Kadar Air Kesetimbangan dan Kurva Sorpsi Isotermis

Gambar 22 Atribut crackers berdasarkan hasil kuisioner. Penentuan atribut kerusakan produk dilakukan dengan meminta panelis untuk memilih salah satu atribut yang paling menentukan kerusakan crackers secara umum sehingga produk tersebut ditolak oleh konsumen. Menurut Arpah 2001, tekstur merupakan atribut utama yang mudah diidentifikasi oleh konsumen bila produk biskuit sudah mengalami penurunan mutu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyebab kerusakan produk biskuit adalah hilangnya kerenyahan akibat kenaikan kadar air produk. Hal ini sangat sesuai dengan hasil kuisioner yang menyatakan atribut tekstur adalah penyebab kerusakan produk crackers. Hasil kuisioner terhadap atribut kerusakan mutu crackers dapat dilihat pada Gambar 23. Gambar 23 Parameter kritis kerusakan produk crackers.

b. Kadar Air Kesetimbangan dan Kurva Sorpsi Isotermis

Kadar air kesetimbangan diperlukan dalam membuat kurva sorpsi isotermis. Kadar air ini diperoleh dengan cara menyimpan crackers dalam enam desikator yang berisi beberapa jenis larutan garam jenuh dengan nilai kelembaban relatif RH yang bervariasi. Nilai RH pada garam jenuh diukur dengan menggunakan a w -meter. Nilai RH larutan garam jenuh pada penelitian agak berbeda dengan literatur karena kemurnian garam yang digunakan berbeda. Interaksi molekul air dengan sampel terjadi karena perbedaan RH sampel dan lingkungan desikator. Transfer uap air dari lingkungan ke sampel atau sebaliknya akan terjadi selama penyimpanan tertentu sampai terjadi kondisi kesetimbangan. Proses difusi yang terjadi sebelum akhirnya tekanan uap air bahan sama dengan tekanan uap air lingkungannya dapat terjadi secara adsorpsi dan desorpsi. Proses adsorpsi adalah proses penyerapan uap air oleh bahan dari lingkungan, sedangkan proses desorpsi adalah proses pelepasan uap air bahan ke lingkungan. Penambahan dan penurunan berat sampel menunjukkan fenomena karakteristik hidratasi. Hasil penimbangan yang konstan adalah indikator tercapainya kondisi kesetimbangan. Kadar air kesetimbangan hasil percobaan dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kadar air kesetimbangannya dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30 Kadar air kesetimbangan Me crackers dan waktu pencapaiannya di beberapa RH penyimpanan RH RH terukur Ulangan 1 Ulangan 2 Me Waktu hari Me Waktu hari 11 18.7 3.08 5 3.32 5 32 38.0 4.69 6 4.71 6 69 68.8 11.79 7 12.55 6 75 76.9 13.86 7 15.21 7 84 81.1 16.71 7 19.34 7 90 87.9 24.94 9 26.87 9 Sumber: Spiess and Wolf 1987 Me = kadar air kesetimbangan dalam bk Data pada Tabel 30 menunjukkan bahwa kadar air kesetimbangan crackers tercapai setelah disimpan 5-9 hari. Semakin tinggi RH penyimpanan maka waktu yang diperlukan crackers untuk mencapai keadaan setimbang dengan lingkungan akan semakin lama. Laju difusi uap air untuk mencapai keadaan setimbang antara crackers dan lingkungan penyimpanan akan diimbangi dengan penurunan peningkatan kadar air crackers. Kadar air kesetimbangan ini masing-masing diplotkan dengan kelembaban relatifnya atau aktivitas airnya sehingga akan membentuk suatu kurva yang disebut sebagai kurva sorpsi isotermis. Kurva sorpsi isotermis produk crackers hasil penelitian dapat dilihat pada Gambar 24. Pada gambar terlihat bahwa kurva mempunyai bentuk sigmoid bentuk huruf S meskipun tidak sigmoid sempurna. Gambar 24 Kurva sorpsi isotermis produk crackers.

c. Penentuan Kadar Air Kritis