40 HM Sampoerna Tbk HMSP. Hasil analisis mendapatkan model terbaik untuk
meramalkan harga saham GGRM adalah ARCH 1, sedangkan untuk saham HMSP dan RMBA memilki model terbaik untuk meramalkan tingkat risiko saham
menggunakan GARCH 1,1. RMBA memiliki tingkat risiko yang besar sekaligus return yang besar pula. Hal sebaliknya terjadi pada saham GGRM dan HMSP
mengalami trade off dimana GGRM memiliki nilai risiko yang lebih besar dibanding HMSP tetapi memilki return yang lebih kecil.
Penelitian Analisis Risiko Investasi dengan Pendekatan ARCH-GARCH dan Pendugaan Harga Saham dengan Pendekatan Model Time Series pada
Perusahaan pada Perusahaan Agribisnis Terpilih di PT. Bursa Efek Jakarta dilakukan oleh Bakasenjaya tahun 2004. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan
tingkat risiko saham-saham agribisnis terpilih dan mendeskripsikan peramalan terbaik untuk menduga harga penutupan saham perusahaan agribisnis terpilih.
Saham agribisnis yang terpilih adalah PT Astra Agro Lestari Tbk AALI, PT. Gudang Garam Tbk GGRM dan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF.
Data yang digunakan berupa harga penutupan saham harian perusahaan agribisnis dari tanggal 1 Januari 2001 sampai 30 April 2004. Metode ARCH-GARCH
dihasilkan risiko yang ditanggung investor pada saham AALI sebesar 2,46 persen; GGRM sebesar 2,57 persen: INDF sebesar 8,75 persen. Sedangkan ramalan
harga penutupan saham dipilih metode Winters Multiplikatif yang memilki nilai MSE terkecil dengan ramalan harga pada AALI dan INDF mengalami
peningkatan, sedangkan GGRM mengalami penurunan.
2.16. Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang harga saham telah banyak dilakukan terutama spesifik pada risiko investasi atau peramalan harga saham saja menggunakan metode time
series dan CAPM Kosasih, 2007 serta ARCH-GARCH Edy Iskandar,2006. Sehingga pada penelitian ini mencoba menggabungkan kedua metode yang
biasanya dilakukan terpisah dalam menganalisis saham untuk mengambil keputusan investasi. Menggunakan Metode ARCH-GARCH untuk menganalisis
tingkat risiko dan menduga harga penutupan saham menggunakan metode peramalan time series.
41 Saham yang biasa dilakukan analisis umumnya saham pertanian
agribisnis yang secara umum Bakasenjaya dan Edy atau berupa saham emiten rokok yang banyak diteliti Akhmad Kosasih. Maka pada penelitian ini
dilakukan spesifikasi khusus pada saham agribisnis sektoral perkebunan untuk memperlihatkan perkembangan saham sektor perkebunan dengan analisis risiko
dan peramalam harga sahamnya untuk mendukung keputusan investasi pemilik modal yang tertarik pada sektor perkebunan. Perbedaan mendasar yang
membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dari aspek kajian saham yang dianalisis yaitu spesifik pada saham agribisnis sektoral perkebunan.
Pada aspek analisis, pendekatan metode memang memiliki kedekatan dengan penelitian oleh Bakasenjaya tetapi penelitian ini lebih menitikberatkan
analisis untuk mendukung keputusan investasi membeli, menjual, diam atau melihat saja terkait dua aspek penting dalam keputusan investasi yaitu tingkat
risiko dan peramalan ke depan dengan mencoba semua metode peramalan untuk mendapatkan ramalan terbaik terutama oleh para spekulan yang menginginkan
capital gain. Saham emiten terpilih yang digunakan juga berbeda dimana Bakasenjaya pada agribisnis umum PT Astra Agro Lestari Tbk AALI, PT.
Gudang Garam Tbk GGRM dan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF tetapi dalam penelitian ini lebih spesifik sektoral agribisnis perkebunan. Selain
itu, berbeda dengan Bakasenjaya tentunya perkembangan data yang digunakan dalam melakukan analisis berhubungan dengan sifat bisnis yang selalu berubah
dan sifat fluktuasi yang dimilki oleh harga saham, tentunya data penelitian terdahulu Bakasenjaya 2004 berbeda dengan penelitian yang dilakukan ini
2009.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Operasional