Kadar Pati Metode Analisis Kimia a.

mendidih sampai semua residu masuk ke dalam erlenmeyer. Contoh kemudian dididihkan kembali selama 30 menit dengan pendingin balik sambil sesekali digoyang-goyangkan. Contoh disaring kembali melalui kertas saring yang diketahui beratnya sambil dicuci dengan K 2 SO 4 10. Residu dicuci di kertas saring dengan air mendidih, kemudian dengan alkohol 95. Setelah itu, kertas saring dikeringkan dalam oven 110 C sampai berat konstan 1-2 jam. Setelah didinginkan dalam desikator, contoh ditimbang. Berat residu serat kasar diperoleh dengan menghitung selisih antara berat contoh dan kertas saring dengan berat kertas saring. Kadar serat kasar per 100 gram berat contoh yang dianalisis dihitung dengan menggunakan rumus: Kadar serat kasar bb = × 100 Kadar serat kasar bk = × 100 Keterangan : W2= berat residu dan kertas saring yang telah dikeringkan g W1= berat kertas saring g W = berat contoh yang dianalisis g

g. Kadar Pati Metode

Luff Schoorl Sudarmadji et al. 1997 • Pembuatan larutan Luff Schoorl Sebanyak 25 g CuSO 4 .5H 2 O, dilarutkan dalam 100 ml air, 50 gram asam sitrat dilarutkan dalam 50 ml air dan 388 gram soda murni Na 2 CO 3 .10H 2 O dilarutkan dalam 300-400 ml air mendidih. Larutan asam sitrat dituangkan dalam larutan soda sambil digojog hati-hati. Selanjutnya, ditambahkan larutan CuSO 4 . Setelah dingin ditambahkan air sampai 1 liter. Bila terjadi kekeruhan, didiamkan kemudian disaring. • Penentuan pati Ditimbang 2 gram contoh yang berupa bahan padat yang telah dihaluskan dalam erlenmeyer. Dilakukan pencucian dengan 200 ml akuades dan ditambahkan 20 ml HCl ± 25 berat jenis 1.125, lalu ditutup dengan pendingin balik dan dipanaskan di atas penangas air mendidih selama 2.5 jam. Setelah dingin, dinetralkan dengan larutan NaOH 45 dan diencerkan sampai volume 500 ml, kemudian disaring filtrat. • Penentuan gula reduksi Sebanyak 25 ml filtrat dimasukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian ditambah dengan 25 ml larutan Luff Schoorl dan 25 ml akuades dan dibuat pula percobaan blanko yaitu 25 ml larutan Luff Schoorl ditambah dengan akuades 25 ml. Erlenmeyer kemudian dihubungkan dengan pendingin balik dan dididihkan. Pendidihan larutan dipertahankan selama 10 menit. Larutan kemudian didinginkan dengan cepat. Setelah dingin, ditambahkan 15 ml KI 20 dan dengan hati-hati ditambahkan 25 ml H 2 SO 4 26.5. Yodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan Na-thiosulfat 0.1 N memakai indikator pati sebanyak 2-3 ml. Untuk memperjelas perubahan warna pada akhir titrasi, pati ditambahkan pada saat titrasi hampir berakhir. • Perhitungan kadar pati Dengan mengetahui selisih antara titrasi blanko dan titrasi contoh, kadar gula reduksi dalam bahan dapat dicari dengan menggunakan Tabel 18 sehingga didapat mg C 6 H 12 O 6 . Setelah itu, berat glukosa dikalikan 0.9 merupakan berat pati. Tabel 18 Penentuan glukosa, fruktosa, dan gula invert dalam suatu bahan pangan dengan metode Luff Schoorl ml 0.1 N Na- thiosulfat Glukosa, fruktosa, gula invert mg C 6 H 12 O 6 ∆ 1 2.4 2.4 2 4.8 2.4 3 7.2 2.5 4 9.7 2.5 5 12.2 2.5 6 14.7 2.5 7 17.2 2.6 8 19.8 2.6 9 22.4 2.6 10 25.0 2.6 11 27.6 2.7 12 30.3 2.7

h. Kadar Amilosa Apryantono