113 e.
Metode Jepang Dalam metode ini, lubang galian diganti dengan bak penampung yang
terbuat dari anyaman bambu. Dengan metode ini, kehilangan nitrat dapat dihindarkan.
2.3 Program Go Organik 2010
Program pengembangan pertanian organik Go Organik 2010 adalah salah satu pilihan program untuk mempercepat terwujudnya pembangunan agribisnis
berwawasan lingkungan eco-agribisnis guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. Program ini dicanangkan pemerintah mulai tahun
2005. Misi yang diemban dalam program Go Organik 2010 adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kelestarian lingkungan alam Indonesia, dengan
mendorong berkembangnya pertanian organik yang berdaya saing dan berkelanjutan. Tujuan yang ingin dicapai dalam program Go Organik 2010 adalah
mewujudkan Indonesia sebagai salah satu produsen dan pengekspor pangan organik utama di dunia pada tahun 2010. Sesuai dengan fungsinya sebagai
fasilitator dan katalis pembangunan, maka serangkaian strategi yang dilakukan pemerintah dalam hal ini departemen pertanian untuk mewujudkan Go organik
2010 antara lain: 1.
Memasyarakatkan pertanian organik kepada konsumen 2.
Memfasilitasi percepatan, penguasaan, penerapan, pengembangan, dan penyebarluasan teknologi pertanian organik
3. Memfasilitasi kerjasama terpadu antar masyarakat agribisnis untuk
mengembangkan sentra-sentra pertumbuhan pertanian organik 4.
Memberdayakan potensi dan kekuatan masyarakat untuk mengembangkan infrastruktur fisik dan kelembagaan pendukung pertanian organik
5. Merumuskan kebijakan, norma, standar teknis, sistem dan prosedur yang
kondusif untuk pengembangan pertanian organik.
2.4 Definisi Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM
Definisi usaha mikro Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 40KMK.062003, tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil, adalah
114 usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia WNI
dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 100.000.000 per tahun.
Definisi usaha kecil Menurut UU No. 91995, adalah: 1 Usaha produktif
milik WNI, yang berbentuk badan usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi, 2
Bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Usaha
Menengah atau Besar UMB, dan 3 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki
hasil penjualan paling banyak Rp. 100.000.000 per tahun. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Kepmenkeu 571KMK 032003 maka pengusaha kecil adalah
pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan penyerahan barang kena pajak dan atau jasa kena pajak dengan jumlah peredaran bruto dan atau penerimaan
brutto tak lebih dari Rp 600.000.000.
Definisi usaha menengah menurut Instruksi Presiden Inpres No. 101999,
tentang Pemberdayaan Usaha Menengah adalah ; 1 Usaha produktif milik WNI, yang berbentuk badan usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha berbadan hukum termasuk koperasi; 2 Berdiri sendiri, dan bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung, dengan usaha besar, 3 Memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000, sampai
denganb Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 100.000.000 per tahun.
2.5 Penelitian Terdahulu