Angkatan Kerja Mata Pencaharian Kesehatan Masyarakat

61 orang di PKK, 70 orang dalam Karang Taruna, sedangkan dalam Kader Pembangunan Desa KPD sebanyak 150 orang dengan Pembina Teknis KPD di Tingkat Kecamatan sebanyak 9 orang. Kantor Kecamatan Nanggung merupakan milik pemerintah dengan luas tanah 5 000 m 2 dan luas bangunan 360.75 m. Sumber dana Kecamatan Nanggung tidak hanya berasal dari APBD saja, melainkan juga berasal dari BUMN PT Antam. Rincian dana Kecamatan Nanggung dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 5. Sumber dan Jumlah Dana Kecamatan Nanggung Tahun 2008 No. Sumber Jumlah Dana Rp 1 APBD Kabupaten 20 000 000 2 BUMN PT Antam 12 000 000 3 Lain-lain yang Sah 43 000 000 JUMLAH 75 000 000 Sumber : Data Monografi Kecamatan Nanggung, 2008 Kecamatan Nanggung memiliki rumah dinas bagi Camat yang merupakan milik pemerintah dengan luas bangunan 120 m 2 . Rumah dinas tersebut merupakan rumah yang dibangun dengan anggaran APBD Propinsi dan bantuan dari PT Antam, Tbk.

4.1.1. Angkatan Kerja

Berdasarkan pada komposisi penduduk menurut golongan umur, 52.23 penduduk Kecamatan Nanggung merupakan kelompok penduduk angkatan kerja. Struktur umur penduduk tergolong pada penduduk usia muda dimana penduduk berusia di bawah 24 tahun merupakan mayoritas penduduk. dari gambar tersebut terlihat pada tahun-tahun mendatang penduduk usia angkatan kerja akan terus 62 meningkat dan struktur umur angkatan kerja dan penduduk usia lanjut akan mendekati perbandingan yang berimbang.

4.1.2. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Nanggung yang terbesar adalah di sektor pertanian 58.42, baik sebagai petani pemilik ataupun sebagai petani penggarap buruh tani. Penduduk yang bekerja sebagai pengusaha, baik kecil ataupun sedang serta di sektor kerajinan sebesar 16.69. bekerja sebagai buruh industri, buruh bangunan, buruh perkebunan dan buruh pertambangan sebesar 1.66. bekerja di sektor pertambangan sebesar 11.76, di sektor pengangkutan 0.15 . Bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan ABRI 1.08. pensiunan PNSABRI sebesar 0.26 dan di sektor peternakan sebesar 9.97. Produk pertanian yang dihasilkan pada umumnya merupakan tanaman bibit hortikultura. Kegiatan pertanian khususnya tanaman basahan dapat menghasilkan produksi sebanyak tiga kali per tahun. Penanaman palawija umumnya dilakukan di lereng-lereng bukit, sedang tanaman hortikultura terdapat pada beberapa desa yang memiliki ketinggian yang cukup untuk tanaman sayur- mayur. Selain itu pada beberapa desa terdapat pula tanaman buah-buahan yang merupakan tanaman tahunan.

4.1.3. Kesehatan Masyarakat

Pengenalan terhadap sanitasi dan kesehatan lingkungan pada masyarakat Kecamatan Nanggung dapat dikatakan sudah cukup baik. Prasarana pendukung terhadap kesehatan masyarakat dilayani melalui satu buah puskesmas dan dua buah puskesmas pembantu yang di dukung oleh dua dokter, dua orang perawat dan satu orang bidan. 63 Hasil yang dicapai melalui berbagai program kesehatan yang cukup menonjol adalah keberhasilan pengendalian kelahiran melalui program KB. Hal ini terbukti dengan menurunnya jumlah pertumbuhan penduduk selama lima tahun terakhir. Tingkat kesehatan lingkungan yang dimiliki masyarakat dapat dikatakan sudah cukup baik, khususnya dalam penggunaan air bersih. Mayoritas rumah penduduk memiliki kamar mandi dan jamban, sementara pada beberapa tempat tersedia kamar mandi dan jamban umum yang berupa pancuran. Hanya sedikit saja yang memenfaatkan aliran air sungai untuk keperluan hidup sehari-hari, khususnya bagi mereka yang bermukim di sekitar aliran sungai besar ataupun anak-anak sungai. Tingkat kesehatan ini, khususnya kesehatan ibu dan anak dapat dikatakan sudah cukup baik, hal ini terlihat dari kecilnya angka kematian balita dan menunjukkan keberhasilan program imunisasi yang dicanangkan pemerintah.

4.1.4. Prasarana Sosial Budaya

Dokumen yang terkait

Risiko keracunan Merkuri (Hg) pada pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Tahun 2013

3 46 164

Peranserta Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 87

Peranan hutan dalam kehidupan rumah tangga masyarakat desa hutan (Studi kasus kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 15 98

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Rehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang emas Di gunung pongkor melalui kemitraaan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogor

0 2 2

Penanaman tanaman penutup tanah Untuk rehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang Emas di gunung pongkor melalui kemitraan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogor

3 16 108

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Penyebaran Spasial Keanekaragaman Tumbuhan Pangan dan Obat di Kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor.

4 71 91

ANALISIS ASUPAN MAKANAN DAN ESTIMASI RISIKO KESEHATAN PENDUDUK DI KAWASAN PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL - GUNUNG PONGKOR, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

0 0 10