Analisis Kelayakan Non Finansial Analisis Kelayakan Finansial

126 Data dan informasi kuantitatif yang telah diolah disajikan dalam bentuk tabulasi yang bertujuan untuk mengklasifikasikan serta memudahkan dalam menganalisis data. Sedangkan untuk data yang bersifat kualitatif yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek bahan baku, aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan selanjutnya akan disajikan dalam bentuk analisis deskriptif.

4.4 Analisis Kelayakan Investasi

Analisis kelayakan investasi dalam penelitian ini mengakaji aspek non finansial dan aspek finansial. Aspek non finansial yang dikaji adalah 1 Aspek teknis, 2 Aspek Pasar, 3 Aspek Manajemen, 4 Aspek Hukum, 5 Aspek Sosial Lingkungan. Aspek finansial yag dikaji dalam penelitian ini yaitu arus kas usaha yang menghasilkan kriteria-kriteria investasi yaitu NPV, IRR, Net BC dan Payback period.

4.4.1 Analisis Kelayakan Non Finansial

Dalam penelitian ini, aspek kelayakan non finansial dikaji secara deskriptif dan kualitatif a. Aspek Teknis Aspek teknis mencakup lokasi dimana suatu proyek akan didirikan, skala operasi yang ditetapkan untuk mencapai skala ekonomis, kriteria pemilihan peralatan, proses produksi dan layout pabrik, serta ketepatan penggunaan teknologi. Dalam penelitian ini, aspek teknis dikaji secara deskriptif dan kualitatif. b. Aspek Pasar Aspek pasar mengkaji permintaan dan market potential serta proyeksi permintaan, harga, program pemasaran, serta perkiraan penjualan yang bisa dicapai perusahaan. c. Aspek Manajemen Aspek manajemen yang dikaji dalam penelitian ini adalah struktur organisasi yang dijalankan, jumlah tenaga kerja yang diperlukan dan pembagian kerja. d. Aspek Hukum Aspek hukum yang dikaji dalam usaha ini yaitu bentuk badan usaha yang digunakan dan perizinan usaha dalam menjalankan usaha. 127 e. Aspek Sosial Lingkungan Aspek sosial merupakan manfaat dan pengorbanan sosial yang mungkin dialami oleh masyarakat yang biasa disepakati secara bersama. Aspek sosial yang dikaji dalam penelitian ini adalah manfaat ekonomi dan sosial yang diterima masyarakat seperti pengurangan pengangguran, peningkatan pendapatan masyarakat dan dampak usaha terhadap lingkungan.

4.4.2 Analisis Kelayakan Finansial

Kriteria kelayakan finansial yang digunakan dalam penelitian meliputi Net Present Value NPV, Benefit Cost Ratio BCR, Internal Rate of Return, serta Payback Periode. a. Laba Rugi Laba rugi adalah ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu. Dalam penelitian ini, laba rugi dianalisis dalam periode satu tahun pada kondisi kapasitas maksimum. Pendapatan dari usaha ini adalah penjualan pupuk organik. Beban usaha terdiri dari beban adiministrasi, listrik dan penyusutan. Beban penyusutan dalam penelitian ini dihitung dengan metode garis lurus linear dengan rumus : Beban penyusutan per tahun = Harga pembelian Aktiva − Nilai Akhir Umur Ekonomis Kondisi dimana pendapatan lebih besar dari beban usaha disebut laba atau sebaliknya. Laba bersih setalah dikurangi beban bunga tetapi sebelum pajak disebut EBT Earning Before Tax dan laba setelah dikurangi nilai pajak disebut EAT Earning After Tax. Beban bunga yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebesar 16 persen. Bunga dalam perhitungan merupakan bunga sederhana simple interest yaitu bunga yang dihitung secara linear dan tidak ditambahkan ke dana pokok untuk menghitung perolehan berikutnya Soeharto,2002. Beban bunga per tahun = Total pinjaman X 16 Umur tahun 128 b. Net Present Value NPV Net Present Value NPV suatu proyek menunjukkan manfaat bersih yang diterima proyek selama umur proyek pada tingkat suku bunga tertentu. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Rumus perhitungan sebagai berikut: NPV = �− � 1+ � � � �=1 Dimana: B t : Manfaat proyek pada tahun ke-t Rp C t : Biaya proyek pada tahun ke-t Rp i : Tingkat suku bunga t : Umur proyek ke- per tahun n : Jumlah umur ekonomis Adapun kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu: a. NPV 0, artinya suatu proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan. b. NPV 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan. Dengan kata lain, proyek tersebut merugikan dan sebaliknya. c. NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial Opportunities Cost faktor produksi normal. Dengan kata lain, proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. c. Net Benefit Cost Ratio Net BC Net Benefit and Cost Ratio menyatakan besarnya pengembalian terhadap setiap satu satuan biaya yang telah dikeluarkan selama umur proyek. Net BC merupakan angka perbandingan antara present value dari net benefit yang positif dengan present value dari net benefit yang negatif. Rumus perhitungan Net BC: Net BC = Bt −Ct 1 −it n t=1 Bt −Ct 1 −it n t=1 Dimana         t t t t C B C B 129 Keterangan: B t = manfaat yang diperoleh setiap tahun C t = biaya yang dikeluarkan setiap tahun t = umur proyek n = jumlah tahun atau jumlah umur ekonomis i = tingkat bunga diskonto Adapun kriteria investasi berdasarkan Net BC ratio adalah sebagai berikut: a. Net BC 0, maka NPV0, proyek menguntungkan b. Net BC 0, maka NPV0, proyek merugikan c. Net BC = 1, maka NPV=0, proyek tidak untung dan tidak rugi d. Internal Rate Return IRR Internal Rate Return adalah tingkat bunga yang menyamakan present value kas keluar yang diharapkan dengan present value aliran kas masuk yang diharapkan, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang menyebabkan NPV sama dengan nol. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut: IRR = Keterangan: i = Discount rate yang menghasilkan NPV positif i’ = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif NPV = NPV yang bernilai positif NPV’ = NPV yang bernilai negatif Gittinger 1986 menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan intern tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan. e. Payback Period PP Payback periode atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu metode dalam menilai kelayakan suatu usaha yang digunakan untuk mengukur   i i NPV NPV NPV i    130 periode jangka waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat kembali, semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan lain Husnan dan Suwarsono, 2000. Adapun perhitungan Payback Periode adalah sebagai berikut: Payback Period = Keterangan: I = Besarnya investasi yang dibutuhkan A b = Benefit bersih yang dapat diperoleh setiap tahunnya f. Analisis Sensitivitas Analisis Sensitivitas adalah teknik untuk mengantisipasi perubahan yang mungkin terjadi pada parameter-parameter yang diperkirakan dalam perencanaan. Melalui analisis sensitivitas akan diketahui faktor-faktor apa saja yang paling sensitif. Untuk mengukur tingkat sensitivitas digunakan formula Switching Value SV yang menggambarkan tingkat perubahan paremater tertentu yang menyebabkan NPV=0 �V = i + + NPV + NPV + − NPV − ∗ i − − i + Keterangan : i + =Tingkat diskon yag membuat nilai NPV positif i - = Tingkat diskon yag membuat nilai NPV negatif NPV + = Nilai NPV positif NPV - = NIlai NPV negatif

4.5 Asumsi Dasar yang Digunakan