudian butirn- butiran tersebut dimasukkan ke dalam alat yang dinamakan glundungan, yang dicampur dengan bahan kimia merkuri Hg dan air. Untuk satu alat glundungan yang berkpasitas 8-12 kg diperlukan 0,5-1 kg merkuri. Setelah melalui proses penggelundungan selama ±6-8 jam dihasilkan bullion emas+merkuri. Selanjutnya dari bullion-bullion ini dilakukan pemurnian dan peleburan Hasmalina, 2004. Diagram prosesnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Sumber: KLH, 2002 Gambar 5. Proses pengolahan emas oleh PETI di Gunung Pongkor Penggilingan+Amalgamisasi Emas Peleburan Retorting Pengotor + emas yang tidak terambil + air raksa yang hancur Buangan LimbahTailing Di Sungai atau ditmbun Bullion Emas+Raksa Air Raksa BIJIH EMAS 52

2.4. Metode Transfer Benefit

Dokumen yang terkait

Risiko keracunan Merkuri (Hg) pada pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Tahun 2013

3 46 164

Peranserta Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 87

Peranan hutan dalam kehidupan rumah tangga masyarakat desa hutan (Studi kasus kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 15 98

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Rehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang emas Di gunung pongkor melalui kemitraaan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogor

0 2 2

Penanaman tanaman penutup tanah Untuk rehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang Emas di gunung pongkor melalui kemitraan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogor

3 16 108

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Penyebaran Spasial Keanekaragaman Tumbuhan Pangan dan Obat di Kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor.

4 71 91

ANALISIS ASUPAN MAKANAN DAN ESTIMASI RISIKO KESEHATAN PENDUDUK DI KAWASAN PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL - GUNUNG PONGKOR, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

0 0 10