PT. Aneka Tambang 1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Gunung Pongkor

76 Tabel 17. Keadaan Mata Pencaharian Penduduk Desa Bantar Karet Tahun 2007 No. Mata Pencaharian Jumlah orang 1 Petani 3 873 2 Pedagang 20 3 Pegawai Negeri Sipil 24 4 Buruh Pertambangan 65 5 Pengusaha 3 6 Gurandil 100 7 Tukang Bangunan 5 8 Lain-lain Tukang ojek, aparat pemerintah, pengrajin, pengemudi 58 Sumber : Data Monografi Desa Bantar Karet, 2007 Sedangkan di sektor pendidikan, sejumlah 5 907 orang warga Desa Bantar Karet mengenyam pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Meskipun sebagian besar hanya sampai Sekolah Dasar saja. Berikut adalah komposisi tingkat pendidikan warga Desa Bantar Karet yang tersaji dalam Tabel 4. Tabel 18. Tingkat Pendidikan Warga Desa Bantar Karet Tahun 2007 No. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang 1 Sekolah Dasar 4 109 2 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP 1 117 3 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA 673 4 Perguruan Tinggi 8 Jumlah Total 5 907 Sumber : Data Monografi Desa Bantar Karet, 2007 4.5. PT. Aneka Tambang 4.5.1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Gunung Pongkor

I. Lokasi

Kegiatan penambangan dan pengolahan bijih emas beserta mineral ikutannya yang akan dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Persero terletak di daerah G. Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Dati II Bogor, Propinsi Dati I Jawa Barat yang mencakup luas 4058 Ha. 77 Daerah eksplorasi ini sebagian bertumpang tindih dengan kawasan hutan lindung dan hutan produksi seluas kurang lebih 800 Ha dan dengan daerah cagar alam G. Halimun seluas kurang lebih 40 Ha. Di mana gangguan langsung berupa areal terbuka, meliputi daerah seluas 6 Ha pada kawasan hutan lindung dan kawasan produksi serta kurang lebih 0.50 Ha di kawasan cagar alam. Daerah seluas 137 Ha yang terdiri dari: - 51 Ha kawasan hutan produksiPerhutani - 80 Ha kawasan hutan lindung - 6 Ha kawasan cagar alam G. Halimun Gangguan langsung berupa areal terbuka diperkirakan maksimum terjadi pada daerah cagar alam seluas kurang lebih 0.50 Ha yang diperlukan untuk lubang-lubang ventilasi dan jalan setapak. Sedangkan pada wilayah hutan lindung dan hutan produksi seluas kurang lebih 22 Ha yang digunakan untuk menunjang kegiatan pembangunan pabrik pengolahan, tailing pond, jalan produksi serta kegiatan fisik lapangan lainnya.

II. Waktu Pelaksanaan

Rencana kegiatan Pertambangan G. Pongkor ini akan dimulai setelah semua persyaratan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dipenuhi. Kegiatan pertambanagan G. Pongkor ini diperkirakan dapat berlangsung selama 33 tahun, termasuk Tahap Pra-konstruksi dan Tahap Konstruksi, dengan perincian sebagai berikut: - Tahap Pra-konstruksi 2 tahun - Tahap Konstruksi 2 tahun - Tahap Operasi 29 tahun

III. Jumlah Cadangan

Berdasarkan hasil eksplorasi data-data pada Tabel 3.1 dan perhitungan dengan metoda polygon yang dilakukan Kilborn Engineering, Canada, jumlah cadangan total adalah sebesar lebih kurang 5.23 juta ton bijih yang berkadar emas rata-rata 14.31 grton dan perak 155.79 grton Tabel 3.2. Tabel 19. Data Dasar Perhitungan Cadangan Bijih Emas G.Pongkor Lokasi Endapan Jumlah Tranches Jumlah Lubang Bor Ciguha 16 27 Kubang Cicau 23 37 Ciurug 18 20 Sumber : PT. Aneka Tambang Tabel 20. Cadangan dan Kadar Rata-rata Bijih Emas G. Pongkor Lokasi Jumlah Cadangan Kadar Emas Kadar Perak ton grton grton Ciguha 962 863 15.88 215.38 Kubang Cicau 1 955 346 10.41 98.86 Ciurug 2 311 642 16.96 179.13 Total dan Kadar Rata-rata 5 229 852 14.31 155.79 Sumber : PT. Aneka Tambang

IV. Tahap Penambangan

“Drilling” “Blasting” “Ore Scraping” “Ore Pass” “Lori” 1.2 m3unit “Ore Pass Dump” 78 “Lori” 2.8 m3unit “Mill site” “Pengolahan” Dislimed Tailing Konsentratpresipitat Dore bullion 8 Au, 87 Ag, 3 pengotor Filling Mat’ls After Mines Logam Mulia Jakarta Gambar 12. Diagram Alir Proses Penambangan Cut and Fill

V. Kebutuhan Bahan Kimia

a. Unit penggilling - Kapur - Timbal nitrat b. Unit preaerasi-sianidasi - Sianida - Kapur - Flocculant c. Unit carbon-in-pulp - Karbon aktif - Flocculant d. Unit pelepasan karbon - Asam khlorida HCl - Natrium hidroksida NaOH 79 80 - Sianida e. Unit presipitasi - Serbuk seng - Timbale nitrat f. Unit pemurnian - Fluks : Boraks Silika Nitrit Fluorspar g. Pengolahan limbah - Hydrogen peroksida Tabel 21. Jumlah Kebutuhan Bahan Kimia untuk Setiap Ton Bijih Jenis Bahan Kimia Kgton bijih Flocculant 0.06 Kapur 3 Timbal nitrat 0.28 Sianida 3 Serbuk seng 0.4 Karbon aktif 0.05 Asam khlorida 0.03 Natrium hidroksida 0.03 Fluks boraks, nitrit, silika, fluorspar - Tembaga sulfat 0.45 Hidrogen peroksida 1.3 Sumber : Feasibility Study G. Pongkor PT. Aneka Tambang Kondisi limbah proses pengolahan dari kegiatan pertambangan G. Pongkor adalah sebagai berikut: Jumlah limbah 108.6 tonjam Persen padatan 12 Ampas 40 untuk back filling 500 tonhari 81 Dan 60 ke tailing pond 20.83 tonjam Ukuran partikel -200 mesh Volume limbah cair 80.8 m 3 jam - Waktu sianida 24 jam - Jumlah tahapan sianida 3 - Konsumsi kapur CaCO 3 3 kgton - Konsumsi NaCN 3 kgton e. CIP - padatan underflow tangki sianidasi 40 - Waktu absorpsi 30 jam - Jumlah tahapan 7 - Konsentrasi karbon 50 grl a. Pelepasan emas dan perak - Suhu 1330C - Larutan pelepas 0.3 NaCN 1.0 NaOH - Waktu tinggal 16 jam b. Presipitasi - Konsumsi serbuk seng 3 kgton - Konsumsi timbal nitrat 0.3 kgton c. Peleburan - Jumlah tanur reverberatory 2 buah - Fluks boraks, nitrat, silika dan fluorspar 82

V. Rona Awal Daerah G. Pongkor Sebelum Adanya Pertambangan

5.1 Hidrologi

Dokumen yang terkait

Risiko keracunan Merkuri (Hg) pada pekerja Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di desa Cisarua Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor Tahun 2013

3 46 164

Peranserta Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi Kasus di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 3 87

Peranan hutan dalam kehidupan rumah tangga masyarakat desa hutan (Studi kasus kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 15 98

Analisis Buangan Berbahaya Pertambangan Emas di Gunung Pongkor (Studi Kasus : Desa Cisarua, Malasari, dan Bantarkaret di Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor )

11 48 219

Pola Kesempatan Kerja di Daerah Pertambangan Emas Gunung Pongkor ( Studi Kasus : Desa Bantar Karet, Desa Cisarua, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor )

0 4 10

Rehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang emas Di gunung pongkor melalui kemitraaan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogor

0 2 2

Penanaman tanaman penutup tanah Untuk rehabilitasi lahan kritis di sekitar tambang Emas di gunung pongkor melalui kemitraan dengan Masyarakat di kecamatan nanggung kabupaten bogor

3 16 108

Dampak Industri Pertambangan Emas Tanpa Izin terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Gurandil (Kasus Desa Pangkal Jaya, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

1 7 89

Penyebaran Spasial Keanekaragaman Tumbuhan Pangan dan Obat di Kampung Nyungcung, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor.

4 71 91

ANALISIS ASUPAN MAKANAN DAN ESTIMASI RISIKO KESEHATAN PENDUDUK DI KAWASAN PERTAMBANGAN EMAS TRADISIONAL - GUNUNG PONGKOR, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT

0 0 10