163 Kelayakan finansial suatu usaha ditentukan dengan menganalisis laporan
arus kas. Analisis kelayakan finansial skenario I dilakukan pada usaha Poktan Bhineka I dengan kondisi usaha berjalan seperti saat sekarang dimana tingkat
produksi yang dihasilkan yaitu 25 ton perbulannya. Perhitungan umur proyek dalam analisis ini dimulai dari tahun ke-1 yaitu tahun 2008. Umur proyek adalah
10 tahun berdasarkan umur bangunan sebagai alat investasi utama.
6.2.1.1 Arus Manfaat Inflow
Manfaat Inflow adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan
pendapatan suatu proyek. Pada usaha pembuatan pupuk organik ini, inflow
diperoleh dari hasil penjualan dan nilai sisa dari investasi.
a. Penerimaan Penjualan
Rata-rata penjualan pupuk Poktan Bhineka I per bulan yaitu 25 ton. Harga jual pupuk sebesar Rp 650 per kilogram. Pada tahun 2008, penjualan produk
dimulai dari bulan April. Total penjualan pada tahun 2008 yaitu 120 ton per tahun. Hingga September tahun 2009, terjadi peningkatan penjualan mencapai 90
persen menjadi 230 ton Tabel 6. Penjualan hingga akhir tahun 2009 diasumsikan sebesar 300 ton. Hal ini dikarenakan kemampuan produksi dalam satu tahun yaitu
300 ton. Tahun-tahun berikutnya diperkirakan tidak terjadi peningkatan lagi sebab sudah mencapai batas maksimum kapasitas produksi.
Tabel 8. Penerimaan Usaha Pupuk Organik Bhineka I Skenario I
Tahun Penjualan
Ton Harga
Rp Penerimaan Total
Rp
1 120
650 78,000,000
2 300
650 195,000,000
3 300
650 195,000,000
4 300
650 195,000,000
5 300
650 195,000,000
6 300
650 195,000,000
7 300
650 195,000,000
8 300
650 195,000,000
9 300
650 195,000,000
10 300
650 195,000,000
b. Nilai Sisa
Salvage Value
164 Selain dari penjualan pupuk, penerimaan perusahaan juga diperoleh dari
nilai sisa salvage value biaya investasi yang terdapat hingga akhir umur proyek sehingga dapat ditambahkan sebagai manfaat proyek. Penentuan umur ekonomis
alat investasi berdasarkan pengalaman pengelola dalam pemakaian alat investasi tersebut. Nilai sisa pada proyek dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 9. Nilai Sisa Investasi Skenario I
Jenis Investasi Jumlah
Harga satuan
Rp Nilai Rp
Umur Ekonomi
Nilai Sisa Rp
Tanah 1500m2
22,500,000 22,500,000
Bangunan 7x20m
38,000,000 38,000,000
10 -
Alas bambu 1 unit
500,000 500,000
1 -
Mesin giling 1 unit
3,000,000 3,000,000
5 -
Mesin kemas 1 unit
650,000 650,000
5 -
Timbangan gantung 100kg
1 unit 300,000
300,000 5
- Timbangan duduk
500 kg 1unit
500,000 500,000
7 200,000
Terpal 1 Rol
500,000 500,000
2 -
Cangkul 4 unit
30,000 120,000
2 -
Sekop 3 unit
40,000 120,000
2 -
Ayakan 1 unit
10,000 10,000
2 -
Ember+ gayung 2 unit
20,000 40,000
1 -
Garu 1 unit
15,000 15,000
2 -
Embratpenyiram 1 unit
20,000 20,000
2 -
Sepatu boot 2 pasang
50,000 100,000
2 -
Drum 2 unit
100,000 200,000
2 -
Total 66,575,000
22,700,000
Dari tabel ditas dapat dilihat bahwa investasi pada usaha ini memiliki nilai sisa
pada tanah dan timbangan duduk. Tanah tidak memiliki umur ekonomis sehingga nilai tanah tidak menyusut. Asumsi nilai sisa tanah pada penelitian ini sama
dengan nilai pada pembelian di awal proyek.
6.2.1.3 Arus Biaya Outflow
Biaya adalah segala sesuatu yang menjadi biaya dan mengurangkan nilai suatu proyek. Arus pengeluaran terdiri dari pengeluaran untuk biaya investasi dan
biaya operasional. a.
Biaya Investasi dan Reinvestasi
165 Biaya investasi dikeluarkan pada tahun pertama proyek tahun 2008.
Total biaya investasi usaha Poktan Bhineka I senilai Rp 66.575.000. Biaya investasi dikeluarkan oleh pengelola Dedi Sobandi setengahnya dari total biaya
yaitu Rp 34.575.000 dan sisanya dari bantuan Pemkab Subang Rp 32.000.000. Biaya investasi terbesar yang dikeluarkan usaha ini adalah bangunan yang seluas
7x20 meter persegi. Nilai investasi tersebut didapat pada tahun 2008.
Tabel 10. Rincian Investasi Usaha Pupuk Organik Bhineka I Skenario I
Jenis Investasi Jumlah
Harga satuan
Rp Nilai
Rp
Tanah 1500m2
22,500,000 Bangunan dan instalasi
listrik 7x20m
38,000,000 38,000,000
Alas bambu 1 unit
500,000 500,000
Mesin giling 1 unit
3,000,000 3,000,000
Mesin kemas 1 unit
650,000 650,000
Timbangan gantung 100kg 1 unit
300,000 300,000
Timbangan duduk 500 kg
1unit 500,000
500,000 Terpal
1 rol 500,000
500,000 Cangkul
4 unit 30,000
120,000 Sekop
3 unit 40,000
120,000 Ayakan
1 unit 10,000
10,000 Ember+ gayung
2 unit 20,000
40,000 Garu
1 unit 15,000
15,000 Embratpenyiram
1 unit 20,000
20,000 Sepatu boot
2 pasang 50,000
100,000 Drum
2 unit 100,000
200,000
Total 66,575,000
Selain biaya investasi juga ada biaya reinvestasi yang dikeluarkan oleh perusahaan apabila ada komponen pada investasi telah habis umur ekonomisnya.
Komponen investasi yang mengalami reinvestasi jika memiliki umur ekonomis tidak sepanjang umur proyek. Rincian dari biaya reinvestasi dapat dilihat pada
Lampiran 8. Total biaya reinvestasi yang dikeluarkan oleh Poktan Bhineka I dari
tahun ke-2 hingga umur proyek selesai adalah Rp 36.250.000. Nilai dari biaya
reinvestasi per unit diasumsikan tetap atau sama dengan nilai per unit pada tahun 2008.
b. Biaya Operasional