TEPUNG JAGUNG TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 2 Komposisi kimia biji jagung Komponen Kisaran Rata-rata Kadar air bb Pati bk Protein bk Lemak bk Abu bk Pentosan bk Serat NDF, bk Selulosa + lignin ADF, bk Gula total sebagai glukosa bk Karotenoid total mgkg 7 – 23 61 – 78 6 – 12 3.1 – 5.7 1.1 – 3.9 5.8 – 6.6 8.3 – 11.9 3.3 – 4.3 1.0 – 3.0 5 – 40 16.0 71.7 9.5 4.3 1.4 6.2 9.5 3.3 2.6 30.0 Sumber: Haryadi et al. 1991

B. TEPUNG JAGUNG

Tepung adalah bentuk hasil pengolahan bahan dengan cara penggilingan atau penepungan. Pada proses penggilingan, ukuran bahan diperkecil dengan cara diremuk yaitu bahan ditekan dengan gaya mekanis dari alat penggilingan. Mekanisme pada proses penggilingan diikuti dengan peremukan bahan dan energi yang dikeluarkan sangat dipengaruhi oleh kekerasan bahan dan kecenderungan bahan untuk dihancurkan Riyani 2007. Jagung yang digunakan dalam pembuatan tepung umumnya merupakan tipe warna putih, sedangkan yang berwarna kuning digunakan sebagai pakan. Jenis biji jagung tergantung pada komposisi bagian endospermnya. Jagung dengan tipe jagung tepung floury corn sebagian besar terdiri atas bagian lunak dan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan tepung Maulana 2003. Menurut SNI 01-3727-1995, tepung jagung adalah tepung yang diperoleh dengan cara menggiling biji jagung yang bersih dan baik. Penggilingan biji jagung ke dalam bentuk tepung merupakan suatu proses memisahkan kulit, endosperma, lembaga, dan tudung pangkal biji. Endosperma merupakan bagian biji jagung yang digiling menjadi tepung dan memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Kulit memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga kulit harus dipisahkan dari endosperma karena dapat membuat tepung bertekstur kasar, sedangkan lembaga merupakan bagian biji jagung yang paling tinggi kandungan lemaknya sehingga harus dipisahkan karena lemak yang terkandung di dalam lembaga dapat membuat tepung tengik. Tudung pangkal biji merupakan bagian yang harus dipisahkan karena dapat membuat tepung menjadi kasar. Apabila pemisahan tudung pangkal biji tidak sempurna maka akan terdapat butir-butir hitam pada tepung Riyani 2007. Dalam usaha mereduksi ukuran jagung telah dikenal dua jenis teknik penggilingan, yaitu penggilingan kering dry milling dan pemasakan dengan alkali alkali cooked miling. Selain itu, pembuatan tepung jagung juga dapat dilakukan dengan penggilingan basah Ekafitri 2009. Pada proses penggilingan cara kering, jagung tidak mengalami perendaman yang lama. Pembasahan hanya dilakukan untuk mengkondisikan agar endosperma jagung melunak sebelum digiling pada hammer mill Riyani 2007. Pada proses penggilingan kering dihasilkan grits, meal, flour, dan germ. Grits biasanya mengandung kurang dari 1 lemak, 1-1,5 fine meal, dan 2 flour. Germ biasanya digunakan untuk pakan ternak dan hanya sebagian kecil yang digunakan untuk makanan. Grits digunakan untuk membuat makanan sereal atau untuk makanan ringan yang dibuat dengan metode ekstrusi Johnson 1991. Pengolahan biji jagung dengan alkali adalah proses pembuatan tepung jagung dengan penambahan CaOH 2 sebanyak 1 kemudian direbus dan dikeringkan baru kemudian digiling untuk mendapatkan tepung jagung. Tujuan dari penambahan CaOH 2 adalah untuk meningkatkan kandungan kalsium pada tepung jagung. Pengolahan dengan alkali ini biasanya digunakan pada industri pangan Johnson 1991. Pada penggilingan basah, dilakukan penambahan air secara kontinyu saat penggilingan. Proses penggilingan basah ini lebih aplikatif di masyarakat. Namun, menurut Suprapto 1998, proses penggilingan kering lebih sering digunakan dalam pembuatan tepung skala besar. Proses penggilingan basah yang dilakukan Soraya 2006 meliputi perendaman biji jagung selama 6 jam, penggilingan dengan air yang dialirkan secara kontinyu, penyaringan, pengendapan selama 2 jam, dekantasi, sentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 5 menit, dan pengeringan pada suhu 45 C selama 15 jam. Komposisi kimia dari tepung jagung dan syarat mutu tepung jagung berturut- turut dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 3 Komposisi kimia tepung jagung Komponen Jumlah Kalori Kal Protein g Lemak g Karbohidrat g Kadar air g 355.0 9.2 3.9 73.7 12.0 Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan 2005 Tabel 4 Syarat mutu tepung jagung SNI 01-3727-1995 Kriteria Uji Satuan Persyaratan Bau Rasa Warna Benda-benda asing Serangga dalam bentuk stadia dan potongan-potongan Jenis pati lain selain pati jagung Kehalusan Lolos ayakan 80 mesh Lolos ayakan 60 mesh Air Abu Silikat Serat kasar Derajat asam Cemaran logam: Timbal Pb Tembaga Cu Seng Zn Raksa Hg Cemaran arsen As Cemaran mikroba: Angka lempeng total E. coli Kapang – – – – – – bb bb bb bb ml N NaOH100 g mgkg mgkg mgkg mgkg mgkg kolonig APMg kolonig Normal Normal Normal Tidak boleh ada Tidak boleh ada Tidak boleh ada Min. 70 Min. 99 Maks. 10 Maks. 1.5 Maks. 0.1 Maks. 1.5 Maks. 4.0 Maks. 1.0 Maks. 10.0 Maks. 40.0 Maks. 0.05 Maks. 0.5 Maks. 5 x 10 6 Maks. 10 Maks. 10 4 Sumber: Badan Standarisasi Nasional 1995

C. BERAS KETAN