Kadar Amilosa Apryantono Nilai Energi Almatsier 2002

Tabel 18 Penentuan glukosa, fruktosa, dan gula invert dalam suatu bahan pangan dengan metode Luff Schoorl ml 0.1 N Na- thiosulfat Glukosa, fruktosa, gula invert mg C 6 H 12 O 6 ∆ 1 2.4 2.4 2 4.8 2.4 3 7.2 2.5 4 9.7 2.5 5 12.2 2.5 6 14.7 2.5 7 17.2 2.6 8 19.8 2.6 9 22.4 2.6 10 25.0 2.6 11 27.6 2.7 12 30.3 2.7

h. Kadar Amilosa Apryantono

et al. 1989 • Pembuatan kurva standar amilosa Sebanyak 40 mg amilosa murni dimasukkan ke dalam labu takar, ditambahkan 1 ml etanol 95 dan 9 ml larutan NaOH 1 N ke dalam labu. Tahap selanjutnya adalah pemanasan dalam air mendidih selama 10 menit sampai terbentuk gel. Setelah didinginkan, larutan gel pati ditambahkan air akuades sampai tanda tera sebagai larutan stok standar. Dari larutan stok dipipet 1, 2, 3, 4, dan 5 ml dan dipindahkan masing-masing ke dalam labu takar 100 ml. Ke dalam masing-masing labu takar tersebut kemudian ditambahkan 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1.0 ml larutan asetat 1 N. Ditambahkan 2 ml larutan iod 0.2 g I 2 dan 2 g KI dilarutkan dalam 100 ml air akuades ke dalam setiap labu, lalu ditera dengan air akuades. Larutan dibiarkan selama 20 menit, lalu diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm. Kurva standar merupakan hubungan antara kadar amilosa dan absorbansi. • Penetapan sampel Sebanyak 100 mg sampel dalam bentuk tepung dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Kemudian ditambahkan etanol 95 dan 9 ml larutan NaOH 1 N ke dalam labu takar. Labu takar kemudian dipanaskan dalam penangas air pada suhu 95 o C selama 10 menit. Setelah didinginkan, larutan gel pati ditambahkan air akuades sampai tanda tera dan dihomogenkan. Dipipet 5 ml larutan gel pati dipindahkan dalam labu takar 100 ml. Ke dalam labu takar tersebut, kemudian ditambahkan 1 ml larutan asam asetat 1 N dan 2 ml larutan iod, lalu ditera dengan air akuades. Larutan dibiarkan selama 20 menit, lalu diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm. Kadar amilosa ditentukan berdasarkan persamaan kurva standar yang diperoleh. Kadar amilosa bb = × 100 Keterangan: a = konsentrasi amilosa dari kurva standar mgml fp = faktor pengenceran b = berat sampel mg v = volume mula-mula ml

i. Nilai Energi Almatsier 2002

Penentuan nilai energi makanan melalui perhitungan dapat dilakukan menurut komposisi karbohidrat setelah dikoreksi dengan kadar serat, protein, dan lemak makanan tersebut. Rumus yang digunakan sebagai berikut: Energi = 4 kkalg × kadar karbohidrat-kadar serat kasar + 4 kkalg × kadar protein + 9 kkalg × kadar lemak

3. Analisis Umur Simpan a.